tampilan laman web new development bank

Mengenal New Development Bank dan Alasan Indonesia Bergabung

Dalam lanskap ekonomi global yang terus berubah, kehadiran lembaga-lembaga keuangan alternatif semakin diperhitungkan. Salah satunya adalah New Development Bank (NDB)—sebuah bank pembangunan multilateral yang dibentuk oleh negara-negara berkembang untuk mendukung pembiayaan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan. 

Indonesia, sebagai ekonomi besar di Asia Tenggara, kini bersiap bergabung dengan NDB, membuka peluang baru dalam pembiayaan pembangunan nasional.

Apa Itu New Development Bank (NDB)?

New Development Bank (NDB) adalah institusi keuangan internasional yang didirikan oleh negara-negara BRICS—yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—pada tahun 2014. Tujuan utamanya adalah menyediakan pembiayaan bagi proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang dan negara mitra. NDB berupaya menjadi alternatif dari lembaga-lembaga tradisional seperti IMF dan Bank Dunia yang dianggap terlalu dominan oleh negara-negara maju.

NDB resmi beroperasi pada tahun 2015 dengan markas besar di Shanghai, Tiongkok. Dalam waktu singkat, NDB berhasil menarik perhatian karena mampu menawarkan skema pembiayaan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kepentingan negara berkembang.

Misi dan Tujuan NDB

Tujuan utama dari New Development Bank adalah:

  • Mendanai proyek-proyek infrastruktur skala besar.
  • Mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
  • Menyediakan alternatif pembiayaan yang lebih adil dan berimbang untuk negara berkembang.
  • Mendorong kerja sama ekonomi antarnegara Selatan (South-South Cooperation).

Struktur Organisasi dan Keanggotaan NDB

Saat ini, New Development Bank telah memiliki beberapa anggota tambahan di luar BRICS, termasuk Bangladesh, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Uruguay. Indonesia secara resmi telah menyatakan niatnya untuk bergabung sebagai anggota baru NDB pada Maret 2025, yang disambut baik oleh komunitas internasional dan menjadi bagian dari strategi Indonesia memperluas kerja sama ekonomi global.

Struktur utama dalam NDB meliputi:

  • Presiden NDB, yang saat ini dijabat oleh mantan Presiden Brasil, Dilma Rousseff.
  • Dewan Gubernur, yang terdiri dari menteri keuangan atau perwakilan tertinggi dari setiap negara anggota.
  • Dewan Direksi, yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan pendanaan dan proyek.

Alasan Indonesia Bergabung dengan New Development Bank

Pengumuman bergabungnya Indonesia ke dalam New Development Bank disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Maret 2025 dalam pertemuannya dengan Presiden NDB, Dilma Rousseff, di Jakarta. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur dan transformasi ekonomi nasional.

Beberapa alasan utama Indonesia bergabung dengan NDB:

  1. Akses Alternatif Pembiayaan Infrastruktur: Proyek-proyek besar seperti energi, transportasi, sanitasi, dan pembangunan berkelanjutan membutuhkan dana besar. NDB hadir sebagai alternatif dari pembiayaan bilateral atau lembaga Barat.
  2. Dukungan terhadap Transisi Energi: Dalam diskusinya, Rousseff menunjukkan ketertarikan NDB terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia, seperti biodiesel dan teknologi ramah lingkungan.
  3. Penguatan Diplomasi Ekonomi Global: Dengan bergabung ke NDB, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerja sama ekonomi global berbasis negara berkembang.

Proyek dan Pendanaan Terkini NDB

Sejak berdiri, New Development Bank (NDB) telah mendanai lebih dari 100 proyek dengan total komitmen pembiayaan lebih dari USD 30 miliar. Fokus utamanya adalah pada sektor-sektor yang berdampak besar terhadap pembangunan nasional dan regional. Berikut beberapa contoh proyek terkini NDB:

1. Proyek Sanitasi di Brasil

Pada Maret 2025, NDB menyetujui pinjaman senilai USD 50 juta untuk proyek pengembangan sanitasi di Negara Bagian Pará, Brasil. Proyek ini mencakup pembangunan jaringan pengolahan limbah di wilayah Metropolitan Belém untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

2. Obligasi Panda di Pasar China

NDB juga aktif dalam inovasi pembiayaan. Pada Januari 2025, NDB menerbitkan Panda Bonds senilai RMB 6 miliar di pasar obligasi antarbank China. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota.

3. Proyek Transportasi di India dan Pelabuhan di China

NDB mendukung pembangunan pelabuhan baru di Huangshi, Hubei, dan proyek transportasi berkelanjutan melalui pembiayaan ke perusahaan Shriram Finance di India, yang menargetkan pengurangan emisi karbon dari sektor transportasi.

Kelebihan dan Keunikan NDB Dibanding Lembaga Lain

NDB hadir dengan pendekatan yang berbeda dari lembaga keuangan tradisional seperti Bank Dunia dan IMF:

  • Pendekatan non-intervensi: NDB tidak mencampuri kebijakan dalam negeri negara peminjam.
  • Kondisi pinjaman lebih fleksibel: Tidak ada “structural adjustment” yang kerap menyulitkan negara berkembang.
  • Fokus pada kebutuhan negara berkembang: Proyek disesuaikan dengan karakteristik lokal dan kebutuhan spesifik negara anggota.
  • Inklusi keuangan baru: Negara-negara seperti Indonesia yang selama ini tergantung pada pembiayaan konvensional kini punya alternatif yang lebih strategis.

Tantangan yang Dihadapi NDB

Meskipun pertumbuhannya pesat, NDB menghadapi berbagai tantangan:

  • Geopolitik global: Ketegangan antara Barat dan Timur bisa mempengaruhi persepsi global terhadap NDB.
  • Pembiayaan jangka panjang: Beberapa proyek infrastruktur memerlukan komitmen pendanaan jangka panjang yang stabil.
  • Efektivitas implementasi proyek: Koordinasi antarnegara anggota perlu terus diperkuat agar proyek berjalan efisien.

Prospek Masa Depan NDB dan Peran Indonesia

Bergabungnya Indonesia membuka babak baru dalam ekspansi NDB di Asia Tenggara. Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di kawasan memiliki kebutuhan infrastruktur yang sangat besar.

Beberapa peluang kerja sama yang bisa diwujudkan antara NDB dan Indonesia:

  • Proyek energi hijau: Indonesia sedang dalam masa transisi energi dari fosil ke energi baru-terbarukan.
  • Transportasi massal: Pengembangan MRT, LRT, dan konektivitas antarwilayah.
  • Proyek smart city dan digitalisasi: NDB dapat mendukung transformasi digital berbasis infrastruktur.

Penutup

New Development Bank (NDB) telah menjadi simbol kerja sama ekonomi baru yang lebih inklusif dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Keputusan Indonesia untuk bergabung adalah langkah strategis yang akan memperluas sumber pembiayaan, memperkuat kemandirian ekonomi, dan membuka peluang kolaborasi global yang lebih luas.

Dengan kehadiran NDB, Indonesia tidak hanya mendapatkan akses ke dana pembangunan, tetapi juga memperkuat posisinya dalam percaturan ekonomi global yang terus berubah. NDB bukan sekadar bank, tetapi instrumen transformasi untuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Leave a Comment

Scroll to Top