Sebelum crypto blue chip, istilah blue chip di dalam industri keuangan lebih dahulu populer dalam instrumen saham. Saham blue chip mengacu pada jenis saham perusahaan yang sangat diunggulkan, teruji, dan dapat diandalkan oleh investor. Beberapa ciri-cirinya seperti memiliki brand dan reputasi terkenal, telah mencapai posisi matang, konsisten menghasilkan laba, market cap yang besar, harga yang stabil, dan sebagainya.
Sementara itu konsep blue chip pada cryptocurrency juga tidak jauh berbeda. Singkatnya, crypto blue chip merupakan aset kripto yang telah lebih dahulu eksis, punya reputasi baik, harga pasar yang stabil, market cap besar, proyek yang solutif, dan sebagainya. Dengan kata lain, crypto blue chip memiliki fundamental yang kuat, bahkan saat pasar bearish, depresiasi harga blue chip crypto coins di bursa akan cenderung turun lebih rendah, dan pulih lebih cepat.
Contents
Mengenal Apa Itu Crypto Blue Chip
Pada dasarnya, crypto blue chip adalah jenis mata uang kripto yang sudah mapan, memiliki reputasi baik, likuiditas tinggi, volatilitas harga yang stabil, market cap yang besar, dan hal-hal yang membuatnya unggul di antara aset kripto lainnya. Secara hemat, beberapa contoh crypto blue chip yang paling diyakni dan ideal adalah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Asal muasal istilah blue chip
Istilah “blue chip” pada awalnya berasal dari permainan poker. Di Amerika pada abad ke-19, poker menguasai lanskap perbatasan karena chip poker merah, putih dan biru selalu bertukar tangan secara konsisten. Akan tetapi, chip biru atau blue chip memiliki nilai yang paling tinggi.
Istilah blue chip ini kemudian diyakini diadopsi untuk menggambarkan saham pada sekitar tahun 1920-an. Menurut laporan yang ada, seorang karyawan Dow Jones menciptakan istilah ini setelah memperhatikan saham tertentu yang diperdagangkan dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada yang lain.
Sepanjang abad ini, saham blue chip tidak hanya sekadar merujuk pada saham mahal, tetapi lebih dari itu, yakni perusahaan yang mapan secara finansial, reputasi & brand yang baik, dan teruji dalam menghadapi badai.
Istilah crypto blue chip
Ketika digunakan di dalam ruang crypto dan blockchain, definisi blue chip  tidak jauh berbeda. Pada intinya, koin crypto blue chip menggambarkan aset kripto yang menjadi benchmark atau acuan di pasar, karena dianggap memiliki reputasi yang tepercaya dan mapan dalam banyak hal. Bitcoin dan Ethereum adalah beberapa contoh paling ideal sebagai crypto blue chip.
Sebagaimana diketahui, Bitcoin adalah aset kripto asli yang muncul pertama kali yang merubah cara pandang orang-orang tentang uang. Bitcoin adalah sebuah revolusi yang menjadikan dirinya sebagai mata uang virtual dengan sistem terdesentralisasi yang dianggap sebagai emas digital karena pasokan terbatas dan tahan terhadap inflasi.
Sementara itu, Ethereum juga berhasil tumbuh sebagai platform yang dapat diandalkan, dan terbukti hingga saat ini blockchain Ethereum menjadi basis utama dari sejumlah proyek kripto lainnya. Ini kemudian memungkinkan terciptanya lebih banyak ruang dan fungsionalitas, sehingga lahir decentralized finance/DeFi, non-fungible token/NFT, dan sebagainya.
Meskipun kemunculan Bitcoin dan Ethereum masih relatif terbilang baru, di mana Bitcoin muncul pada sekitar 2008 dan Ethereum pada 2015, keduanya dianggap menjadi benchmark di ruang kripto dan blockchain. Meskipun juga memiliki sejumlah kekurangan, keduanya lebih teruji dan tepercaya, dan Ethereum khususnya terus melakukan penyempurnaan.
Indikator Crypto Blue Chip
Pada dasarnya, crypto blue chip adalah aset kripto yang paling diunggulkan di pasar, dan biasanya karena faktor fundamental yang kuat. Tak ayal, crypto blue chip biasanya akan menjadi market leader dan benchmark bagi crypto lainnya. Selain itu, kripto blue chip juga lebih tahan crash, seperti pada saat pasar sedang turun atau bearish. Nah, untuk menilai dan memilih crypto blue chip, beberapa indikator berikut ini bisa menjadi pertimbangan:
1. Telah beroperasi (eksis) lebih lama
Salah satu indikator dari crypto blue chip adalah aktivitas operasi yang telah berjalan dan bertahan lama, seperti misalnya lebih dari satu dekade. Eksistensi dari aset kripto yang lebih lama mengindikasikan bahwa proyek ini masih relevan dan tangguh dalam menghadapi berbagai gejolak pasar.
Berdasarkan indikator ini, Bitcoin (BTC) menjadi crypto yang paling awal hadir dan telah bertahan hingga saat ini, bahkan memiliki tingkat diadopsi yang signifikan, dan dianggap akan terus berlanjut dalam jangka panjang. Sebagai crypto yang tercipta pertama kali, Bitcoin masih menjadi inisiator dari teknologi blockchain.
2. Status kelembagaan
Crypto blue chip juga bisa dilihat dari status kelembagaannya, seperti dukungan dari berbagai institusi. Saat ini, Bitcoin masih menjadi crypto asli dengan dukungan institusional terbanyak, kemudian diikuti oleh Ethereum dengan platform DeFi yang dimilikinya. Tidak hanya dari jumlah saja, Bitcoin dan Ethereum berhasil menarik minat lembaga besar dan bereputasi, bahkan dalam skala negara. Ini menegaskan bahwa tingkat kepercayaan banyak pihak kredibel terhadap crypto blue chip ini sangat tinggi.
3. Reputasi para pendiri
Tim di belakang proyek crypto menjadi salah satu indikator dari crypto blue chip. Reputasi para pendiri atau founders dapat menunjukkan kredibilitas dan kapasitas mereka dalam mempertahankan eksistensi proyek dan tingkat keberhasilan proyek dalam jangka panjang. Ada banyak sekali proyek crypto yang muncul di pasar, namun reputasi founders atau manajemennya sama sekali tidak diketahui. Ini dianggap akan lebih rentan terhadap isu-isu yang dikhawatirkan, seperti halnya scam atau rug pull.
4. Nilai kapitalisasi pasar
Tidak ada nilai pasti terkait berapa nilai kapitalisasi pasar (market cap) yang diperlukan agar suatu crypto dapat disebut blue chip. Akan tetapi yang jelas, semakin besar market cap suatu kripto, semakin kuat disebut crypto blue chip. Alasan mengapa market cap masuk ke dalam salah satu indikator yaitu market cap dapat menggambarkan dominasi pasar dari suatu kripto. Untuk main aman, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi pada crypto yang masuk top 10 atau top 20 dengan market cap terbesar di bursa.
5. Likuiditas
Likuditas dari aset kripto dapat menjadi indikator dari crypto blue chip. Likuiditas ini dapat mengacu pada volume perdagangan crypto, yang selain mencerminkan kemudahan aset diperjualbelikan, ini juga menjadi indikasi tingkat ketertarikan atau minat investor terhadap crypto coins tertentu. Dengan kata lain, semakin tinggi (likuid), semakin tinggi minat investor terhadap crypto coins tersebut.
6. Volatilitas
Meskipun secara umum aset kripto adalah instrumen yang sangat fluktuatif atau memiliki volatilitas harga yang relatif tinggi, ada sebagian kecil yang jauh lebih stabil. Crypto blue chip dapat diberikan kepada aset kripto yang lebih stabil atau tingkat volatilitas yang lebih rendah. Ada banyak crypto coins yang justru bisa naik dan turun hingga puluhan bahkan ratusan persen dalam harian (daily), sehingga risiko fluktuasi ini menjadi sangat tinggi. Biasanya, semakin besar market cap suatu crypto, semakin rendah volatilitas harga.
Daftar Crypto Blue Chip
Pada dasarnya, beberapa indikator crypto blue chip di atas bisa menjadi pertimbangan paling umum. Akan tetapi, untuk mendapatkan wawasan yang lebih akurat, sebaiknya investor tidak hanya mengacu pada satu indikator saja, tetapi juga lebih menggunakannya secara bersamaan. Selain itu, tentu saja Anda juga bisa menggunakan berbagai indikator lainnya sebagai pertimbangan, bahkan mungkin juga lebih rinci. Nah, berikut ini adalah contoh daftar crypto blue chip yang lebih teruji dan tepercaya, sehingga bisa menjadi pilihan investasi paling aman:
- Bitcoin (BTC) – crypto blue chip terbesar dan tepercaya
- Ethereum (ETH) – crypto blue chip tepercaya dengan teknologi canggih
1. Bitcoin (BTC)
Bukan pilihan yang sulit bagi Bitcoin untuk menjadikannya sebagai crypto blue chip. Pasalnya, dari beberapa indikator yang dipaparkan, Bitcoin hampir memenuhi semua persyaratan. Diluncurkan resmi pada tahun 2009, Bitcoin adalah crypto coin dengan market cap terbesar di bursa yang menunjukkan betapa kuatnya dominasi kripto pertama yang muncul.
Selain itu, teknologi blockchain dengan sistem terdesentralisasi – yang notabene menjadi visi utama dari proyek crypto – juga diinisasi oleh Bitcoin, yang kemudian diikuti oleh sebagian proyek crypto dan blockchain lainnya.
Tidak hanya itu, Bitcoin telah tahan uji dalam menghadapi ketidakpercayaan publik pada masa awal kemunculannya, dan hingga saat ini berhasil diadopsi oleh banyak pihak, termasuk perusahaan dan institusi besar, bahkan di sejumlah negara telah menjadi mata uang resmi.
Bitcoin memang memiliki kekurangan atau tidak sempurna, karena pada dasarnya mata uang kripto ini memang dirancang untuk menjadi inisiator, yang kemudian penyempuraan dan pengembangan ekosistem lebih lanjut diteruskan oleh proyek berikutnya.
Selain itu, Bitcoin memang tidak memiliki founders yang dengan jelas mengungkapkan jati dirinya, dan hanya menyebut Satoshi Nakamoto sebagai anonim. Meskipun tidak menunjukkan tim atau founders secara gamblang, kepercayaan publik hingga saat ini terhadap Bitcoin berasal dari whitepaper-nya, yang menjelaskan secara jelas dan tuntas terkait apa yang ingin dicapai.
2. Ethereum (ETH)
Diluncurkan pada tahun 2015, Ethereum adalah crypto blue chip kedua terbesar dari segi nilai market cap setelah Bitcoin. Pada dasarnya, bukan perkara yang sulit bagi Ethereum untuk menobatkan dirinya sebagai kripto blue chip. Pasalnya, platform ini menjadi pemimpin di ruang crypto dengan kinerja atau kapasitas tekonologi mumpuni yang dimilikinya, seperti sistem open source, smart contract, dan teknologi lainnya yang sangat revolusioner.
Tercatat hingga saat ini, platform Ethereum menjadi sandaran utama dari banyak proyek altcoins lainnya. Platform Ethereum bahkan telah mendukung lebih dari 70% altcoins yang tersedia di pasar, dengan banyak jumlah aplikasi terdesentralisasi atau decentralized apps/DApps terbesar yang di bangun di atasnya. Secara perhitungan hemat, Ethereum telah menguasi 20% pasar kripto, dan terus mengalami peningkatan seiring dengan upgrade yang dilakukannya, seperti Ethereum 2.0.
Saat ini, Ethereum juga sedang melakukan transisi dari konsensus proof of work (PoW) ke proof of stake (PoS) yang akan meningkatkan efisiensi. Dengan kapasitas tim dan founders di belakangnya beserta dukungan lebih banyak pihak bereputasi, Ethereum akan menciptakan teknologi yang lebih canggih sehingga memungkinkan lebih banyak kasus penggunaan dan memberikan dampak positif secara signifikan dalam kehidupan nyata.
Altcoins lainnya
Bitcoin sudah pasti menjadi crypto blue chip karena tanpa kemunculannya, mungkin sektor cryptocurrency ini tidak akan pernah ada. Kemudian, salah satu alternatif koin atau altcoin seperti Ethereum juga ideal menjadi pilihan kripto blue chip dengan sejumlah keunggulan yang dimilikinya. Akan tetapi, tentu saja tidak ada batasan terkait apa saja daftar crypto blue chip.
Dengan sejumlah indikator dan berbagai pertimbangan, Anda bisa menemukan jenis altcoins lain selain Ethereum yang bisa masuk ke dalam daftar kripto blue chip. Ini sekali lagi, tidak ada batasan. Hanya saja memang, agak terlalu dini memasukkan sejumlah altcoins lainnya sebagai crypto blue chip, karena mereka belum cukup waktu untuk diuji.
Meskipun pada dasarnya ada beberapa altcoins yang muncul lebih awal daripada Ethereum (2015), seperti Litecoin (2011), Namecoin (2011), Dogecoin (2013), Ripple (2013), Dash (2014), Neo (2014), Monero (2014), dan Stellar (2014), namun ini masih menjadi pertanyaan, apakah altcoins ini ideal dimasukkan ke dalam daftar crypto blue chip.
Ada banyak altcoins lainnya yang muncul setelah Ethereum, dan bahkan beberapa di antaranya juga mendapatkan popularitas tinggi, baik itu karena teknologi, fungsionalitas, narasi, dan tampilan lain yang dianggap lebih baik. Namun, altcoins ini memang masih relatif baru, sehingga belum cukup teruji, seperti yang ditegaskan sebelumnya. Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu, itu akan tampak lebih jelas.
Cara Beli Crypto Blue Chip sebagai Pilihan Investasi Aman
Anda telah memahami apa itu crypto blue chip dan beberapa rekomendasi contoh crypto blue chip paling ideal, yakni Bitcoin dan Ethereum. Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara beli crypto blue chip tersebut?
Metode yang paling umum adalah dengan membeli kripto di crypto exchanges, sebuah platform perdagangan khusus untuk mata uang kripto. Di sana, selain tersedia koin kripto blue chip seperti BTC dan ETH, juga tersedia berbagai aset kripto lainnya.
Bybit adalah exchange crypto teratas di pasar yang sedang naik daun karena menawarkan pendaftaran tanpa KYC! Selain itu, Bybit memiliki pasar derivatif terbesar di dunia setara dengan Binance.
Tidak hanya derivatif, Bybit juga memiliki pasar spot yang andal yang menyediakan Bitcoin, Ethereum, dan ratusan altcoins terbaik. Selain itu, fitur staking crypto dengan APY tertinggi juga ditawarkan oleh Bybit. Ini menjadi peluang untuk menghasilkan passive income.
Simpulan
Jadi pada intinya, crypto blue chip adalah jenis aset kripto yang memiliki reputasi baik, teruji, dapat diandalkan, dan lebih mapan dalam banyak hal. Beberapa indikator sebelumnya menjadi pertimbangan paling umum, meskipun tidak menutup kemungkinan dengan indikator lain yang tidak disebutkan.
Tujuan utama menemukan crypto blue chip yaitu berkaitan dengan pilihan investasi terbaik dan aman bagi investor karena sektor kripto secara umum masih baru, dan tidak sedikit proyek yang gagal atau bahkan scam. Hal inilah kemudian mendorong investor jangka panjang untuk mencari crypto dengan fundamental bagus, yang kemudian juga dapat disebut crypto blue chip. Meskipun masih bisa memasukkan banyak pilihan, Bitcoin dan Ethereum dapat menjadi aset kripto yang paling ideal untuk dipilih sebagai crypto blue chip.