Di dalam aktivitas bisnis dan prinsip ekonomi, salah satu elemen penting yang tidak dapat dihindarkan yaitu biaya atau beban. Mungkin Anda tidak asing mendengar biaya peluang atau opportunity cost, tapi apakah Anda tahu apa itu sunk cost?
Singkatnya, sunk cost adalah biaya hangus. Untuk lebih jelas, berikut materi atau makalah tentang sunk cost.
Contents
Apa Itu Sunk Cost?
Biaya hangus atau sunk cost adalah biaya (beban) yang terjadi di masa lalu dan tidak bisa diubah sekarang atau di masa depan. Karena tidak dapat diubah, biaya tersebut bukanlah biaya diferensial. Biaya yang dikeluarkan di masa lalu atau biaya yang timbul tidak akan berdampak pada rencana jangka pendek.
Dengan kata lain, biaya tertanam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dikembalikan. Berikut beberapa poin tentang definisi sunk cost.
- Biaya hangus atau sunk cost adalah biaya yang tidak dapat diambil (ditarik) kembali setelah di
- Biaya hangus tidak dapat dikembalikan saat perusahaan meninggalkan industri.
- Biaya hangus terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah.
- Biaya non-sunk cost adalah biaya yang hanya akan terjadi jika keputusan tertentu dibuat.
Contoh Sunk Cost
Agar lebih memahami pengertian sunk cost, berikut beberapa contoh biaya hangus (sunk cost).
- Biaya Iklan. Jika Anda mengiklankan produk baru, uang untuk iklan akan hilang dan tidak dapat diambil kembali.
- Biaya Riset produk baru. Jika Anda melakukan riset untuk produk baru, dan ternyata tidak berhasil, Anda tidak dapat menjual apapun dan biaya tersebut tidak dapat ditarik.
- Biaya tenaga kerja. Jika perusahaan mendirikan bisnis baru dan mempekerjakan karyawan, perusahaan harus membayar biaya upah atau gaji.
- Hilangnya reputasi dan koneksi bisnis. Jika perusahaan bangkrut, maka akan berdampak negatif pada reputasi, seperti kehilangan pelanggan tetap. Inilah alasan kenapa perusahaan terus bertahan meskipun mengalami kerugian dari tahun ke tahun. Harapannya bahwa perusahaan dapat memulihkan kondisi di masa depan, cepat atau lambat.
- Contoh kasus sunk cost pada Gojek. Sebagian besar perusahaan start up biasanya akan mengambil strategi “bakar uang” di awal perkembangan perusahaan untuk menjangkau jaringan pelanggan yang luas dan mengembangkan produk. Seperti yang dilakukan Gojek, selama sembilan tahun mencatat rugi dan di tahun ke-10 baru berhasil mencetak laba. Gojek pun mengakui bahwa selama itu mereka telah bakar uang.
Contoh Biaya Tetap yang Bukan Sunk Cost
Ada sejumlah biaya tetap (fixed cost) perusahaan yang tidak dapat dikategorikan sebagai biaya hangus (sunk cost), yaitu sebagai berikut.
- Tanah. Jika perusahaan membeli sebidang tanah dan kemudian keluar dari industri, tanah tersebut dapat dijual semua biaya akan dikembalikan.
- Modal. Jika perusahaan membeli mesin pertanian, contoh mesin panen padi, maka jika perusahaan keluar dari industri, mesin tersebut dapat dijual. Meskipun mengalami depresiasi harga, tapi karena dapat dijual kembali, berarti tidak sepenuhnya sunk cost.
Mengapa Sunk Cost Penting?
Jika suatu industri memiliki biaya hangus (sunk cost) yang tinggi, itu menciptakan hambatan bagi perusahaan untuk masuk ke industri. Perusahaan akan enggan memasuki industri tertentu jika industri tersebut memungkinkan uang yang sulit ditarik kembali jika perusahaan keluar dari industri. Inilah alasan mengapa perusahaan lama rela menghabiskan banyak uang untuk iklan untuk menciptakan loyalitas merek yang lebih kuat.
Seperti yang dilakukan Coca-Cola dan Pepsi yang memiliki anggaran jumbo untuk iklan. Dampaknya, perusahaan baru akan sangat sulit untuk memasuki pasar. Selain itu, sunk cost sangat penting untuk kontestasi pasar. Biaya hangus yang tinggi berarti bahwa pasar akan kurang dapat diganggu gugat – dan perusahaan yang telah berdiri akan dilindungi dari ancaman masuk.
Kekeliruan Biaya Hangus (Sunk Cost Fallacy)
Pengertian sunk cost fallacy adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengambil keputusan tidak berlandaskan pada hasil yang akan diperoleh di masa depan melainkan hanya berdasarkan keinginan untuk menghindari investasi yang telah dikorbankan di masa lalu.
Sebenarnya, setelah biaya hangus (sunk cost) dikeluarkan oleh perusahaan, itu tidak boleh memengaruhi keputusan pada margin. Sebagai contoh, jika suatu produk baru mengalami biaya marginal yang lebih tinggi daripada manfaat marginal, maka hal itu menimbulkan kerugian operasional. Tindakan rasionalnya adalah menutup.
Biaya hangus tidak boleh dihitung karena hilang. Meskipun begitu, perilaku ekonomi (behavioural economics) memberikan sugesti bahwa individu memiliki keterikatan dengan sunk cost masa lalu sehingga membuat individu berusaha mengindari kerugian dengan mencoba memperbaiki produk yang gagal di masa lalu.
Semua Hal Penting tentang Sunk Cost
Sunk cost adalah konsep penting dalam pengambilan keputusan ekonomi dan bisnis. Berikut adalah beberapa poin penting tentang sunk cost:
1. Definisi Sunk Cost
Sunk cost adalah jenis biaya yang tidak dapat dipulihkan (dikembalikan) setelah dikeluarkan, tidak peduli apa pun keputusan strategi yang diambil di masa depan. Dengan kata lain, uang atau sumber daya yang telah digunakan (diinvestasikan) dalam proyek tertentu tidak dapat ditarik kembali.
2. Tidak Relevan dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang rasional, sunk cost tidak seharusnya memengaruhi keputusan di masa depan. Keputusan yang baik harus didasarkan pada pertimbangan biaya dan manfaat yang akan datang, bukan pada uang atau sumber daya yang sudah dikeluarkan.
3. Contoh Sunk Cost
Contoh umum dari sunk cost adalah biaya pengembangan awal untuk proyek bisnis atau biaya pendidikan yang sudah dibayarkan oleh seseorang. Meskipun biaya tersebut besar, mereka tidak harus memengaruhi keputusan di masa depan.
Misalnya, perusahaan telah menghabiskan banyak uang untuk pengembangan produk yang tidak menguntungkan. Dalam hal ini, perusahaan sebaiknya memutuskan apakah akan terus memproduksi produk berdasarkan proyeksi laba masa depan atau tidak. Perusahaan tidak boleh melanjutkan proyek hanya didasarkan pada “terlanjur” karena sudah mengeluarkan biaya.
4. Efek Penyertaan (Sunk Cost Fallacy)
Sunk cost fallacy terjadi ketika seseorang atau perusahaan memutuskan untuk melanjutkan investasi dalam suatu proyek atau keputusan yang kurang menguntungkan hanya karena mereka telah menghabiskan banyak uang untuk itu. Ini adalah kesalahan berpikir yang mengabaikan prinsip bahwa keputusan harus didasarkan pada prospek masa depan, bukan biaya masa lalu.
5. Menghindari Sunk Cost Fallacy
Untuk menghindari sunk cost fallacy, penting untuk selalu menilai keputusan berdasarkan manfaat dan biaya yang diharapkan di masa depan. Jika keputusan tersebut masih dapat memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang akan dikeluarkan di masa depan, maka itu mungkin merupakan keputusan yang baik, terlepas dari sunk cost.
6. Penting dalam Investasi dan Bisnis
Pemahaman tentang konsep sunk cost memiliki implikasi penting dalam investasi dan bisnis. Investor dan pengusaha harus selalu berpikir tentang prospek dan potensi keuntungan di masa depan, daripada hanya mempertimbangkan biaya yang sudah dikeluarkan.
7. Kemampuan dalam Pengambilan Keputusan
Memahami dan mengakui bahwa sunk cost tidak relevan dalam pengambilan keputusan yang rasional adalah kunci untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berbasis pada analisis yang obyektif daripada emosi atau ketidakpastian masa lalu.
Jadi, sunk cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan bisnis perusahaan dan tidak dapat ditarik kembali. Semoga materi tentang sunk cost ini dapat menambah wawasan Anda.