Harga Pokok Penjualan, yang dikenal sebagai HPP, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Cost of Goods Sold (COGS), adalah istilah penting dalam akuntansi yang mencakup biaya langsung (direct cost) dari produk yang dijual oleh suatu perusahaan. HPP adalah salah satu komponen utama dalam laporan laba rugi, dan digunakan untuk menghitung laba kotor dengan mengurangi hasil penjualan bersih (net sales) dengan nilai HPP atau COGS.
Memahami apa itu COGS dalam restoran atau bisnis lain sangatlah krusial bagi pemilik bisnis. Melalui COGS, pelaku usaha dapat mengetahui dengan jelas biaya produksi langsung dari barang yang mereka jual. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, tujuan, komponen, dan cara menghitung HPP makanan beserta contoh lengkapnya, khususnya untuk industri makanan. Selain itu, ada pula contoh HPP atau COGS dalam laporan keuangan laba rugi.
Contents
- 1 Pengertian HPP atau COGS
- 2 Tujuan dan Fungsi HPP atau COGS
- 3 Komponen Utama HPP atau COGS
- 4 Rumus HPP
- 5 Contoh Perhitungan HPP pada Restoran
- 6 Cara Menghitung HPP dalam Bisnis Makanan dan Minuman
- 7 Contoh HPP atau COGS dalam Laporan Laba Rugi
- 8 Rasio COGS dalam Keuangan dan Analisis Perusahaan
- 9 Strategi Meningkatkan COGS yang Efisien
- 10 Kesimpulan
Pengertian HPP atau COGS
HPP adalah singkatan dari harga pokok penjualan, yang dalam bahasa Inggris disebut Cost of Goods Sold. Jadi, COGS apakah sama dengan HPP? Keduanya merujuk pada hal yang sama, yakni biaya langsung yang dibutuhkan untuk membuat barang yang dijual oleh perusahaan selama periode tertentu. Pengertian HPP menurut berbagai ahli adalah biaya produk yang dihitung sebagai beban pada periode saat produk tersebut dijual. Secara sederhana, cost of goods sold adalah seluruh biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual.
Tujuan dan Fungsi HPP atau COGS
Tujuan HPP adalah untuk memberikan gambaran jelas tentang pengeluaran perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual. Dengan menghitung HPP, perusahaan dapat mengetahui berapa keuntungan kotor yang diperoleh dari setiap penjualan setelah dikurangi biaya produksi. Bagi pemilik restoran atau bisnis makanan, misalnya, mengetahui berapa persen COGS yang baik penting untuk menjaga profitabilitas, biasanya antara 20-35% tergantung jenis usaha dan harga jual produk.
Komponen Utama HPP atau COGS
Dalam menentukan komponen HPP, terdapat beberapa elemen yang harus diperhitungkan:
- Bahan Baku: Biaya untuk bahan mentah yang dibutuhkan dalam produksi. Untuk perusahaan makanan, ini termasuk bahan-bahan utama dalam resep.
- Tenaga Kerja Langsung: Upah atau gaji pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.
- Biaya Overhead Pabrik: Biaya lain-lain dalam proses produksi yang tidak termasuk bahan baku atau tenaga kerja langsung, seperti listrik dan penyusutan mesin produksi.
Rumus HPP
Rumus HPP yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih − Persediaan Akhir
Penjelasan komponen-komponen dalam rumus ini:
- Persediaan Awal: Barang yang ada pada awal periode pelaporan.
- Pembelian Bersih: Jumlah total barang yang dibeli dalam periode berjalan.
- Persediaan Akhir: Barang yang masih tersisa pada akhir periode.
Contoh Perhitungan HPP pada Restoran
Mari kita lihat contoh cara menghitung HPP (COGS) di perusahaan makanan. Misalkan sebuah restoran memiliki persediaan awal bahan baku senilai Rp10.000.000, pembelian bersih selama periode sebesar Rp5.000.000, dan persediaan akhir Rp4.000.000. Dengan demikan, HPP = Rp10.000.000 + Rp5.000.000 − Rp4.000.000 = Rp11.000.000.
Dalam contoh ini, HPP atau COGS restoran adalah Rp11.000.000 untuk periode tersebut. Biaya ini kemudian akan dikurangkan dari total penjualan untuk menentukan laba kotor. Untuk mencari nilai laba bersih, silakan lihat di sini.
Cara Menghitung HPP dalam Bisnis Makanan dan Minuman
Cara menghitung HPP makanan sangat penting bagi pemilik usaha restoran, kafe, atau bisnis makanan lainnya. Umumnya, HPP dalam bisnis makanan mencakup harga bahan baku utama, biaya bumbu atau bahan tambahan, tenaga kerja, serta biaya operasional lainnya. Sebagai contoh, jika Anda memiliki restoran dan ingin menghitung cost of goods sold adalah untuk menu tertentu:
- Bahan Baku: Rp40.000 per porsi.
- Tenaga Kerja Langsung: Rp10.000 per porsi.
- Overhead Pabrik (Biaya Gas, Listrik): Rp5.000 per porsi.
Maka, HPP makanan adalah Rp40.000 + Rp10.000 + Rp5.000 = Rp55.000 per porsi.
Mengetahui HPP per porsi membantu Anda menentukan harga jual yang tepat, memastikan bahwa laba yang didapat dapat menutupi biaya produksi dan memberikan keuntungan yang memadai.
Contoh HPP atau COGS dalam Laporan Laba Rugi
COGS atau HPP adalah komponen utama di dalam laporan laba rugi (income statement), khususnya untuk mencari laba bruto (gross profit) suatu perusahaan. Ini dihasilkan dengan perhitungan penjualan (sales) dikurangi dengan beban pokok penjualan atau cost of goods sold. Berikut contoh HPP (COGS) dalam laporan laba rugi.
Rasio COGS dalam Keuangan dan Analisis Perusahaan
Memahami cara menghitung HPP tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui profitabilitas, tetapi juga penting dalam analisis kinerja perusahaan. Terdapat beberapa rasio keuangan yang melibatkan HPP atau COGS, yaitu:
- Gross Profit Margin (GPM): Mengukur persentase laba kotor terhadap penjualan, dihitung dengan mengurangkan HPP dari penjualan kemudian dibagi total penjualan.
- Inventory Turnover Ratio: Menunjukkan seberapa cepat persediaan dijual atau digunakan dalam periode tertentu. Rumusnya adalah HPP ÷ Persediaan.
- Days Sales in Inventory (DSI): Mengukur jumlah hari yang diperlukan untuk menjual persediaan dalam satu periode. Rumus DSI = Persediaan ÷ Average Cost of Goods Sold per Day
Melalui rasio-rasio ini, pemilik bisnis dapat mengevaluasi seberapa cepat persediaan habis dan menentukan apakah perlu menyesuaikan harga pokok atau strategi persediaan.
Strategi Meningkatkan COGS yang Efisien
Menjaga agar COGS yang baik berapa persen tetap sesuai standar dapat membantu perusahaan tetap kompetitif. Strategi yang bisa diterapkan meliputi:
- Mengefisiensikan Pembelian: Mengurangi biaya pembelian bahan baku dengan mencari pemasok yang lebih murah atau membeli dalam jumlah besar.
- Mengontrol Pemborosan: Mengelola penggunaan bahan baku dengan lebih teliti untuk mengurangi limbah.
- Menerapkan Just-in-Time Inventory: Sistem ini menjaga agar persediaan tidak menumpuk sehingga biaya penyimpanan bisa ditekan.
Dengan strategi ini, Anda bisa mempertahankan HPP yang efisien dan menjaga persentase laba tetap tinggi.
Kesimpulan
Harga pokok penjualan atau HPP adalah salah satu elemen penting dalam keuangan yang memiliki peran besar dalam menentukan profitabilitas perusahaan. HPP atau COGS (cost of goods sold) adalah jumlah dari seluruh biaya langsung dalam proses produksi yang memungkinkan sebuah produk bisa dijual. Pemahaman yang mendalam tentang komponen, cara menghitung, serta strategi pengelolaan HPP yang efisien sangat membantu perusahaan dalam mempertahankan kinerja keuangan dan meningkatkan daya saing di pasar.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan rumus HPP sesuai dengan kebutuhan spesifik, baik itu untuk contoh HPP pada perusahaan manufaktur atau pada bisnis makanan. Mengetahui COGS yang baik berapa persen dari penjualan juga memberi wawasan penting untuk manajemen biaya dan harga jual yang kompetitif.