Game Ethereum Ember Sword: Setelah Penjualan $203M Metaverse Land, Kini Didukung Tokoh Esports & Desainer World of Warcraft

Video games berbasis Ethereum, Ember Sword kini di-support oleh tokoh Esports pro “Thresh” dan mantan desainer World of Warcraft “Rob Pardo”, setelah sebelumnya berhasil menjual Metaverse Land berbasis non-fungible token (NFT) lebih dari $200 juta.

Setelah Facebook bertransformasi menjadi Meta (sebagai induk perusahaan) – yang akan menggali sektor Metaverse – penjualan virtual land semakin booming. Bright Star Studios Limited sebagai perusahaan penerbit games Ember Sword berhasil mencatatkan penjualan virtual land NFT senilai lebih dari $200 juta pada bulan Juli lalu.

Melihat prospek masa depan yang cerah, Bright Star Studios Limited – sebagai pengembang video game independen internasional yang mengerjakan Massively Multiplayer Online (MMO) generasi berikutnya ini – berhasil mengumpulkan dana baru. Selain itu, mereka juga merekrut sejumlah tokoh penting yang diharapkan dapat memajukan kesuksesan perusahaan dan sektor ini.

Minggu lalu, Bright Star Studios Limited mengumumkan putaran investasi yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura, BITKRAFT Ventures dengan melibatkan sejumlah tokoh game terkenal dan tokoh esports veteran – untuk menjadi tim penasihat.

Rob Pardo, desainer ternama yang terkenal karena game World of Warcraft akan segera dilantik menjadi penasihat utama, bersama-sama dengan Dennis “Thresh” Fong yang dikenal sebagai seorang gamer profesional yang juga pensiunan gamer esports.

Apa Itu Ember Sword

video game ember sword

Ember Sword adalah Massively Multiplayer Online Role-playing Game (MMORPG). Game Free-to-Play ini berlangsung di dunia fantasi dystopian yang digerakkan oleh para pemain dengan konsep dan sistem pertarungan tanpa kelas (classless combat) dan pertarungan serba cepat (fast-paced combat).

Dilansir situs embersword.com, Ember Sword bertumbuh menjadi game-changer, yang mana game MMORPG sangat modern, gratis dimainkan, dan digerakkan oleh para pemain (gamers) dengan ekosistem ekonomi nyata.

Meskipun terdengar ambisius, game yang didukung oleh Blockchain Ethereum ini memiliki visi yang kuat. Terbukti, penerbit game Ember Sword, Bright Star Studios saat ini menjadi salah satu studio games dengan prospek menjanjikan di dunia.

Baca juga: Crypto Game Blockchain Terbaik

Keberadaan Rob Pardo di Ember Sword

Rob Pardo – mantan Chief Creative Officer (CCO) Blizzard Entertainment – yang menjadi tim utama penasihat Ember Sword diharapkan mampu memberikan dampak dan dorongan lebih kuat untuk kesuksesan game metaverse ini.

Dilansir Decrypt, CEO Bright Star Studio Mark Laursen menyarankan agar Pardo terlibat dalam desain game play-to-earn Ember Sword, termasuk perekrutan bakat dan pengembangan berkelanjutan.

“Dia begitu suka ke Ember Sword akan melaju dan bagaimana potensinya, dan apa yang dapat kami lakukan untuk memajukan industri game,” kata Laursen.

Keberadaan Thresh di Ember Sword

Mark Lauren sebagai CEO Bright Star Studio juga yakin terhadap kemampuan Dennis Fong (dikenal sebagai Thresh) untuk melakukan transisi dari startup ke studio game besar. Thresh sendiri juga merupakan founder dan investor startup lama sehingga Lauren tahu betul rekam jejaknya.

Ember Sword berencana akan menampilkan gameplay kompetitif, yang bisa membawa basis esports yang layak, seperti halnya Axie Infinity game berbasis Ethereum yang telah menghadirkan adegan esports.

Keterlibatan Pihak Lain

Selain Pardo dan Thresh, Bright Star Studios juga melibatkan beberapa aktor terkenal di industri game dan esports sebagai investor.

Ini termasuk Kevin Lin sebagai salah satu founder Twitch; kemudian Carlos Rodriguez yang menjabat sebagai CEO G2 Esports; Ryan Wyatt yang bekerja di Youtube sebagai Global Head of Gaming and Virtual Reality; dan Sebastien Borget yang merupakan salah satu founder The Sandbox (SAND)–yang notabene menjadi salah satu crypto metaverse terbaik, selain daripada Decentraland (MANA).

Sama seperti games metaverse lainnya, Ember Sword memungkinkan setiap pemain untuk membeli aset seperti sebidah tanah digital (virtual land), kemudian menyesuaikan dan memonetisasi lahan tersebut, mengambil untung (profit) dari biaya perdagangan, dan mendapatkan token Ember yang berbasis Ethereum dari game. Setiap aset atau bagian yang dijual di dalam game akan dicatat sebagai NFT yang mewakili kepemilikan sah atas barang digital.

Leave a Comment

Scroll to Top