Candlestick pattern adalah salah satu alat analisis teknikal yang penting dalam trading saham, forex, dan instrumen keuangan lainnya. Para trader menggunakan pola-pola candle ini untuk mengidentifikasi tren pasar, memprediksi pembalikan harga, dan membuat keputusan trading yang lebih bijak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 15 jenis pola candlestick lengkap yang dapat membantu meningkatkan keahlian trading Anda.
1. Morning Star
Pola Morning Star adalah sinyal pembalikan bullish yang muncul setelah periode penurunan harga. Pola candlestick ini terdiri dari tiga candle: candle bearish panjang, diikuti oleh candle doji kecil yang mewakili keraguan pasar, dan diikuti oleh candle bullish panjang yang menunjukkan kekuatan pembeli yang kembali.
2. Evening Star
Sebaliknya, Evening Star adalah pola pembalikan bearish yang terdiri dari candle bullish panjang, diikuti oleh doji, dan diakhiri dengan candle bearish panjang. Candlestick pattern ini mengindikasikan kemungkinan penurunan harga.
3. Shooting Star
Pola Shooting Star terjadi dalam uptrend dan menandakan potensi pembalikan bearish. Pola candlestick ini memiliki sumbu panjang di bagian atas candle dengan tubuh kecil di bagian bawah, mengindikasikan tekanan jual yang kuat.
4. Bearish Engulfing
Bearish Engulfing terjadi setelah tren naik dan menunjukkan kemungkinan pembalikan bearish. Candlestick pattern ini terbentuk ketika candle bullish sebelumnya sepenuhnya tertutup oleh candle bearish yang lebih besar.
5. Bullish Engulfing
Sebaliknya, Bullish Engulfing terjadi setelah downtrend dan mengindikasikan potensi pembalikan bullish. Pola candlestick ini terjadi ketika candle bearish sebelumnya sepenuhnya tertutup oleh candle bullish yang lebih besar.
6. Harami
Harami adalah pola pembalikan yang terdiri dari dua candle. Candle pertama memiliki tubuh panjang dalam arah tren, diikuti oleh candle kecil yang sepenuhnya terdapat di dalam tubuh candle pertama. Candlestick pattern ini mengindikasikan keraguan pasar dan potensi pembalikan.
7. Hanging Man
Hanging Man terlihat mirip dengan Hammer, tetapi terjadi dalam uptrend. Pola candlestick ini menunjukkan keraguan pembeli dan kemungkinan pembalikan bearish.
8. Hammer
Hammer adalah pola bullish yang terbentuk dalam downtrend. Candlestick pattern ini memiliki tubuh kecil di bagian atas dan sumbu panjang di bagian bawah, menandakan penolakan harga turun lebih jauh.
9. Inverted Hammer
Inverted Hammer adalah kebalikan dari Hammer dan menandakan potensi pembalikan bullish. Pola candlestick ini terbentuk dalam downtrend dan memiliki sumbu panjang di bagian atas candle dengan tubuh kecil di bagian bawah.
10. Three Black Crows
Three Black Crows adalah pola bearish yang terdiri dari tiga candle bearish panjang berturut-turut. Candlestick pattern ini menunjukkan tekanan jual yang kuat dan kemungkinan kelanjutan downtrend.
11. Three White Soldiers
Sebaliknya, Three White Soldiers adalah pola bullish yang terdiri dari tiga candle bullish panjang berturut-turut. Pola ini mengindikasikan kekuatan pembeli dan potensi pembalikan uptrend.
12. Piercing Line
Piercing Line adalah pola bullish yang terjadi setelah downtrend. Pola ini terdiri dari dua candle: candle bearish panjang diikuti oleh candle bullish yang mencakup setidaknya setengah dari tubuh candle bearish sebelumnya.
13. Doji
Doji adalah pola candlestick dengan tubuh kecil atau tidak ada tubuh sama sekali. Pola ini menunjukkan ketidakpastian pasar dan bisa mengindikasikan pembalikan tren.
14. Dark Cloud Cover
Dark Cloud Cover adalah pola bearish yang terjadi setelah uptrend. Pola candlestick ini terdiri dari dua candle: candle bullish panjang diikuti oleh candle bearish yang mencakup setidaknya setengah dari tubuh candle bullish sebelumnya. Semakin besar perbedaan antara candle bullish pertama dan candle bearish kedua, semakin kuat potensi pembalikan bearishnya.
15. Marubozu
Marubozu adalah pola candlestick yang memiliki tubuh panjang tanpa adanya shadow atau sumbu di bagian atas atau bawah candlestick. Jika Marubozu berwarna hijau, itu menunjukkan bahwa harga pembukaan sama dengan harga terendah, dan harga penutupan sama dengan harga tertinggi, menandakan kekuatan pembeli yang kuat.
Sebaliknya, jika Marubozu berwarna merah, itu menunjukkan bahwa harga pembukaan sama dengan harga tertinggi, dan harga penutupan sama dengan harga terendah, menunjukkan dominasi penjual yang kuat. Marubozu mencerminkan sentimen pasar yang sangat kuat, baik bullish (naik) atau bearish (turun).
Baca juga: Chart Pattern Terlengkap
Pahami dengan baik 16 pola candlestick lengkap ini dan gunakan pengetahuan ini dengan bijak dalam trading Anda. Ingatlah bahwa candlestick patterns ini sebaiknya digunakan bersamaan dengan analisis teknikal lainnya dan libatkan manajemen risiko yang baik untuk hasil trading yang optimal.