Prospek & Prediksi Saham BBTN (Bank BTN) 2023 & 2024

Jika Anda tengah mempertimbangkan investasi dalam saham perbankan milik negara atau saham BUMN, salah satu pilihan menarik adalah saham BBTN. Mari kita melihat secara mendalam mengenai kinerja dan perjalanan harga saham BBTN serta prospek dan prediksi harga saham BBTN 2023, 2024, dan jangka panjang.

Emiten Bank Tabungan Negara (BTN), Kode Saham BBTN

prediksi saham bbtn

PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) dengan kode saham BBTN, merupakan salah satu emiten dari BUMN sektor perbankan di Indonesia. Dikenal sebagai perusahaan tertua dalam industri perbankan, BTN fokus pada layanan perbankan komersial.

Mereka telah membuktikan diri sebagai penggerak utama dalam penyediaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan tempat tinggal. Tak hanya itu, bank ini juga beroperasi di bidang KPR dan Perbankan Konsumer, Perumahan dan Perbankan Komersial, serta Perbankan Syariah.

Meskipun telah berdiri sejak lama, BTN relatif baru melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka juga baru mulai menjalankan bank syariah pada tanggal 14 Februari 2005, dengan membuka cabang syariah pertama di Jakarta.

Saat ini, saham BBTN telah menjadi bagian dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), IDX 30, dan juga indeks saham LQ45 di BEI. Indeks LQ45 dan IDX30 merupakan kumpulan saham-saham likuid, dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar, dan fundamental yang kuat. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip.

Pergerakan Harga Saham BBTN

BTN melakukan IPO pada Desember 2009 dengan harga Rp500 per lembar saham. Mereka mencatatkan saham di BEI pada tanggal 17 Desember 2009 dengan harga saham Rp800 per lembar. Setelah itu, harga saham BBTN mengalami variasi. Bahkan, mereka melakukan dua kali Penawaran Terbatas (Right Issue) pada November 2012 dan Desember 2022.

Harga saham BBTN mengalami fluktuasi sejak April 2018 dan menurun pada awal pandemi Covid-19 dari Juni 2019 hingga Mei 2020. Setelah masa itu, harga saham mulai pulih. Pada Juni 2020, saham BBTN melonjak 11,37% menjadi Rp1.175, setelah sebelumnya menyentuh Rp760/lembar.

Meskipun demikian, analis meyakini bahwa kinerja bisnis BBTN tetap positif karena pertumbuhan KPR subsidi yang berkelanjutan. Ini membuat saham BBTN diminati oleh investor asing. Setelah Penawaran Terbatas kedua pada 2022, pergerakan harga saham cenderung positif.

Analis optimis prospek dan prediksi harga saham BBTN akan menguat 2023, target terdekat hingga Rp1.500 dan mencapai Rp2.000 pada 2024.

Berapa Harga 1 lot Saham BBTN?

Dalam dunia perdagangan saham, biasanya saham dibeli dalam satuan lot untuk mempermudah transaksi. Di Indonesia, satuan lot saham di BEI adalah 100 lembar saham. Jadi, harga 1 lot saham BBTN akan berfluktuasi sesuai dengan harga saham pada waktu tertentu.

Contohnya, pada 29 Agustus 2023, harga saham BBTN ditutup pada level Rp1.270 per lembar saham. Maka harga 1 lot saham BBTN adalah 1.270 x 100 lembar, setara dengan Rp127 ribu.

Performa Keuangan BBTN Mengesankan

Prospek dan prediksi harga saham BBTN 2023, 2024 dan jangka panjang sangat menjanjikan karena performa keuangan yang positif. Tercatat, BTN berhasil mencapai laba bersih pada tahun buku 2022 sekitar Rp3,04 triliun, mengalami peningkatan lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan signifikan ini berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh pesat. Tercatat, pertumbuhan pendapatan bunga bersih didukung oleh penurunan beban bunga yang jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dampaknya, cost of fund-nya juga tercatat sangat rendah. Baca juga: Rasio Keuangan Bank

Melalui tindakan korporasi pada tahun 2022, Bank BTN berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp4,13 triliun yang digunakan untuk mendukung perluasan pembiayaan baru.

Pada saat itu, banyak analis yang mengakui bahwa BTN memiliki dasar yang lebih kuat dan ketahanan yang lebih baik karena mampu bertahan di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin, menjadi 5,75%.

Fenomena oversubscribe dalam right issue BBTN juga menjadi indikator kepercayaan publik terhadap masa depan Bank BTN. Sumber dana dari right issue juga menunjukkan perbaikan kualitas permodalan BBTN karena mereka tidak bergantung pada utang.

Pada paruh pertama tahun 2023, laba bersih Bank BTN kembali mencatat pertumbuhan yang signifikan, mencapai hampir Rp1,5 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp1,471 triliun.

Sementara itu, total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi sekitar Rp400,54 triliun, dibandingkan dengan sekitar Rp381,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hasil kinerja yang tangguh membuat Bank BTN mencatatkan diri sebagai salah satu top gainers dalam perdagangan saham mingguan (17-21 Juli 2023) di BEI. Prestasi ini sejalan dengan kenaikan IHSG sekitar 1,04% dalam pekan tersebut.

Dari tujuh perusahaan yang tercatat, empat di antaranya mencetak keuntungan tertinggi dalam seminggu, dimana dominasi sektor tambang dan energi juga memberikan pengaruh besar. Sementara itu, tiga perusahaan sisanya bergerak di sektor ritel dan perbankan, termasuk Bank BTN.

Bank BTN akan Mengakuisisi Bank Syariah

Dalam suatu usaha untuk melakukan pemisahan (spin off), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah melakukan beberapa penjajakan untuk mengambil alih bank syariah. Ini merupakan salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan oleh BTN. Langkah ini dapat menjadi faktor pendorong terkait prospek dan prediksi harga saham BBTN 2023, 2024 dan tahun-tahun berikutnya.

Setiyo Wibowo, Direktur Manajemen Risiko BTN, mengungkapkan bahwa sudah terjadi interaksi dengan beberapa bank syariah. Saat ini, kita hanya perlu menanti penawaran terbaik yang muncul.

Lebih lanjut, Setiyo berharap proses ini dapat berjalan dengan cepat untuk melaksanakan pemisahan tersebut. Sehingga, pelaksanaan akuisisi berpotensi dilakukan menjelang akhir tahun atau paling tidak awal tahun depan.

Dalam pernyataannya, Setiyo juga merinci beberapa bank syariah yang memberikan sinyal bahwa mereka tengah dalam tahap pendekatan untuk diakuisisi. Beberapa bank tersebut antara lain Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Muamalat, BTPN Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah, dan Bank Syariah Bukopin.

Selain opsi pengambilalihan bank syariah untuk menjadi entitas BTN Syariah, Setiyo juga mengungkapkan bahwa sedang ada beberapa opsi lain yang sedang dipertimbangkan. Salah satu alternatif adalah BTN akan mendirikan perusahaan baru atau mengajukan permohonan izin baru untuk mendirikan Bank Umum Syariah. Setiyo menegaskan bahwa nantinya akan dipilih opsi yang dianggap paling efisien oleh BTN.

Terakhir, Setiyo juga mengungkapkan bahwa BTN memiliki komitmen yang serius terkait pemisahan ini. Langkah ini diyakini dapat memperkuat kinerja bank yang fokus pada kredit kepemilikan rumah (KPR).

Pandangan Akhir

Secara keseluruhan, prospek dan prediksi harga saham BBTN 2023, 2024, 2025, dan jangka panjang berpotensi naik signifikan. Target terdekat dari apresiasi harga yaitu Rp1.500 per lembar dan investor dapat melihat peluang menjanjikan dengan kenaikan hingga Rp2.000 untuk tahun-tahun berikutnya. Sementara itu, harga 1 lot saham BBTN hari ini bernilai Rp127 ribu atau Rp1.270 per lembar.

Scroll to Top