Laporan arus kas (statement of cash flows) merupakan salah satu laporan keuangan utama yang mencerminkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini sangat penting untuk memahami bagaimana perusahaan mengelola kasnya, termasuk dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif laporan arus kas, mulai dari pengertian, manfaat, tujuan, format, metode penyusunan, hingga contoh laporan arus kas perusahaan berdasarkan standar akuntansi.
Contents
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang perubahan posisi kas dan setara kas perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Menurut Wahlen et al. (2015), laporan arus kas bertujuan untuk menginformasikan sumber dan penggunaan kas yang dikelompokkan dalam tiga aktivitas utama:
- Aktivitas Operasi (Operating Activities)
- Aktivitas Investasi (Investing Activities)
- Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Laporan arus kas (cash flow statement) berada di urutan keempat dari lima laporan keuangan utama:
- Neraca – menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
- Laporan L/R – merangkum pendapatan dan pengeluaran dalam suatu periode.
- Laporan Perubahan Ekuitas – mencerminkan perubahan modal perusahaan.
- Laporan Arus Kas – menjelaskan bagaimana kas diperoleh dan digunakan dalam periode tertentu.
- CALK – memberikan informasi tambahan untuk menjelaskan laporan keuangan utama.
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memberikan wawasan penting bagi investor, kreditur, dan manajemen dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Berikut beberapa manfaat utamanya:
- Menunjukkan Kemampuan Perusahaan dalam Menghasilkan Kas: Apakah perusahaan dapat membiayai operasionalnya tanpa ketergantungan pada pinjaman eksternal?
- Menganalisis Likuiditas dan Solvabilitas: Apakah perusahaan memiliki cukup kas untuk membayar utang jangka pendek dan jangka panjang?
- Evaluasi Efektivitas Manajemen Kas: Bagaimana perusahaan mengelola penerimaan dan pengeluaran kas?
- Membedakan Laba Akuntansi dengan Arus Kas Riil: Laba bersih dalam laporan laba rugi belum tentu mencerminkan kas aktual yang diterima perusahaan.
Fungsi dan Tujuan Laporan Arus Kas
Menurut Griffin (2015), laporan arus kas memiliki tujuan utama untuk memberikan ringkasan tentang bagaimana perusahaan mengelola kasnya dalam periode berjalan. Berikut beberapa fungsi utamanya:
- Menjelaskan perbedaan antara laba bersih dan kas yang dihasilkan dari operasi
- Mengidentifikasi sumber kas utama perusahaan
- Menganalisis kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan dividen
- Menunjukkan aktivitas investasi dan pembiayaan perusahaan
Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas dibagi menjadi tiga aktivitas utama:
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan kas yang dihasilkan dari aktivitas bisnis inti perusahaan.
Contoh arus kas masuk dari aktivitas operasi:
- Penjualan barang dan jasa
- Penerimaan kas dari piutang usaha
- Penerimaan bunga dan dividen
Contoh arus kas keluar dari aktivitas operasi:
- Pembelian bahan baku dan persediaan
- Pembayaran gaji karyawan
- Pembayaran pajak dan biaya operasional lainnya
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi (investing activities) mencakup transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset jangka panjang.
Contoh arus kas masuk dari aktivitas investasi:
- Penjualan aset tetap seperti gedung dan kendaraan
- Penjualan investasi saham atau obligasi
Contoh arus kas keluar dari aktivitas investasi:
- Pembelian peralatan, mesin, dan properti
- Investasi dalam perusahaan lain
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan (financing activities) mencerminkan transaksi yang memengaruhi ekuitas dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Contoh arus kas masuk dari aktivitas pendanaan:
- Penerbitan saham baru
- Penerimaan pinjaman bank
Contoh arus kas keluar dari aktivitas pendanaan:
- Pembayaran dividen kepada pemegang saham
- Pelunasan utang jangka panjang
Format Laporan Arus Kas
Menurut FASB (Financial Accounting Standards Board), terdapat dua metode utama dalam menyusun laporan arus kas:
1. Metode Langsung (Direct Method)
Metode langsung menyajikan secara langsung penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi.
Berikut adalah contoh format laporan arus kas metode langsung:
Keterangan | Jumlah (Rp) |
---|---|
Arus Kas dari Aktivitas Operasi | |
Penerimaan dari pelanggan | 500.000.000 |
Pembayaran kepada pemasok | (200.000.000) |
Pembayaran gaji karyawan | (100.000.000) |
Kas Bersih dari Operasi | 200.000.000 |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi | |
Pembelian aset tetap | (50.000.000) |
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan | |
Penerimaan pinjaman bank | 100.000.000 |
Pembayaran dividen | (30.000.000) |
Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih | 220.000.000 |
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung menyajikan laporan arus kas dengan melakukan rekonsiliasi laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Berikut adalah contoh format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung:
Keterangan | Jumlah (Rp) |
---|---|
Arus Kas dari Aktivitas Operasi | |
Laba Bersih | 300.000.000 |
Penyesuaian: | |
Depresiasi & Amortisasi | 50.000.000 |
Kenaikan Piutang Usaha | (20.000.000) |
Kenaikan Utang Usaha | 30.000.000 |
Kas Bersih dari Operasi | 360.000.000 |
Arus Kas dari Aktivitas Investasi | |
Pembelian aset tetap | (70.000.000) |
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan | |
Penerimaan pinjaman bank | 150.000.000 |
Pembayaran dividen | (40.000.000) |
Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih | 400.000.000 |
Kesimpulan
Laporan arus kas (cash flow statement) merupakan alat penting untuk memahami bagaimana perusahaan mengelola kasnya dalam satu periode akuntansi. Dengan membagi aktivitas keuangan menjadi tiga kategori utama – operasi, investasi, dan pendanaan – laporan ini membantu investor, manajemen, dan kreditur dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Terdapat dua metode utama dalam menyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun secara umum, keduanya dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang arus kas perusahaan.