Dalam laporan kinerja emiten yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia, terdapat sejumlah rasio yang memberikan informasi penting kepada investor. Salah satu di antaranya adalah Book Value Per Share (BVPS).
Tujuan dari BVPS adalah untuk memungkinkan investor melakukan perbandingan kinerja antara berbagai emiten. Mari jelajahi lebih jauh apa itu book value per share, rumus BVPS, dan contoh perhitungan BVPS.
Contents
Pengertian BVPS
BVPS adalah sebuah rasio yang mengukur nilai buku perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar di pasar. Formula yang digunakan dalam perhitungan BVPS adalah membagi modal bersih dengan total saham yang beredar.
Sebelum menghitung nilai buku per saham, penting bagi investor untuk mengetahui terlebih dahulu nilai buku (Book Value) perusahaan. Setelah itu, nilai tersebut dibagi dengan jumlah total saham biasa yang beredar.
Jika nilai BVPS suatu saham lebih tinggi daripada harga saham per lembar, saham tersebut dianggap sebagai saham yang “undervalued” atau memiliki nilai di bawah harga sebenarnya (murah). Sebaliknya, jika nilai BVPS lebih kecil daripada harga pasar per lembar, saham dianggap “overvalued” atau dinilai terlalu tinggi (mahal).
Pentingnya BVPS terletak pada kemampuannya memberikan wawasan kepada investor yang ingin membeli saham dengan harga murah atau menjual saham dengan harga tinggi.
Mengapa BVPS Penting?
Book Value Per Share (BVPS) adalah metrik yang mengukur nilai buku perusahaan per saham dengan membagi total ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham beredar. BVPS penting karena memberikan gambaran tentang nilai riil yang akan diterima pemegang saham jika perusahaan dilikuidasi, setelah semua aset dijual dan semua kewajiban dibayar.
BVPS membantu investor menilai apakah suatu saham overvalued atau undervalued dengan membandingkannya terhadap harga pasar per saham. Jika harga pasar saham berada jauh di atas BVPS, saham mungkin dianggap overvalued, sementara jika di bawah, saham bisa dianggap undervalued, menawarkan potensi keuntungan bagi investor jangka panjang.
BVPS juga mencerminkan kestabilan keuangan perusahaan dan keefektifan manajemen dalam mengelola aset. Metrik ini sering digunakan dalam analisis nilai perusahaan untuk menentukan apakah harga saham mencerminkan nilai yang sebenarnya, terutama dalam investasi berbasis nilai (value investing).
Proses perhitungan BVPS melibatkan pembagian nilai buku dengan total saham yang beredar. Namun, penting juga untuk mengurangkan ekuitas pemegang saham preferen dari total saham perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencegah nilai BVPS yang terlalu tinggi dan tidak akurat.
Selain itu, dalam perhitungan BVPS, diperlukan pertimbangan terhadap jumlah rata-rata saham yang beredar selama periode tersebut. Peristiwa seperti pembelian kembali saham oleh perusahaan (buyback) dapat memengaruhi nilai akhir periode dan menghasilkan hasil yang tidak akurat.
Sebagai ilustrasi, mari kita lihat contoh berikut. PT Invesnesia, sebuah perusahaan pengalengan ikan yang fokus pada ekspor, memiliki total aset senilai Rp500 juta dan utang senilai Rp100 juta. Perusahaan ini telah mengeluarkan 1 juta lembar saham ke publik, dengan harga pasar saham saat ini sebesar Rp600 per lembar. Berapakah nilai BVPS dari PT Invesnesia?
- Rumus BVPS = (Aset – Utang – Ekuitas Saham Preferen) / Total Saham Biasa Beredar
- BVPS = (500.000.000 – 100.000.000 – 0) / 1.000.000
- BVPS = Rp400
Istilah BVPS mengacu pada book value per share (BVPS). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BVPS adalah sebuah rasio yang memungkinkan perbandingan antara ekuitas pemegang saham dengan total saham yang beredar.
Selain itu, nilai Book Value per Share (BVPS) juga dapat dimanfaatkan untuk menghitung potensi nilai yang akan diterima oleh investor dalam skenario likuidasi atau pembubaran perusahaan. Hal ini mengindikasikan nilai potensial yang dapat diperoleh oleh investor jika seluruh aset perusahaan dijual dengan harga yang sesuai dengan nilai buku.
Book Value per Share sering digunakan dalam melakukan perbandingan dengan harga pasar saham suatu emiten. Rasio ini sering kali dikombinasikan dengan metrik lain seperti PER (Price to Earnings Ratio), CFPS (Cash Flow Per Share), PBV (price book value) dan ROE (Return on Equity), serta rasio keuangan lainnya.
Apabila BVPS lebih tinggi daripada nilai pasar per lembar saham, ini menunjukkan bahwa saham mungkin “undervalued,” atau dihargai lebih rendah oleh pasar. Ini berarti dalam konteks perdagangan, nilai saham lebih murah daripada harga pasar yang ditetapkan.
Namun, jika angka BVPS lebih rendah daripada harga pasar per lembar saham, ini menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin “overvalued,” atau dihargai terlalu tinggi. Dalam situasi ini, harga saham lebih mahal daripada yang seharusnya menurut nilai buku.
Pemahaman apakah suatu saham dianggap “overvalued” atau “undervalued” dapat membantu para trader dalam mengambil keputusan, apakah akan melakukan pembelian atau tidak.
Meskipun BVPS memiliki nilai dalam analisis, terdapat juga kelemahan. Rasio ini tidak memberikan informasi lengkap kepada investor. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat, investor perlu membandingkan nilai BVPS dengan harga pasar saham serta menggabungkannya dengan rasio-rasio lainnya.
Selain itu, BVPS juga memiliki batasan dalam menggambarkan pertumbuhan perusahaan di masa depan. Rasio ini hanya mencerminkan situasi keuangan perusahaan pada saat ini dan tidak dapat memberikan perkiraan yang akurat terkait pertumbuhan masa mendatang.
Perlu diingat bahwa BVPS juga cenderung lebih berfokus pada aset fisik perusahaan. Ini mungkin tidak sepenuhnya mewakili perusahaan berbasis teknologi yang lebih mengandalkan keahlian dan intelektual daripada aset fisik.
Terakhir, penting untuk menyadari bahwa saham dapat dibedakan menjadi dua jenis: saham biasa dan saham preferen. Saham preferen memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk hak atas dividen yang lebih kuat dan prioritas dalam hal hak suara. Dalam kasus saham preferen, perhitungan BVPS harus mempertimbangkan kedua jenis saham tersebut.
Lebih Lanjut Tentang BVPS
Book Value Per Share (BVPS) adalah ukuran yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik per saham suatu perusahaan berdasarkan nilai buku atau nilai aset bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Berikut adalah poin-poin penting tentang BVPS:
- Definisi BVPS: BVPS adalah ukuran yang menggambarkan nilai intrinsik per saham suatu perusahaan. Ini dihitung dengan membagi nilai buku perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
- Komponen Nilai Buku (Book Value): Nilai buku perusahaan (BV) adalah total aset bersih perusahaan, yang mencakup aset dikurangi liabilitas. Dengan kata lain, ini adalah selisih antara total aset dan total liabilitas perusahaan.
- Perbedaan dengan Harga Saham: BVPS adalah ukuran nilai intrinsik perusahaan, sedangkan harga saham mencerminkan harga pasar saat ini untuk saham perusahaan. Perbandingan antara BVPS dan harga saham dapat memberikan wawasan tentang apakah saham tersebut diperdagangkan di atas atau di bawah nilai bukunya.
- Pentingnya BVPS: BVPS memberikan pandangan tentang seberapa besar saham dihargai di pasar dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Jika BVPS lebih tinggi daripada harga saham, saham tersebut mungkin dianggap undervalued, dan sebaliknya.
- Dalam Konteks Investasi: Investor sering menggunakan BVPS sebagai salah satu faktor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika harga saham lebih rendah daripada BVPS, ini dapat dianggap sebagai peluang beli, asalkan faktor-faktor lainnya juga mendukung.
- Perubahan Nilai Buku: Book value (BV) perusahaan dapat berubah seiring waktu karena perubahan dalam aset, liabilitas, dan kinerja perusahaan. Perubahan ini dapat memengaruhi BVPS.
- Perbandingan antar Perusahaan: BVPS juga dapat digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industri yang sama. Ini dapat membantu mengidentifikasi perusahaan yang mungkin dihargai lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya.
- Faktor Risiko: Penting untuk diingat bahwa BVPS adalah ukuran statis dan tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti pertumbuhan perusahaan atau risiko bisnis yang mungkin memengaruhi valuasi saham.
- Keterbatasan BVPS: BVPS hanyalah salah satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat menilai investasi saham. Penting untuk melihat gambaran yang lebih besar dan menggabungkan berbagai faktor analisis lainnya.
- Keterkaitan dengan Return On Equity (ROE): BVPS dan ROE memiliki hubungan erat. ROE adalah rasio keuntungan bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. ROE yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan BVPS.
Simpulan
Book Value Per Share (BVPS) adalah rasio penting yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan menilai nilai saham. Meskipun memiliki kelemahan dan batasan, memahami analisis BVPS memberikan pandangan penting kepada investor terkait harga saham yang mungkin overvalued atau undervalued.
Kombinasi BVPS dengan rasio-rasio lainnya dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang kesehatan keuangan dan potensi pertumbuhan perusahaan. Bagi investor, pemahaman terhadap perhitungan dan rumus BVPS adalah langkah penting dalam membuat keputusan investasi yang bijak.