Pada pembahasan kali ini, invesnesia akan menyajikan materi lengkap tentang apa itu utilitas. Mulai dari definisi, fungsi, pendekatan, jenis, dan contoh utilitas. Selain itu, kamu juga akan mengenal apa itu biaya utilitas dan seperti apa perusahaan utilitas. Materi utilitas ini sangat lengkap dan akan bermanfaat untuk menambah pengetahuan kamu, khususnya dalam ilmu ekonomi.
Contents
- 1 Apa itu Utilitas (Utility)
- 2 Fungsi Utilitas (Utility Function)
- 3 Mengukur Utilitas Konsumen
- 4 Contoh Fungsi Utilitas dalam Penggunaannya
- 5 Batasan dan Manfaat Fungsi Utilitas
- 6 Pendekatan Utilitas (The Utility Approach)
- 7 Perbedaan Utilitas Ordinal dan Utilitas Kardinal
- 8 Jenis-jenis Utilitas (Utility)
- 9 Perusahaan Utilitas
- 10 Biaya Utilitas
- 11 Utilitas dalam Ekonomi
- 12 Utilitas dalam Akuntansi
- 13 Simpulan
Apa itu Utilitas (Utility)
Menurut KBBI, pengertian utilitas dalam konteks umum yaitu manfaat atau faedah. Sedangkan di dalam istilah ilmu ekonomi, definisi utilitas adalah dapat mengacu pada kepuasan total yang diperoleh dari mengonsumsi barang atau jasa. Istilah utilitas dalam bahasa Inggris yaitu utility.
Pengertian utilitas di dalam ilmu ekonomi diturunkan dari konsep pemanfaatan. Barang ekonomi akan berguna dalam memenuhi permintaan konsumen (demand). Ada aliran pemikiran yang berbeda tentang bagaimana mensimulasikan utilitas publik dan utilitas ekonomi untuk mengukur manfaat suatu barang atau jasa. Kegunaan di bidang ekonomi pertama kali dibuat oleh matematikawan Swiss Daniel Bernoulli pada abad ke-18. Sejak saat itu, teori ekonomi terus berkembang, mengarah pada berbagai jenis penggunaan ekonomi.
Di dalam teori ekonomi yang didasarkan pada pilihan rasional biasanya akan berasumsi bahwa konsumen akan berusaha memaksimalkan utilitas-nya (to maximaze utility). Memahami manfaat ekonomi barang atau jasa adalah penting karena secara langsung memengaruhi permintaan barang atau jasa dan, termasuk juga harganya. Faktanya, sulit untuk mengukur utilitas konsumen. Namun, beberapa ekonom percaya bahwa mereka dapat menggunakan berbagai model untuk memperkirakan secara tidak langsung kegunaan barang atau jasa ekonomi.
Berdasarkan pengertian utilitas atau utility tersebut dapat disimpulkan bahwa secara sederhana, utilitas adalah kegunaan. Dalam ilmu ekonomi, definisi utility adalah kapasitas suatu komoditas untuk memuaskan keinginan manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang memuaskan kapasitas barang atau jasa disebut utilitas.
Fungsi Utilitas (Utility Function)
Di dalam ilmu ekonomi, juga ada yang disebut fungsi utilitas atau utility function, apa itu? Jadi, fungsi utilitas adalah suatu konsep penting yang mengukur preferensi atas sekumpulan barang dan jasa. Utilitas mewakili kepuasan yang diterima konsumen untuk memilih dan mengonsumsi produk atau layanan. Utilitas biasanya diukur dalam bentuk unit yang disebut utilitas, tetapi menghitung manfaat atau kepuasan yang diterima konsumen bersifat abstrak dan sulit ditentukan.
Akibatnya, para ekonom mengukur utilitas dalam hal preferensi yang diungkapkan dengan mengamati pilihan konsumen. Dari sana, para ekonom membuat urutan keranjang konsumsi dari yang paling tidak diinginkan hingga yang paling disukai.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas mengukur kesejahteraan atau kepuasan konsumen sebagai fungsi konsumsi barang riil seperti makanan atau sandang. Fungsi utilitas banyak digunakan dalam teori pilihan rasional untuk menganalisis perilaku manusia.
Seorang konsumen membeli atau menuntut komoditas tertentu, ia memperoleh beberapa keuntungan dari penggunaannya. Dia merasa bahwa keinginannya dipenuhi dengan penggunaan atau konsumsi komoditas yang dibeli. Utilitas adalah dasar permintaan konsumen. Seorang konsumen memikirkan permintaannya akan suatu komoditas berdasarkan utilitas yang diperoleh dari komoditas tersebut.
Utilitas tergantung pada intensitas keinginan. Ketika keinginan tidak terpenuhi atau lebih kuat, ada dorongan yang lebih besar untuk menuntut komoditas tertentu yang memenuhi keinginan tertentu. Dalam utilitas waktu modern telah disebut sebagai ‘kepuasan yang diharapkan.’ Kepuasan yang diharapkan mungkin kurang atau sama dengan atau lebih dari kepuasan nyata.
Mengukur Utilitas Konsumen
Ketika para ekonom mengukur preferensi konsumen, itu disebut utilitas ordinal (ordinal utility). Dengan kata lain, urutan konsumen memilih satu produk daripada yang lain dapat menetapkan bahwa konsumen menetapkan nilai yang lebih tinggi untuk produk pertama. Utilitas ordinal mengukur bagaimana konsumen memberi peringkat satu produk versus produk lainnya.
Ekonom mengambil konsep fungsi utilitas selangkah lebih maju dengan memberikan nilai numerik pada produk yang dipilih atau tidak dikonsumsi oleh konsumen. Menetapkan nilai utilitas disebut utilitas kardinal, dan metrik yang digunakan untuk itu disebut utilitas.
Misalnya, dalam situasi tertentu, teh dan kopi dapat dianggap sebagai pengganti yang sempurna satu sama lain, dan fungsi utilitas yang sesuai harus mencerminkan preferensi tersebut dengan bentuk utilitas u (c, t) = c + t, di mana “u” menunjukkan fungsi utilitas dan “c” dan “t” menunjukkan kopi dan teh. Para ekonom mungkin menyimpulkan bahwa konsumen yang mengonsumsi satu pon (1 pon) atau 0,5 kg atau 500 gram kopi dan tanpa teh akan memperoleh utilitas 1 unit.
Contoh Fungsi Utilitas dalam Penggunaannya
Katakanlah seorang konsumen sedang berbelanja mobil baru dan telah mempersempit pilihannya menjadi dua mobil. Mobil-mobil tersebut hampir identik kecuali mobil kedua memiliki fitur keselamatan yang lebih bagus dan akibatnya, harganya lebih mahal Rp 30 juta daripada mobil pertama.
Ekonom mungkin menyimpulkan bahwa konsumen lebih menyukai fitur keselamatan tambahan dan dengan demikian, memberikan nilai yang lebih tinggi untuk mobil dua dibandingkan mobil satu. Kegunaan atau kepuasan yang diperoleh dari mobil dua dapat direpresentasikan secara numerik sebagai perbedaan harga Rp 30 juta pada kedua mobil tersebut. Dengan kata lain, konsumen menerima Rp 30 juta dalam bentuk utilitas dari mobil kedua.
Katakanlah 1.000 konsumen di Indonesia lebih menyukai mobil kedua daripada mobil pertama. Para ekonom dapat menyimpulkan bahwa konsumen secara keseluruhan menerima utilitas (utility) senilai Rp 30 miliar dari fitur keselamatan mobil kedua atau (1.000 x Rp 30 juta). Utilitas ini berasal dari keyakinan konsumen bahwa mereka cenderung mengalami lebih sedikit kecelakaan dengan memilih fitur keselamatan tambahan pada mobil kedua.
Batasan dan Manfaat Fungsi Utilitas
Pada kenyataannya, para ekonom tidak dapat menetapkan nilai numerik sebenarnya ke tingkat kepuasan konsumen dari preferensi atau pilihan. Selain itu, menentukan alasan pembelian bisa menjadi sulit jika ada banyak variabel yang dipertimbangkan. Dalam contoh sederhana, kedua mobil tersebut hampir identik.
Hanya saja, mungkin terdapat beberapa fitur atau perbedaan di antara kedua mobil tersebut. Akibatnya, menetapkan nilai ke preferensi konsumen dapat menjadi tantangan karena satu konsumen mungkin lebih menyukai fitur keselamatan sementara yang lain mungkin lebih menyukai yang lain. Meskipun begitu, bagi para ekonom, melacak dan menetapkan nilai ke utilitas (utility) masih dapat berguna.
Seiring waktu, pilihan dan preferensi dapat menunjukkan perubahan dalam pola pengeluaran dan utilitas. Memahami logika di balik pilihan konsumen dan tingkat kepuasan tidak hanya penting bagi ekonom tetapi juga perusahaan. Eksekutif perusahaan dapat menggunakan utilitas untuk melacak bagaimana konsumen melihat produk mereka. Selain itu, temuan dari mempelajari utilitas konsumen dapat memandu periklanan, penjualan, dan penawaran atau peningkatan produk baru perusahaan.
Pendekatan Utilitas (The Utility Approach)
Setelah memahami definisi utilitas (utility), fungsi utilitas, mengukur utilitas konsumen, contoh utilitas dalam penggunaanya, hingga batasan dan manfaat utilitas, lalu apa saja pendekatan utilitas? Ada dua, yaitu utilitas ordinal dan utilitas kardinal. Lalu, apa perbedaannya? Berikut penjelasannya.
1. Utilitas Ordinal (Ordinal Utility)
Secara umum, pengertian ordinal utility atau utilitas ordinal adalah suatu pendekatan kegunaan atau manfaat ekonomis yang tidak dapat diukur, tetapi dapat dibandingkan antara produk satu dengan yang lain. Dengan kata lain, utilitas ordinal lebih bersifat kualitatif. Di dalam ilmu ekonomi, teori utilitas ordinal menyatakan bahwa masuk akal untuk menanyakan pilihan mana yang lebih baik dari yang lain, tetapi tidak masuk akal untuk menanyakan seberapa seberapa baik pilihan ini.
Dalam kondisi tertentu, semua teori tentang pengambilan keputusan konsumen (biasanya) dapat diungkapkan dengan utilitas ordinal. Asumsi utilitas ordinal yaitu konsumen akan memuaskan keinginan secara rasional dan konsumen memiliki preferensi kepuasan tersendiri.
Misalnya, Si A mungkin lebih puas jika uang Rp 100 ribu untuk beli 2 bungkus rokok + 2 nasi Padang. Sedangkan si B mungkin lebih puas jika uang Rp 100 ribu untuk beli 1 bungkus rokok + 2 nasi Padang + 1 jus Jeruk. Dengan kata lain, pendekatan utilitas ordinal menganggap kepuasan terhadap barang tidak dapat diukur, cukup sekadar diketahui bahwa konsumen akan mengurutkan kepuasannya sendiri.
Ekonom awal tradisi Skolastik Spanyol tahun 1300-an dan 1400-an menggambarkan nilai ekonomi barang berasal langsung dari sifat kegunaan ini dan mendasarkan teori mereka tentang harga dan pertukaran moneter. Konsepsi utilitas ini tidak dikuantifikasi, tetapi merupakan properti kualitatif dari suatu barang ekonomi. Para ekonom kemudian, terutama dari Mazhab Austria, mengembangkan ide ini menjadi teori ordinal utilitas, atau gagasan bahwa individu dapat memesan atau membuat peringkat kegunaan berbagai unit barang ekonomi yang terpisah.
Ekonom Austria Carl Menger, dalam sebuah penemuan yang dikenal sebagai revolusi marjinal, menggunakan jenis kerangka kerja ini untuk membantunya menyelesaikan paradoks berlian-air yang telah membuat jengkel banyak ekonom sebelumnya. Karena unit pertama yang tersedia dari setiap barang ekonomi akan digunakan untuk penggunaan yang paling bernilai tinggi, dan unit berikutnya digunakan untuk penggunaan yang bernilai lebih rendah, teori utilitas ordinal ini berguna untuk menjelaskan hukum berkurangnya utilitas marjinal dan hukum penawaran ekonomi fundamental. dan permintaan.
2. Utilitas Kardinal (Cardinal Utility)
Secara umum, pengertian cardinal utility atau utilitas kardinal adalah suatu pendekatan kegunaan atau manfaat ekonomis yang diyakini dapat diukur melaui angka-angka atau matematis. Dengan kata lain, kepuasan akan manfaat barang bisa dihitung secara kuantitas. bersifat kuantitatif. Jenis utilitas ini berlawanan dengan utilitas ordinal yang menyatakan utility tidak dapat diukur, melainkan hanya bisa dibandingkan.
Menurut Bernoulli dan sebagian ekonom, utilitas (utility) dimodelkan sebagai properti terukur atau kardinal dari barang-barang ekonomi yang dikonsumsi seseorang. Untuk membantu pengukuran kuantitatif kepuasan ini, ekonom mengasumsikan unit yang dikenal sebagai “util” (utils) untuk mewakili jumlah kepuasan psikologis yang dihasilkan oleh barang atau jasa tertentu untuk sekelompok orang dalam berbagai situasi. Konsep util terukur memungkinkan untuk memperlakukan teori ekonomi dan hubungan menggunakan simbol dan perhitungan matematika.
Namun, ini memisahkan teori utilitas ekonomi dari pengamatan dan pengalaman aktual, karena “utilitas” tidak dapat benar-benar diamati, diukur, atau dibandingkan antara barang ekonomi yang berbeda atau antara individu.
Jika, misalnya, seseorang menilai bahwa seporsi martabak Bandung akan menghasilkan 12 util dan sebungkus nasi Padang akan menghasilkan 14 util, orang tersebut akan tahu bahwa makan nasi Padang akan lebih memuaskan. Untuk produsen martabak Bandung dan nasi Padang, mengetahui bahwa rata-rata sebungkus nasi padang akan menghasilkan 2 kepuasan tambahan akan membantu mereka memberi harga nasi Padang sedikit lebih tinggi daripada martabak Bandung.
Selain itu, utilitas (utility) dapat menurun seiring dengan meningkatnya jumlah produk atau layanan yang dikonsumsi. Misalnya, seportsi martabak Bandung terdiri dari 12 potongan. Dengan demikian, maka sepotong martabak Bandung bernilai 1 util. Bila potongan pertama martabak Bandung bisa menghasilkan 1 util, tetapi semakin banyak martabak Bandung yang dikonsumsi, utilisasi akan berkurang saat orang kenyang.
Proses ini akan membantu konsumen memahami bagaimana memaksimalkan utilitas mereka dengan mengalokasikan uang mereka di antara berbagai jenis barang dan jasa serta membantu perusahaan memahami bagaimana menyusun harga berjenjang.
Perbedaan Utilitas Ordinal dan Utilitas Kardinal
Sebagaimana diketahui, utilitas adalah tentang manfaat atau kegunaan. Pada penjelasan sebelumnya telah dijelaskan panjang lebih tentang utilitas ordinal (ordinal utility) dan utilitas kardinal (cardinal utility). Lalu, apa simpulan utama yang menjadi perbedaan antara keduanya? Pada intinya, utilitas ordinal meyakini bahwa manfaat suatu produk “tidak dapat diukur” sehingga sangat berorientasi pada “emosional” konsumen. Sedangkan “manfaat” pada utilitas kardinal dapat diukur secara matematis sehingga lebih “rasional”.
Jenis-jenis Utilitas (Utility)
Selain dibedakan berdasarkan pendekatan (approach), utilitas juga terdiri dari berbagai macam. Secara umum, ada empat jenis utilitas, yaitu utilitas bentuk (form utility), utilitas waktu (time utility), utilitas tempat (place utility), dan utilitas kepemilikan (possession utility).
1. Utilitas Bentuk (Form Utility)
Utilitas bentuk adalah jenis utilitas yang mengacu pada seberapa baik suatu produk (barang dan jasa) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalnya, perusahaan mungkin merancang produk untuk menargetkan kebutuhan atau keinginan klien tertentu. Utilitas bentuk adalah penggabungan kebutuhan dan keinginan pelanggan ke dalam fitur dan manfaat produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Perusahaan menginvestasikan waktu dan uang ke dalam penelitian produk untuk menunjukkan dengan tepat produk atau layanan apa yang diinginkan konsumen. Dari sana, para eksekutif perusahaan menyusun strategi pengembangan produk dengan tujuan memenuhi atau melampaui kebutuhan tersebut untuk menciptakan kegunaan bentuk.
Utilitas bentuk mungkin termasuk menawarkan harga yang lebih rendah kepada konsumen, lebih banyak kenyamanan, atau pilihan produk yang lebih luas. Tujuan dari upaya ini adalah untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai produk yang dirasakan.
2. Utilitas Waktu (Time Utility)
Utilitas waktu adalah jenis utilitas yang berorientasi pada ketersediaan produk sehingga pelanggan dapat membelinya pada waktu yang paling nyaman atau diinginkan. Perusahaan menganalisis cara membuat atau memaksimalkan utilitas waktu produk dan menyesuaikan proses produksi, perencanaan logistik pembuatan, dan pengiriman.
Membuat utilitas waktu termasuk mempertimbangkan jam dan hari dalam seminggu yang mungkin dipilih perusahaan untuk menyediakan layanannya. Misalnya, sebuah toko mungkin buka pada akhir pekan jika pelanggan biasanya berbelanja produk tersebut pada waktu itu. Utilitas waktu mungkin juga mencakup ketersediaan 24 jam untuk produk atau departemen layanan pelanggan (customer service) perusahaan melalui nomor telepon atau fungsi obrolan situs web.
3. Utilitas Tempat (Place Utility)
Utilitas tempat adalah tentang membuat produk (barang atau jasa) tersedia secara fisik atau dapat diakses oleh calon pelanggan. Contoh utilitas tempat yaitu mulai dari lokasi toko ritel sampai seberapa mudah situs web (website) atau layanan perusahaan ditemukan di internet. Perusahaan yang memiliki pengoptimalan mesin telusur atau strategi SEO yang efektif dapat meningkatkan utilitas tempat mereka. Search Engine Optimization atau disingkat SEO adalah proses meningkatkan ketersediaan situs web untuk pengguna internet melalui pencarian mereka di web.
Meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan dapat menjadi elemen kunci dalam menarik bisnis. Perusahaan yang menawarkan kemudahan akses bantuan teknis menawarkan nilai tambah dibandingkan dengan perusahaan serupa yang tidak menawarkan layanan serupa. Membuat produk tersedia di berbagai toko dan lokasi dianggap sebagai nilai tambah karena lebih nyaman. Misalnya, Matahari Department Store (kode saham: LPPF) yang awalnya hanya meyediakan produk melalui toko fisik, sekarang sudah meluncurkan toko online matahari.com.
4. Utilitas Kepemilikan (Possession Utility)
Utilitas kepemilikan adalah jumlah kegunaan atau nilai yang dirasakan dari memiliki produk. Misalnya, memiliki mobil mungkin dianggap memiliki utilitas kepemilikan yang tinggi. Selain itu, meningkatkan kemudahan atau akses kepemilikan juga akan meningkatkan utilitas kepemilikan atau nilai yang dirasakan dari suatu produk. Misalnya, menawarkan persyaratan mudah, bonus, atau diskon pembiayaan terhadap kepemilikan mobil, peralatan, atau rumah bisa menciptakan utilitas kepemilikan untuk produk tersebut dan mengarah pada peningkatan penjualan.
Perusahaan Utilitas
Kamu telah memahami banyak hal tentang utilitas, mulai dari pengertian utilitas, fungsi, pendekatan, hingga jenis utilitas. Lalu, apa itu perusahaan utilitas? Secara umum, perusahaan utilitas adalah perusahaan yang bergerak di sektor layanan seperti mensuplai keperluan listrik, telepon, air, dan sejenisnya. Menurut Wikipedia, ada pula yang disebut perusahaan utilitas publik, yaitu organisasi yang melakukan pemeliharaan infrastruktur pelayanan publik.
Apakah ada perusahaan utilitas Tbk atau go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Tentu saja ada. Perusahaan utilitas tersebut masuk ke dalam sektor infrastruktur pada klasifikasi industri terbaru yang diterbitkan oleh Indonesia Stock Exchange (IDX), yaitu IDX Industrial Classification (IDX-IC). Berdasarkan klasifikasi tersebut, perusahaan utilitas terbagi menjadi tiga, yaitu utilitas listrik, (electric utilities), utilitas gas (gas utilities), dan utilitas air (water utilities). Contoh perusahaan utilitas yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Biaya Utilitas
Dalam perkembangannya, muncul istilah biaya utilitas atau utility cost. Secara umum, biaya utilitas adalah jenis biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan yang berkaitan dengan biaya air, biaya listrik, biaya telephone, biaya internet, dan sejenisnya. Biaya utilitas dapat dikategorikan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya utilitas akan bersifat tetap jika kapasitas produksi tidak memengaruhi pembayaran tagihan. Misalnya, biaya internet akan bersifat tetap bila mengambil paket bulanan sehingga berapapun penggunaannya akan menghasilkan biaya yang sama. Biaya utilitas akan bersifat berubah (variabel) ketika kapasitas produksi memengaruhi pembayaran tagihan. Misalnya, penggunaan listrik berbasis token sehingga biaya listrik akan tergantung pada besaran pemakaiannya.
Utilitas dalam Ekonomi
- Definisi Utilitas: Dalam ekonomi, utilitas mengacu pada kepuasan atau manfaat yang diterima oleh konsumen dari konsumsi barang atau jasa. Utilitas ini sulit diukur secara langsung dan bersifat subjektif, karena setiap individu memiliki preferensi yang berbeda.
- Marginal Utility: Konsep utama dalam utilitas ekonomi adalah “marginal utility,” yaitu utilitas tambahan yang diperoleh dari konsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa. Marginal utility cenderung mengalami penurunan seiring peningkatan konsumsi, menggambarkan hukum utilitas yang mengatakan bahwa semakin banyak suatu barang atau jasa dikonsumsi, semakin sedikit utilitas tambahan yang diterima.
- Penting dalam Teori Konsumen: Utilitas adalah komponen inti dalam teori konsumen ekonomi. Teori ini mencoba menjelaskan bagaimana konsumen membuat keputusan konsumsi berdasarkan utilitas yang mereka peroleh dari berbagai pilihan konsumsi yang tersedia.
- Peran dalam Harga: Permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh utilitas yang diperoleh dari konsumsi tersebut. Konsumen cenderung lebih memilih barang atau jasa yang memberikan utilitas lebih tinggi per unit harga.
Utilitas dalam Akuntansi
- Definisi Utilitas: Dalam akuntansi, utilitas merujuk pada perusahaan utilitas atau utilitas publik yang beroperasi di sektor utilitas. Ini adalah perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan barang atau layanan publik yang penting bagi masyarakat, seperti listrik, air bersih, atau gas alam.
- Fungsi Masyarakat: Perusahaan utilitas berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam menyediakan akses terhadap sumber daya vital. Mereka sering diatur oleh pemerintah dan diharapkan untuk memberikan pelayanan yang andal dan terjangkau kepada masyarakat.
- Akuntansi Regulasi: Perusahaan utilitas sering kali tunduk pada regulasi ketat oleh badan pengatur pemerintah, yang mengawasi tarif, kualitas pelayanan, dan laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan ini. Akuntansi utilitas melibatkan pencatatan dan pelaporan keuangan yang mengikuti pedoman regulasi ini.
- Peran Pemerintah: Pemerintah sering memainkan peran penting dalam pengaturan dan pengawasan perusahaan utilitas untuk melindungi kepentingan masyarakat. Mereka juga dapat memberikan insentif atau subsidi untuk memastikan akses yang luas dan terjangkau ke layanan utilitas.
- Tarif dan Pendapatan: Perusahaan utilitas sering menentukan tarif yang mencakup biaya operasional mereka dan memberikan margin keuntungan yang diatur. Pendapatan dari tarif ini digunakan untuk menjaga dan memperbaiki infrastruktur dan layanan mereka.
Simpulan
Utility atau utilitas adalah manfaat atau kegunaan atau kepuasan yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa). Utilitas memiliki dua pendekatan, yaitu utilitas ordinal yang “manfaatnya” tidak dapat diukur dan utilitas kardinal yang “manfaatnya” bisa dihitung. Utilitas juga terdiri dari empat jenis, yaitu utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan.
Selain itu, ada pula pihak yang menjalankan bisnis sektor utilitas, disebut perusahaan utilitas. Kemudian dalam perkembangannya, muncul pula biaya utilitas yang hampir ditemukan pada pengeluaran perusahaan.