Ada berbagai jenis perusahaan dan bisnis yang secara spesifik berada di sektor tertentu. Kami telah membahas tentang bisnis ritel pada artikel sebelumnya. Di sini, kami akan menyajikan tentang apa itu wholesale. Istilah lebih populer dari wholesale adalah borongan atau grosir. Lalu, apa saja aktivitas bisnis yang mereka lakukan?
Contents
- 1 Pengertian Wholesale
- 2 Apa Itu Wholesaler
- 3 Karakteristik Wholesaler
- 4 Jenis Grosir (Types of Wholesale)
- 5 Wholesaler vs. Distributor
- 6 Apa Itu Harga Grosir (Wholesale Price)?
- 7 Apa Itu Wholesale Distribution?
- 8 Perbedaan Distributor, Wholesaler, dan Retailer
- 9 Contoh Perusahaan Wholesale atau Grosir
- 10 Simpulan
Pengertian Wholesale
Apa itu wholesale? Pengertian wholesale cukup bervariasi jika mengacu dari berbagai sumber. Menurut webster, wholesale adalah aktivitas penjualan komoditas dengan jumlah tertentu biasanya dimaksudkan untuk dijual kembali, seperti kepada retail merchant (pedagang eceran). Sedangkan pengecer atau retailer akan membeli barang dari grosir (wholesaler) dalam jumlah besar untuk dijual kembali kepada konsumen akhir.
Apa Itu Wholesaler
Secara sederhana, arti wholesaler adalah grosir. Grosir biasanya berbentu badan usaha atau perusahaan grosir. Menurut KBBI, grosir adalah pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar. Sedangkan menurut webster, wholesaler adalah perantara pedagang yang menjual produk kepada pengecer (retailers), pedagang lain (other merchants), atau pengguna industri (industrials), institusi (institutional), dan pengguna komersial (commercial users), terutama untuk dijual kembali atau penggunaan bisnis.
Karena wholesaler atau grosir umumnya akan menjual produk dalam jumlah relatif besar, mereka akan menetapkan produk lebih murah, sering disebut harga grosir (wholesale price). Dari sinilah kemudian bisnis ritel mengambil margin keuntungan melalui penjualan produk kepada konsumen akhir. Grosir atau wholesaler dapat langsung melakukan penjualan ke gerai atau retailer atau juga bisa melalui perantara. Selain itu, wholesaler umumnya memiliki spesifikasi jenis produk tertentu, misalnya grosir ATK (alat tulis kantor).
Karakteristik Wholesaler
Berikut adalah ciri-ciri grosir (wholesaler) yang perlu dipahami:
- Grosir (wholesaler) membeli produk langsung ke produsen (manufacturer) secara massal atau dalam jumlah sangat besar, biasanya akan memperoleh harga khusus dan diskon tertentu.
- Grosir harus membeli produk dengan harga lebih murah untuk memperoleh margin keuntungan dari aktivitas penjualan kembali.
- Karena membeli produk secara massal dari manufacturer, dan mendapatkan potongan harga (diskon) atau harga spesial, harga grosir (wholesale price) akan lebih murah daripada harga ritel (retail price).
- Grosir (wholesaler) melakukan perakitan, penyortiran, pengemasan ulang, dan mendistribusikan produk dalam satuan (unit) lebih kecil.
- Wholesaler dapat bekerja secara independen dan/atau bekerja sama dengan produsen dan distributor tertentu.
- Dalam banyak kasus, wholesaler tidak benar-benar langsung membeli produk dari produsen, biasanya mereka membeli melalui distributor resmi yang ditunjuk atau bekerja sama dengan produsen.
Jenis Grosir (Types of Wholesale)
Wholesale adalah bisnis grosir yang memiliki jenis atau spesifikasi tertentu. Secara umum, wholesale dapat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) merchant wholesalers, (2) middlemen, dan (3) sales and distribution.
1. Pedagang grosir (Merchant wholesalers)
Jenis wholesale ini adalah yang paling umum dan banyak ditemukan. Pedagang grosir akan melakukan pembelian produk dengan volume besar tetapi menjual dalam satuan unit lebih kecil untuk memperoleh margin keuntungan. Grosir memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik terkait timing yang tepat untuk mengambil barang dari produsen dan menjualnya ke bisnis ritel.
2. Perantara (Middlemen)
Middlemen atau juga dapat disebut broker, merupakan perantara yang berperan sebagai operator antara grosir dan klien. Perantara melakukan kesepakatan tertentu dari kedua belah pihak untuk mendapatkan komisi penjualan.
3. Penjualan dan Distribusi (Sales and Distribution)
Biasanya, produsen yang telah mapan  akan memiliki sales and distribution sendiri sebagai departemen khusus yang mengurus hal-hal penjualan dan distribusi, atau dapat juga berperan seperti grosir pada umumnya. Hal ini bisanya dilakukan untuk tidak ketergantungan dengan merchant wholesalers dan untuk memaksimalkan penjualan dari hasil produksi.
Wholesaler vs. Distributor
Terkadang wholesaler dan distributor memiliki peran yang hampir sama tetapi mereka memiliki sejumlah perbedaan yang sangat spesifik, yaitu sebagai berikut.
- Distributor memiliki cara kerja lebih kompleks dan bisa merangkap peran wholesale. Misalnya, dalam hal penjualan produk, distributor dapat menjual langsung kepada retailer dan konsumen perorangan. Sedangkan pedagang grosir umumnya tidak menerima pembeli individu untuk tujuan penggunaan pribadi.
- Distributor biasanya didukung penuh oleh produsen, sedangkan grosir umumnya tidak, atau hanya beberapa saja.
- Wholesale dapat menjual produk dengan merek berbeda secara bersamaan, sedangkan distributor dalam banyak kasus tidak. Mereka terikat oleh produsen tertentu atau bekerja sama dengan mitra bisnis dengan sektor bisnis berbeda dan tidak diizinkan menjual produk pesaing.
- Wholesaler dalam banyak kasus membeli produk melalui distributor resmi yang mewakili produsen.
Apa Itu Harga Grosir (Wholesale Price)?
Istilah harga grosir mungkin tidak asing lagi. Secara sederhana, harga grosir adalah tarif harga produk yang ditetapkan oleh wholesaler setelah mereka membeli produk dari produsen. Grosir membeli produk dengan volume besar dari produsen tetapi menjual kepada retailer dalam satuan lebih kecil. Namun, margin keuntungan biasanya tidak sebesar margin yang dikenakan retailer terhadap konsumen akhir.
Mengapa harga grosir lebih murah daripada harga ritel? Terlepas dari fakta bahwa grosir membeli produk secara massal dari produsen sehingga memperoleh diskon harga, pada dasarnya harga ritel lebih mahal daripada harga grosir karena mereka menawarkan pelayanan kepada konsumen. Retailer akan memberikan pengetahuan tentag produk, aksesibilitas, lokasi strategis, dan fasilitas lainnya.
Pedagang grosir hanya akan meraih keuntungan dengan cara membeli produk dengan volume besar. Sebagai contoh, grosir membeli produk dari produsen 1 paket besar misalnya 10 ribu unit dengan total harga keseluruhan Rp 1 miliar. Artinya, harga per unit setara Rp 100 ribu. Grosir kemudian menyortir dan mengemas kembali serta membagi dalam pecahan lebih kecil. Kemudian grosir menjual harga per unit misalnya Rp 130 ribu sehingga memperoleh profit margin Rp 30 ribu per unit.
Apa Itu Wholesale Distribution?
Apa itu distribusi grosir (wholesale distribution)? Secara umum, distribusi grosir dalah proses pembelian produk dengan volume besar dari produsen atau pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan dengan wholesale price. Pelanggan di sini dapat berupa toko ritel, bisnis komersial, institusi tertentu, dan grosir lainnya. Aktivitas distribusi grosir dilakukan oleh distributor yang juga dapat berperan sebagai wholesaler. Tugas mereka adalah mendistribusikan sebagian besar produk dari produsen dan mitra bisnis dan tidak diizinkan merangkap untuk menjual produk pesaing.
Perbedaan Distributor, Wholesaler, dan Retailer
Umumnya wholesale adalah spesialis untuk sektor produk tertentu, tetapi dapat menjual produk dengan berbagai merek berbeda. Sedangkan distributor, dalam konteks ini, menjadi perwakilan dari produsen bertugas yang mendistribusikan produk ke berbagai pihak, termasuk kepada grosir dan bisnis komersial. Retailer dapat membeli produk melalui grosir dan juga melalui distributor resmi yang ditunjuk produsen.
Pedagang grosir biasanya memiliki lisensi khusus agar dapat menjual produk kepada pengecer (retailer) dan produk tidak dijual kepada pelanggan individu. Meskipun dalam beberapa kasus juga terjadi, dimana pelanggan individu membeli produk langsung dari grosir untuk penggunaan pribadi, mereka tetap tidak akan mendapatkan harga yang sama dengan retailer. Dalam kasus ini, retailer juga membeli produk dalam jumlah banyak dari grosir untuk memperoleh harga diskon.
Untuk lebih jelas, berikut pengertian dan perbedaan antara distributor, grosir, dan ritel.
1. Distributor
Distributor adalah agen independen yang telah menjalin kesepakatan dengan produsen untuk melakukan distribusi dan penjualan kepada wholesaler dan pengecer (retailer). Distributor hanya diizinkan untuk menjual produk dari produsen dan tidak diperbolehkan menjual lini produk lain, apalagi produk pesaing. Namun, itu tergantung sektor bisnis yang ditentukan. Distributor biasanya memiliki stock barang yang banyak bahkan dapat menyimpan dalam periode akuntansi. Dalam hal ini, distributor dapat disebut perwakilan dari produsen.
2. Grosir (Wholesale)
Wholesale atau grosir adalah perantara yang melakukan pembelian barang dalam jumlah besar dari produsen (biasanya melalui distributor yang ditunjuk) dan menjual kembali dengan harga grosir (wholesale price) kepada retailer. Pedagang grosir umumnya mengambil sektor bisnis tertentu, misalnya bisnis pakaian, ATK, atau lainnya, namun bisa mencakup berbagai merek berbeda.
Bagi grosir yang hanya menjual produk non-pesaing, maka disebut distributor. Grosir biasanya memecah pesanan massal untuk kemudian menjadi jumlah lebih kecil. Grosir juga dapat menyortir dan merakit produk kembali sebagai bagian dari proses. Jangka waktu penyimpanan produk yang dilakukan grosir biasanya lebih pendek daripada distributor.
3. Pengecer (Retailer)
Bisnis ritel dilakukan oleh pengecer atau retailer. Mereka melakukan penjualan produk kepada konsumen akhir dengan harga yang lebih tinggi daripada harga grosir, harga distributor atau harga produsen. Selain karena mengambil profit margin, ritel juga memberikan layanan tambahan kepada konsumen sehingga total biaya operasional (termasuk layanan) tersebut menjadi pertimbangan dalam penetapan harga. Baca juga: Strategi Penetapan Harga Produk.
Contoh Perusahaan Wholesale atau Grosir
Bisnis wholesale dapat dijalankan melalui berbagai jenis badan usaha, seperti CV dan PT. Tidak sedikit pula perusahaan go public atau perusahaan Tbk yang menjalankan bisnis wholesale. Contoh perusahaan wholesale di Indonesia sangat banyak. Agar lebih spesifik, berikut mengambil sampel wholesaler atau perusahaan grosir yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
No | Kode | Nama | Tanggal Pencatatan |
1 | AGAR | Asia Sejahtera Mina Tbk. | 02/12/2019 |
2 | AIMS | Akbar Indo Makmur Stimec Tbk | 20/07/2001 |
3 | AKRA | AKR Corporindo Tbk | 03/10/1994 |
4 | APII | Arita Prima Indonesia Tbk | 29/10/2013 |
5 | BLUE | Berkah Prima Perkasa Tbk. | 08/07/2019 |
6 | BMSR | Bintang Mitra Semestaraya Tbk | 29/12/1999 |
7 | BOGA | Bintang Oto Global Tbk | 19/12/2016 |
8 | CARS | Industri dan Perdagangan Bintr Tbk | 10/04/2017 |
9 | CLPI | Colorpak Indonesia Tbk | 30/11/2001 |
10 | CNKO | Exploitasi Energi Indonesia Tbk | 20/11/2001 |
11 | DPUM | Dua Putra Utama Makmur Tbk | 08/12/2015 |
12 | DWGL | Dwi Guna Laksana Tbk | 13/12/2017 |
13 | EPMT | Enseval Putera Megatrading Tbk | 01/08/1994 |
14 | FISH | FKS Multi Agro Tbk | 18/01/2002 |
15 | GREN | Evergreen Invesco Tbk | 09/07/2010 |
16 | HADE | Himalaya Energi Perkasa Tbk | 12/04/2004 |
17 | HDIT | Hensel Davest Indonesia Tbk. | 12/07/2019 |
18 | HEXA | Hexindo Adiperkasa Tbk | 13/02/1995 |
19 | HKMU | HK Metals Utama Tbk | 09/10/2018 |
20 | INPS | Indah Prakasa Sentosa Tbk | 06/04/2018 |
21 | INTA | Intraco Penta Tbk | 23/08/1993 |
22 | INTD | Inter Delta Tbk | 18/12/1989 |
23 | IRRA | Itama Ranoraya Tbk. | 15/10/2019 |
24 | KAYU | Darmi Bersaudara Tbk. | 04/07/2019 |
25 | KOBX | Kobexindo Tractors Tbk | 05/07/2012 |
26 | KONI | Perdana Bangun Pusaka Tbk | 22/08/1995 |
27 | LTLS | Lautan Luas Tbk | 21/07/1997 |
28 | MDRN | Modern Internasional Tbk | 16/07/1991 |
29 | MICE | Multi Indocitra Tbk | 02/11/2005 |
30 | MPMX | Mitra Pinasthika Mustika Tbk | 29/05/2013 |
31 | OKAS | Ancora Indonesia Resources Tbk | 29/03/2006 |
32 | OPMS | Optima Prima Metal Sinergi Tbk | 23/09/2019 |
33 | PMJS | Putra Mandiri Jembar Tbk. | 18/12/2019 |
34 | SDPC | Millennium Pharmacon International Tbk | 07/05/1990 |
35 | SPTO | Surya Pertiwi Tbk | 14/05/2018 |
36 | SQMI | Renuka Coalindo Tbk | 15/07/2004 |
37 | SUGI | Sugih Energy Tbk | 19/06/2002 |
38 | TFAS | Telefast Indonesia Tbk. | 17/09/2019 |
39 | TGKA | Tigaraksa Satria Tbk | 11/06/1990 |
40 | TIRA | Tira Austenite Tbk | 27/07/1993 |
41 | TRIL | Triwira Insanlestari Tbk | 28/01/2008 |
42 | TURI | Tunas Ridean Tbk | 06/05/1995 |
43 | UNTR | United Tractors Tbk | 19/09/1989 |
44 | WAPO | Wahana Pronatural Tbk | 22/06/2001 |
45 | WICO | Wicaksana Overseas Internation Tbk | 08/08/1994 |
46 | ZBRA | Zebra Nusantara Tbk | 01/08/1991 |
Sumber: idx
Seperti yang dapat dilihat, ada 46 perusahaan wholesale Indonesia yang terdaftar di BEI. Mereka memiliki spesifikasi atau sektor bisnis tertentu. Namun, mereka sama-sama berperan sebagai grosir atau wholesalers. Total 46 perusahaan grosir ini dapat dijadikan sebagai contoh perusahaan grosir resmi di Indonesia.
Simpulan
Jadi, wholesale adalah aktivitas penjualan produk dengan volume besar yang dimaksudkan untuk dijual kembali kepada retailer atau entitas bisnis lainnya. Wholesale atau grosir membeli produk dari produsen, bisa langsung ke produsen, atau dalam banyak kasus dilakukan melalui perantara distributor resmi yang ditunjuk. Harga grosir akan lebih murah daripada harga ritel karena membeli produk secara massal sehingga mendapatkan potongan harga atau diskon atau harga khusus.