Rasio Kas (Cash Ratio): Rumus, Analisis, & Interpretasi

Rasio keuangan adalah faktor penting dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. angk-angka keuangan dapat diperoleh dengan mudah melalui laporan keuangan perusahaan Tbk yang dipublikasikan salah satunya di website idx. Rasio kas atau cash ratio adalah salah satu jenis rasio likuiditas, selain dari rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Istilah cash ratio juga dapat mengacu pada cash asset ratio.

Teori cash ratio telah banyak dijelaskan oleh para ahli dan peneliti terdahulu. Secara umum, cash ratio digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang jangka pendek, sama seperti konsep rasio likuiditas pada umumnya. Rasio kas atau cash ratio dianggap lebih mewakili “metrik likuiditas” perusahaan karena hanya menggunakan aset lancar berupa kas atau setara kas. Kreditur, dalam hal ini pihak bank, lebih menyukai cash ratio sebagai indikator likuiditas.

Tertarik untuk mengenal lebih detail apa itu rasio kas (cash ratio)? Berikut penyajian makalah atau materi lengkap tentang cash ratio. Mulai dari pengertian rasio kas (cash ratio) dan cara menghitung atau rumus cash ratio.

Untuk pengetahuan lebih tajam, invesnesia juga menyajikan contoh soal rasio kas (cash ratio) beserta cara analisis cash ratio dan cara interpretasi cash ratio. Diharapkan, nantinya Anda dapat memahami dengan baik arti nilai cash ratio perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan strategis. Kami juga akan menjawab pertanyaan tentang berapa nilai cash ratio yang baik bagi suatu perusahaan.

Baca juga:

Memahami Rasio Keuangan:

  1. Rasio Likuiditas
  1. Rasio Aktivitas
  2. Rasio Solvabilitas (Leverage)
  3. Rasio Profitabilitas
  4. Rasio Pasar

Pengertian Rasio Kas (Cash Ratio)

cash-ratio-rasio-kas

Apa itu rasio kas (cash ratio)? Menurut para ahli, definisi cash ratio adalah metode penilaian kemampuan likuiditas yang merupakan hasil dari aset lancar berupa kas (cash) dibagi dengan kewajiban jangka pendek. perusahaan dalam melunasi utang (kewajiban) jangka pendek. Kreditur jangka pendek sangat tertarik dengan rasio kas (Ross et al., 2013). Menurut Libby et al (2009), pengertian rasio kas adalah metrik likuiditas untuk mengukur kecukupan kas yang tersedia.

Rumus Rasio Kas (Cash Ratio Formula)

Bagaimana formula cara menghitung rasio kas (cash ratio)? Rumus cash ratio adalah Cash / Utang Lancar (Current Liabilities).

Cash Ratio = Cash / Current Liabilities

Keterangan:

Cash = kas atau setara kas

Current Liabilities = utang jangka pendek

Catatan: Cash di dalam laporan keuangan masuk ke dalam komponen aset lancar (current assets). Sedangkan aset lancar terdiri dari beberapa komponen, seperti cash atau setara kas, receivables, inventories, dan prepaid expenses. Cash dianggap sebagai elemen aset lancar yang paling likuid sehingga lebih disukai oleh kreditur.

Baca juga: Cash Flow Perusahaan

Fungsi dan Tujuan Penggunaan Rasio Kas (Cash Ratio)

Fungsi dan tujuan penggunaan rasio kas (cash ratio) dapat berbeda tergantung kepentingan dari pihak-pihak tertentu, yaitu sebagai berikut.

  • Bagi investor, nilai rasio kas dapat membantu memberikan gambaran likuiditas perusahaan yang berasal dari kas atau setara kas untuk menutupi utang jangka pendek.
  • Bagi kreditur (bank), nilai rasio kas dapat dipertimbangkan dalam menyalurkan kredit atau utang kepada perusahaan (debitur). Semakin tinggi cash ratio, semakin menarik bagi bank.
  • Bagi peneliti, rasio kas (cash ratio) dapat digunakan sebagai salah satu variabel penelitian keuangan untuk mengukur kinerja likuiditas perusahaan.

Kebijakan dan Ketentuan Rasio Kas (Cash Ratio)

Apakah ada standar kebijakan dan ketentuan cash ratio suatu perusahaan? Ketentuan cash ratio telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, ini tidak berlaku untuk semua perusahaan, hanya untuk trasnformasi Lembaga Keuangan Mikro Konvensional (LKMK) yang menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BRP). Kebijakan ini tertuang di POJK No. 62/POJK.03/2016. Ada tiga poin penting yang menjelaskan rincian tentang aturan cash ratio tersebut yaitu sebagai berikut:

Pertama, nilai rasio kas (cash ratio) minimal 4,05% yang memenuhi kriteria: (1) sehat sesuai ketentuan mengenai tingkat kesehatan BPR bagi LKMK Transformasi; atau (2) peringkat komponan dua mengacu pada ketentuan tentang tingkat kesehatan BPRS bagi LKMS Transformasi.

Kedua, nilai rasio kas atau cash ratio dapat menunjukkan kemampuan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) untuk memenuhi kewajiban (utang) lancar yang diukur berdasarkan kas (cash) + penanaman pada bank lain berbentuk giro dan tabungan, lalu dikurangi tabungan bank lain pada BPR, kemudian dibagi kewajiban segera + tabungan + deposito.

Ketiga, nilai rasio kas atau cash ratio dapat menunjukkan kemampuan BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) untuk memenuhi kewajiban (utang) lancar yang diukur berdasarkan kas (cash) + giro + tabungan pada bank lain, lalu dibagi dengan utang lancar meliputi tabungan, deposito, utang pada bank lain, kewajiban segera, dan utang lainnya yang jatuh tempo sampai 1 (satu) bulan.

Contoh Soal Rasio Kas (Cash Ratio)

Sebagai contoh soal rasio kas (cash ratio), invesnesia mengambil sampel pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). ICBP merupakan salah satu perusahaan Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di sektor industri manufaktur.

Angka-angka atau data keuangan untuk menghitung cash ratio dapat diperoleh dari neraca perusahaan. Berdasarkan neraca ICBP per Desember 2019, diketahui sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

Diketahui:

  • Total Kas dan Setara Kas = 8.359.164
  • Total Utang Jangka Pendek = 6.556.359

Hasil perhitungan Rasio CR:

  • Cash Ratio = 359.164 / 6.556.359
  • Cash Ratio = 1,28 x (kali)

Cara Interpretasi Rasio Kas (Cash Ratio)

Berdasarkan contoh kasus di atas, nilai rasio kas (cash ratio) ICBP tahun 2019 yaitu 1,28 x (kali). Cara menginterpretasikan cash ratio yaitu bahwa kas ICBP 1,28 kali lebih banyak yang diperlukan untuk menutupi utang lancar.

Lalu, berapa nilai rasio kas (cash ratio) yang bagus dan ideal? Tidak ada nilai yang pasti, namun setidaknya, rasio kas perusahaan harus lebih besar dari 1 kali, atau dalam bentuk persentase (%) yaitu lebih besar dari 100%. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kas dan setara kas yang dapat dengan mudah digunakan untuk melunasi utang semua utang jangka pendek.

Cara Analisis Rasio Kas (Cash Ratio)

Pihak-pihak berkepentingan terhadap rasio kas harus paham bagaimana cara analisis cash ratio yang benar. Setidaknya, ada 3 (tiga) metode untuk menganalisis rasio keuangan perusahaan.

Metode pertama, intracompany analysis – analisis dengan membandingkan antar nilai rasio finansial perusahaan. Sebagai contoh, Anda membandingkan nilai cash ratio ICBP dengan nilai quick ratio, atau current ratio, atau rasio keuangan ICBP lainnya. Ini biasanya digunakan untuk menyimpulkan nilai rasio keuangan secara komprehensif.

Metode kedua, trend analysis – analisis nilai rasio keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu, sebagai contoh periode sepuluh tahun 2012 – 2021. Caranya sangat mudah, Anda tinggal melihat tren nilai cash ratio dari 2012 – 2021, apakah cenderung naik, stabil, atau menurun. Tentu saja, yang diharapkan perusahaan adalah nilai rasio kas yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Metode ketiga, industry comparison. Cara analisis cash ratio dengan metode ini yaitu pertama-tama, Anda cari nilai rata-rata rasio kas sektor industri manufaktur. Sebagai contoh, rata-rata cash ratio industri manufaktur yaitu 1 kali. Sedangkan cash ratio dari ICBP 1,28 kali (x). Artinya, kinerja rasio kas ICBP berada di atas rata-rata industri. Ini menunjukkan nilai yang bagus dan positif.

Indikasi Nilai Rasio Kas (Cash Ratio)

Sebagaimana yang diketahui, rasio kas atau cash ratio adalah gambaran tentang posisi likuiditas perusahaan dengan menggunakan variabel kas dan setara kas dalam menjamin utang lancar. Nilai cash ratio yang tinggi mengindikasikan jumlah kas dan setara kas perusahaan lebih besar dari total utang jangka pendeknya sehingga jaminan terhadap kreditur lebih baik.

Namun di sisi lain, rasio kas (cash ratio) yang terlalu tinggi dapat menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam memaksimalkan aset lancar berupa kas untuk kemudian dikonversikan menjadi laba atau aset produktif yang akan menghasilkan laba. Saldo kas yang mengendap (menganggur) terlalu banyak dikhawatirkan berpotensi terjadi penyelewengan oleh manajemen atau internal perusahaan.

Semua Hal Tentang Cash Ratio

Cash Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas atau setara kas saja. Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan memiliki cadangan kas yang mencukupi untuk menghadapi kewajiban yang segera jatuh tempo. Berikut adalah poin-poin penting tentang Cash Ratio:

1. Definisi Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas atau setara kas saja, tanpa mengandalkan aset lain yang kurang likuid.

  1. Perhitungan Cash Ratio

Cash Ratio dihitung dengan rumus berikut: Rasio kas = Kas & Setara Kas / Kewajiban Jangka Pendek.

  • Kas dan Setara Kas: Ini mencakup uang tunai, saldo rekening bank yang dapat diambil kapan saja, serta investasi jangka pendek yang sangat likuid.
  • Kewajiban Jangka Pendek: Ini adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang, termasuk hutang dagang, pinjaman jangka pendek, dan pembayaran yang harus dibayarkan.

3. Interpretasi Cash Ratio

Cash Ratio di atas 1 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kas yang mencukupi untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, sementara Cash Ratio di bawah 1 mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin kesulitan dalam membayar kewajiban tersebut.

4. Konservatif dan Ketat

Cash Ratio adalah salah satu rasio likuiditas yang paling konservatif dan ketat karena hanya mempertimbangkan kas dan setara kas.

5. Ketidakpastian Keuangan

Cash Ratio memberikan indikasi tingkat ketidakpastian keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin aman perusahaan dalam menghadapi kewajiban jangka pendek.

6. Situasi Darurat

Cash Ratio sangat penting dalam situasi darurat, seperti krisis keuangan atau ketidakstabilan pasar, di mana akses terhadap aset lain mungkin terbatas.

7. Pengawasan Risiko

Perusahaan dan investor dapat menggunakan Cash Ratio untuk mengawasi risiko likuiditas dan memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup cadangan kas.

8. Perbandingan dengan Rasio Lain

Cash Ratio dapat digunakan bersama dengan rasio likuiditas lainnya, seperti Current Ratio dan Quick Ratio, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan perusahaan untuk mengatasi kewajiban jangka pendek.

9. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen perusahaan dapat memengaruhi Cash Ratio karena pembayaran dividen mengurangi jumlah kas yang tersedia.

10. Investor dan Kreditur

Investor dan kreditur dapat mempertimbangkan Cash Ratio dalam evaluasi risiko investasi dan pemberian kredit kepada perusahaan.

Simpulan

Anda telah memahami materi apa itu cash ratio beserta perhitungan rumus cash ratio. Rasio kas atau cash ratio adalah indikator likuiditas perusahaan yang menjelaskan kemampuan melunasi kewajiban (utang) jangka pendek.

Rasio kas dianggap lebih baik dari dua jenis rasio likuiditas lainnya, yaitu quick ratio dan current ratio. Bukan tanpa sebab, cash ratio hanya bertumpu pada aset lancar yang paling likuid, yaitu kas dan setara kas. Meskipun begitu, tentu saja ada kelebihan dan kekurangan untuk setiap rasio keuangan. Anda harus mampu mengaplikasikan dan menempatkan penggunaan rasio keuangan secara bijaksana dan tepat sasaran.

Referensi

Libby, R., Libby, P. A. dan Short, D. G. (2009). Financial Accounting (6th ed.). New York: McGraw-Hill.

Ross, S. A., Westerfield, R. dan Jafe, J. (2013). Corporate Finance (10 ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Scroll to Top