Top 5 Jenis Produk Investasi Syariah Terbaik di Indonesia

Investasi syariah adalah salah satu cara terbaik untuk menggapai kemapanan finansial yang berkah di masa depan. Bagi seorang muslim, harta terbaik adalah yang halal dan berkah. Tak diragukan lagi, memilih produk investasi syariah adalah jalan yang tepat untuk menggapai itu semua. Apakah investasi syariah cocok untuk pemula yang memiliki gaji 2 jutaan, 3 jutaan, 4 jutaan, dan 5 jutaan? Sangat cocok!

Kenapa? Karena sebagian besar produk investasi syariah umumnya tidak membutuhkan modal besar sehingga sangat terjangkau untuk semua kalangan, khususnya kalangan menengah ke bawah. Ada banyak sekali produk keuangan syariah terbaik di Indonesia. Tentu saja, produk tersebut aman, terpercaya, dan menguntungkan dalam jangka panjang. Namun, sebelum menjelaskan produk investasi syariah terbaik, ada baiknya kamu mengetahui kenapa harus investasi syariah dan apa saja keunggulan investasi syariah.

Gambar investasi syariah

  • Investasi syariah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI sehingga dijamin halal, bebas riba, dan sesuai sunah.
  • Investasi syariah dijamin aman dan terpercaya karena terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Investasi syariah tidak hanya memperhatikan sisi keuntungan (profit) saja, melainkan juga berorientasi pada kemaslahatan umat manusia.
  • Investasi syariah dapat dilakukan dengan modal kecil atau modal terbatas sehingga cocok untuk pemula, karyawan dengan gaji kecil, dan pelaku UMKM.
  • Investasi syariah memberikan akses mudah untuk semua investor (pemodal) karena sudah menggunakan sistem elektronik atau aplikasi online.

Yang menjadi perbedaan dasar investasi syariah dan konvensional yaitu prinsip yang dipakai. Investasi syariah menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam, sedangkan investasi konvensional sebaliknya. Nah, berikut ini ada lima (5) produk investasi syariah terbaik yang bagus, aman, terpercaya, dan cocok untuk pemula.

#1. Investasi Obligasi Syariah (Sukuk)

Sukuk atau obligasi syariah merupakan salah satu jenis produk investasi syariah terbaik yang menguntungkan, aman, dan memiliki risiko paling rendah. Apa itu sukuk atau obligasi syariah? Berdasarkan fatwa nomor 32/DSN-MUI/IX/2002, pengertian sukuk adalah surat berharga syariah bersifat jangka panjang yang diterbitkan oleh emiten (perusahaan), dan mewajibkan emiten untuk membayar dana obligasi saat jatuh tempo beserta sejumlah pendapatan (berupa margin, imbalan, atau fee) kepada pemegang obligasi.

Berapa modal minimal untuk investasi obligasi syariah (sukuk)? Minimal Rp 1 juta atau setara dengan 1 unit. Berapa imbal hasil sukuk? Sebagai contoh, untuk Sukuk Tabungan dengan seri ST-003, imbal hasilnya yaitu sebesar 8,15% per tahun. Dengan demikian, jika kamu membeli sukuk sebanyak 1 unit, maka kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp81.500 per tahun atau Rp6.792 per bulan. Keuntungan sukuk akan dikenakan pajak sebesar 15% per bulan sehingga keuntungan bersih yaitu sebesar Rp5.773 per bulan atau Rp69.276 per tahun. Hasil keuntungan investasi sukuk akan diterima pada tanggal 10 setiap bulannya.

#2. Investasi Deposito Syariah

Salah satu produk investasi syariah terbaik yang paling umum dikenal oleh masyarakat yaitu deposito syariah yang merupakan salah satu instrumen yang ada di bank syariah. Deposito syariah pada dasarnya merupakan produk investasi jangka pendek dengan periode jangka waktu (tenor) maksimal 1 tahun. Periode investasi yang dapat dipilih umumnya yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

Proses atau cara kerja investasi deposito syariah yaitu menggunakan akad mudarabah atau sistem bagi hasil, di mana nasabah berperan sebagai pemilik dana (sahibul mal) dan bank sebagai pengelola dana (mudarib). Ketika dana dikelola bank menghasilkan keuntungan, maka pemilik dana akan memperoleh imbal hasil dengan persentase tertentu. Porsi atau nisbah bagi hasil bisa 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank, bisa juga 55 : 45, atau 50 : 50. Porsi nisbah bagi hasil ditentukan oleh periode atau tenor investasi yang dipilih.

Berapa minimum deposit untuk investasi deposito syariah? Tergantung kebijakan masing-masing bank syariah. Sebagai contoh, minimum modal untuk investasi deposito syariah di BNI Syariah yaitu sebesar Rp 1 juta, sedangkan di Mandiri Syariah minimum deposit sebesar Rp 2 juta. Apa saja biaya-biaya dalam deposito? Umumnya, nasabah akan dikenakan biaya administrasi, biaya meterai, dan biaya penarikan. Hasil keuntungan bagi hasil dari deposito akan ditransfer melalui rekening Tabungan atau Giro. Hasil return deposito juga bisa digunakan untuk menambah pokok investasi (kapitalisasi).

#3. Investasi Reksa Dana Syariah

Inilah salah satu instrumen produk investasi syariah terbaik di Indonesia, yaitu reksa dana syariah. Apa itu reksa dana syariah? Singkatnya, reksa dana syariah adalah wadah yang berfungsi untuk menghinpun dana (uang) dari masyarakat pemodal/investor, kemudian dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dan diinvestasikan kembali ke berbagai efek syariah. Reksa dana syariah adalah salah satu produk investasi jangka panjang yang ada di Pasar Modal Indonesia.

Reksa dana syariah termasuk produk investasi yang relatif rendah risiko, namun reksa dana syariah mampu memberikan profit yang menarik. Ada beberapa keunggulan reksa dana syariah, yaitu return atau keuntungan investasi yang dihasilkan lebih besar dari produk obligasi syariah dan deposito syariah. Selain itu, reksa dana syariah juga bagus dan cocok untuk pemula atau siapa pun yang belum memiliki pengetahuan memadai tentang investasi. Kenapa? Ya, karena reksa dana syariah dikelola oleh pihak profesional yang ahli dalam bidang investasi, yaitu Manajer Investasi.

Perlu kamu ketahui, reksa dana syariah umumnya memiliki sepuluh (10) jenis produk, misalnya reksa dana syariah pasar uang, reksa dana syariah campuran, reksa dana syariah pendapatan tetap, dan seterusnya. Selain itu, investasi reksa dana syariah juga bisa dilakukan secara online yaitu melalui aplikasi smartphone. Berapa modal awal untuk investasi reksa dana syariah? Sangat murah, investor pemula bisa memulai investasi reksa dana syariah dengan modal Rp 10 ribu!

Kamu bisa baca lebih lengkap di sini: Panduan Investasi Reksa Dana Syariah untuk Pemula.

#4. Investasi Emas Syariah

Jika dibandingkan dengan produk investasi syariah terbaik lainnya, emas merupakan instrumen yang mungkin paling banyak dikenal oleh masyarakat umum. Ya, menabung emas memang sudah ada sejak dahulu, dan para orang tua kita cenderung memilih emas sebagai wadah investasi. Nah, investasi syariah berupa emas yang paling terkenal yaitu Tabungan Emas Syariah.

Apakah produk emas ini halal? Tentu saja. Ini mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.77/DSN-MUI/V/2010 yaitu tentang jual beli emas secara tidak tunai (cicil). Di mana bisa melakukan Tabungan Emas Syariah? Kamu bisa menabung emas di bank syariah yang ada di Indonesia. Selain itu, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian Syariah.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini: Panduan Investasi Emas (Menabung Emas) untuk Pemula.

#5. Investasi Saham Syariah

Saham syariah merupakan salah satu instrumen investasi yang ada di Pasar Modal Indonesia, sama seperti reksa dana syariah. Pada dasarnya saham termasuk produk investasi jangka panjang, meskipun juga dapat ditransaksikan secara jangka pendek atau dikenal dengan istilah trading saham. Apa itu saham? Pengertian saham adalah surat berharga sebagai tanda kepemilikan terhadap suatu emiten (perusahaan). Dengan kata lain, jika kamu memiliki saham perusahaan, berapa pun jumlahnya, kamu resmi dianggap sebagai bagian dari pemilik perusahaan.

Nah, jika dibandingkan dengan instrumen deposito, obligasi, emas, dan reksa dana, instrumen saham syariah memiliki return atau imbal hasil yang lebih tinggi. Namun, tingkat risikonya juga lebih besar. Ada beberapa keunggulan investasi saham syariah, yaitu bisa memulai investasi dengan modal minimal Rp100 ribu.

Jadi, pada prinsipnya, produk investasi syariah terbaik yang telah diawasi DSN MUI sudah dijamin halal karena menggunakan prinsip syariat Islam. Dari kelima produk keuangan syariah di atas, kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan karakter dan profil risiko masing-masing. Ada tiga tipe investor dalam menghadapi risiko, yaitu konservatif (tidak terlalu suka risiko), netral (risiko menengah), dan agresif (risiko yang relatif tinggi):

  • Obligasi syariah (sukuk): risiko rendah – cocok untuk investor konservatif.
  • Deposito syariah: risiko rendah – cocok untuk investor konservatif.
  • Emas: risiko rendah – cocok untuk investor konservatif.
  • Reksa dana syariah: risiko menengah – cocok untuk investor netral.
  • Saham syariah: risiko tinggi – cocok untuk investor agresif.

Ada suatu prinsip umum dalam investasi, yaitu high risk – high return. Maksudnya, semakin tinggi risiko suatu produk investasi, semakin besar pula potensi profit yang dihasilkan. Sesuaikan target return dan risk investasi sesuai dengan selera masing-masing.

Scroll to Top