Siklus Pasar Kripto (Crypto Market Cycle)

Siklus pasar kripto atau crypto market cycle memberikan sebuah perspektif atau gambaran komprehensif bagi trader dan investor tentang fluktuasi harga aset kripto. Dengan memahami pola siklus pasar crypto, Anda akan mendapatkan nilai-nilai yang berharga sehingga mampu mengambil keputusan investasi strategis dengan lebih baik. Panduan ini akan menjelaskan apa itu crypto market cycle, cara interpretasi proses, tahapan, atau fase siklus pasar crypto, dan rincian strategi investasi yang digunakan secara bersamaan dengan siklus pasar tersebut.

Apa Itu Siklus Pasar?

Secara umum, siklus pasar (market cycle) adalah sebuah blueprint dari semua proses & tahapan di dalam pergerakan pasar – berkaitan dengan dasar hingga puncak pasar. Ini biasanya akan terjadi di semua jenis pasar keuangan dan secara konsisten berulang dari waktu ke waktu, atau ada pola yang sama. Mungkin hampir mirip dengan siklus bisnis (business cycle), siklus pasar digunakan sebagai alat untuk memprediksi pergerakan harga aset keuangan di masa depan, mencakup cryptocurrency, saham, forex, dan sebagainya.

Siklus pasar mungkin menyerupai pegunungan, sedangkan harga aset menyerupai pejalan kaki yang akan melintasi pegunungan tersebut. Anda dapat membayangkan bagaimana seorang pejalan kaki melewati setiap bukit: mendaki punggung bukit, menuruni lembah, naik ke puncak tertinggi, dan kemudian kembali ke sisi yang lain, sampai pada akhirnya mencapai ketinggian yang sama seperti saat memulai. Inilah ilustrasi sederhana yang juga terjadi pada pasar keuangan, termasuk koin kripto.

Apa Itu Siklus Pasar Crypto?

Sama seperti definisi umum, siklus pasar kripto atau crypto market cycle adalah blueprint dari proses pergerakan pasar kripto. Karena pasar crypto cenderung likuid dan bergerak sangat fluktuatif, siklus pasar cryptocurrency akan jauh lebih cepat (pendek) daripada pasar keuangan lainnya. Akan tetapi, karena tidak ada bursa terpusat seperti halnya saham, maka tidak semua aset kripto likuid. Ini biasanya terbatas pada aset teratas di pasar dengan volume transaksi besar, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan sebagainya.

Interpretasi Siklus Pasar Crypto

Investor dan trader sudah semestinya mengetahui cara interpretasi siklus pasar kripto (crypto market cycle) sebagai bagian penting dalam pengambilan keputusan investasi. Pada dasarnya, siklus pasar memberikan sebuah pandangan makro tentang volatilitas dan fluktuasi harga aset. Ini juga akan memengaruhi perdagangan harian atau jangka pendek, dan kaitannya dengan keputusan pembelian. Dengan memahami siklus ini, Anda dapat meminimalkan kesalahan yang mahal, dan memaksimalkan profit.

4 fase siklus pasar
Fase siklus pasar crypto, sampel pada BTC/USDT

Poin paling penting dalam interpretasi siklus pasar kripto adalah dengan memahami 4 (empat) fase utama dari siklus pasar crypto, yakni akumulasi, mark-up, distribusi, dan mark-down.

  1. Fase Akumulasi. Pada fase ini, pergerakan harga pasar relatif turun, lemah, dan tidak terdapat perubahan signifikan. Biasanya, investor institusional, investor dengan dana besar (whales), dan trader berpengalaman akan membeli lebih banyak aset crypto pada fase ini karena harga dianggap sudah turun banyak alias murah (undervalued).
  2. Fase Mark-Up. Pada fase ini, pergerakan aset crypto naik secara signifikan atau kondisi euforia yang tinggi. Ini terjadi karena whales membeli aset dalam jumlah besar, sehingga membuat harga kripto melonjak signifikan. Fase ini akan menarik perhatian ritel-ritel dan mereka cenderung akan ikut membeli alias tidak ingin ketinggalan euforia (FOMO).
  3. Fase distribusi. Pada fase ini, whales akan menjual kepemilikan aset crypto mereka secara perlahan atau bertahap, agar harga aset tidak turun signifikan secara cepat. Ini merupakan kondisi di mana mereka akan taking profit yang mana sebelumnya telah membeli di harga bawah (murah).
  4. Fase Mark-Down. Pada fase ini, whales akan menjual kepemilikan kripto mereka dalam jumlah besar yang menyebabkan harga crypto anjlok signifikan. Fase ini sering pula disebut “cuci piring” dan tidak jarang ritel-ritel terjebak dengan asumsi bahwa harga sedang murah. Padahal ternyata, harga akan terus turun ke bawah. Ini kemudian menimbulkan ketakutan (fear) yang besar sehingga ritel-ritel akan menjual aset mereka. Pada saat itulah whales akan masuk kembali alias melakukan akumulasi.

Strategi Investasi Berdasarkan Siklus Pasar Crypto

Ada beberapa strategi perdagangan atau investasi yang dapat digunakan secara bersamaan dengan siklus pasar. Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini adalah contoh beberapa strategi paling populer berkaitan dengan siklus pasar crypto.

1.    Dollar Cost Averaging

Dollar cost averaging (DCA) atau rata-rata biaya dolar akan melibatkan investasi dalam jumlah uang yang relatif kecil secara teratur, terlepas dari bagaimana kondisi pasar. Kelebihan strategi DCA yaitu menjaga stabilitas portofolio dengan baik terutama pada pasar keuangan yang sangat fluktuatif, seperti halnya pasar crypto. Selain itu, teknik DCA ini cukup baik untuk menjaga emosional trader dalam melakukan trading. Sedangkan kekurangan DCA adalah melewatkan potensi keuntungan lebih tinggi ketika ada peluang membeli di awal dengan lump sum (beli sekaligus dalam satu waktu), alih-alih secara bertahap. Karena pergerakan pasar sulit diprediksi, sehingga lebih aman dengan mengguna DCA.

2.    Buy The Dip

Buy the dip adalah istilah yang mengacu pada teknik membeli aset crypto pada harga rendah atau turun. Namun, strategi ini hanya disarankan atau direkomendasikan untuk crypto dengan fundamental yang kuat. Asumsinya bahwa pada suatu waktu, harga aset akan kembali naik ke atas, mencerminkan fundamentalnya. Kekurangan teknik buy the dip adalah melakukan pembelian secara terus-menerus saat harga aset kripto turun.

3.    Moving Average

Moving average (MA) menjadi indikator teknikal yang sangat populer dan umum digunakan karena memberikan analisis yang sangat kuat untuk arah tren dari pergerakan harga berikutnya. Setiap orang dapat menggunakan MA untuk periode tertentu, seperti MA 5, 10, 20, 50, 100, 150, 200, dan seterusnya. Untuk grafik harga pada periode harian, MA 5 berarti rata-rata harga dalam lima hari terakhir, MA 10 untuk sepuluh hari terakhir, dan seterusnya.

Biasanya, semakin tinggi periode MA yang digunakan, semakin jelas melihat gambaran pergerakan harga ke depan. Pada intinya, ketika harga crypto masih bergerak di atas MA, itu menjadi sinyal positif dari kelanjutkan apresiasi harga. Sebaliknya, saat harga mulai tembus ke bawah MA, itu menjadi indikasi jual, karena harga diprediksi akan terus turun ke bawah.

Trader sering menggabungkan beberapa MA sekaligus untuk menghasilkan sinyal tambahan yang lebih detail. Sebagai contoh, golden cross terjadi ketika MA 50 melintasi ke atas MA 200 pada grafik harga periode harian. Ini sekaligus menjadi sinyal bullish. Sebaliknya, death cross terjadi ketika MA 50 melintasi ke bawah MA 200. Ini menjadi sinyal bearish.

Pandangan Akhir

Anda telah memahami apa itu siklus pasar kripto (crypto market cycle) dan bagaimana strategi perdagangan atau investasi yang dilakukan berkaitan dengan siklus tersebut. Dengan memahami siklus pasar, Anda akan lebih jelas melihat proses atau tahapan pergerakan harga. Satu hal lagi yang penting diingat, tetap selalu hormati siklus pasar. Anda mungkin selalu berharap harga kripto terus naik dan meroket. Faktanya, itu tidak selalu demikian. Harga akan berfluktuasi alias naik turun, dan kondisi ini harus dibiasakan, karena memang sangat lumrah.

Leave a Comment

Scroll to Top