Perusahaan minyak bumi dan gas, yang sering disebut sebagai perusahaan migas, adalah entitas bisnis yang beroperasi dalam industri eksplorasi, produksi, pengolahan, dan distribusi minyak bumi dan gas alam. Industri migas adalah salah satu sektor paling penting dalam perekonomian global karena minyak bumi dan gas alam digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan industri-industri lainnya.
Artikel ini akan menyajikan penjelasan komprehensif tentang perusahaan migas dan daftar saham perusahaan minyak bumi dan gas alam yang terdaftar BEI (Bursa Efek Indonesia).
Contents
- 1 Daftar Saham Perusahaan Minyak Bumi & Gas (Migas) yang Terdaftar di BEI
- 1.1 1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- 1.2 2. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
- 1.3 3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
- 1.4 4. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
- 1.5 5. PT Super Energy Tbk (SURE)
- 1.6 6. PT Elnusa Tbk (ELSA)
- 1.7 7. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
- 1.8 8. PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
- 1.9 9. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
- 1.10 10. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)
- 1.11 11. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
- 1.12 12. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS)
- 1.13 13. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
- 2 Apa Itu Perusahaan Migas?
- 3 Daftar Saham Migas (Minyak Alam dan Gas Bumi) Terbesar di BEI
- 4 Pandangan Akhir
Daftar Saham Perusahaan Minyak Bumi & Gas (Migas) yang Terdaftar di BEI
Berikut adalah daftar 13 saham perusahaan migas (minyak bumi dan gas) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:
1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Medco Energi Internasional bergerak dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi serta kegiatan energi lainnya. Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 1980 dan mencetak laba bersih Rp894 M dari pendapatan Rp18,8 T pada tahun terakhir.
MEDC dapat menjadi salah satu saham perusahaan minyak dan gas (migas) terbaik di BEI yang harga sahamnya potensial naik ke Rp2.000 per lembar atau Rp200.000 per lot.
2. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
Apexindo Pratama Duta adalah perusahaan migas yang terdaftar di BEI dengan kode saham APEX. Emiten ini berfokus pada penyediaan jasa pengeboran minyak bumi dan gas alam, baik di daratan maupun di lepas pantai. Lokasi operasionalnya mencakup beberapa wilayah di Indonesia. Total pendapatan perusahaan migas ini pada tahun terakhir mencapai Rp930 M dengan laba bersih Rp52 M.
3. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Energi Mega Persada adalah perusahaan hulu minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia dan Mozambik. Kegiatannya mencakup eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah, gas bumi, dan gas metana batubara. Emiten ini tercatat di bursa pada tahun 2004 dengan harga IPO Rp160/lembar. Laba bersih tahun terakhir mencapai Rp567 M dari pendapatan Rp5,7 T.
4. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
Surya Esa Perkasa memiliki dan mengoperasikan kilang LPG terbesar milik swasta di Indonesia. Fokus utama perusahaan adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG dan Kondensat. Pendapatan tahun terakhir mencapai Rp4,3 T dengan laba bersih Rp205 M. ESSA dianggap sebagai salah satu saham pertambangan minyak dan & gas potensial di BEI.
5. PT Super Energy Tbk (SURE)
Super Energy bergerak dalam perdagangan minyak, gas bumi, dan investasi. Kegiatan bisnis perusahaan meliputi pengolahan gas suar dan penjualan hasilnya. Emiten minyak dan gas yang terdaftar di BEI ini memiliki anak usaha yang beroperasi di berbagai bidang, seperti pengolahan gas suar dan distribusi CNG. Konsumen utama perusahaan termasuk industri makanan, minuman, tekstil/garment, dan bahan kimia.
6. PT Elnusa Tbk (ELSA)
Salah satu perusahaan migas (minyak dan gas) terbaik di BEI sekaligus menjadi market leader adalah PT Elnusa Tbk. Elnusa menyediakan layanan hulu migas dan melakukan investasi saham di beberapa industri terkait migas. Perusahaan juga menyediakan layanan termasuk pengelolaan ruang kantor dan penyediaan data perdagangan migas. Pendapatan perusahaan mencapai Rp8,1 T dengan laba bersih Rp109 M pada tahun terakhir.
Emiten dengan kode saham ELSA ini diprediksi menjadi salah satu saham potensial untuk naik tahun 2024. Sementara itu, harga saham ELSA hari ini (pertengahan September) bernilai Rp430. Prospek dan prediksi saham minyak dan gas seperti ELSA cukup menjanjikan untuk meroket ke atas Rp500 per lembar. Baca juga: Prospek Saham ELSA 2024.
7. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
Capitalinc Investment, sebelumnya perusahaan pembiayaan, kini berinvestasi di sektor pertambangan minyak dan gas bumi (migas). Harga saham perusahaan saat artikel ini diterbitkan adalah Rp50/lembar. Dengan kata lain, MTFN adalah saham migas gocap yang prospek ke depannya masih cukup dipertanyakan. Untuk membeli atau berinvestasi di saham MTFN, penting bagi Anda untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk menilai kesehatan bisnis dan potensi jangka panjang.
8. PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
Perusahaan minyak dan gas (migas) yang terdaftar di BEI berikutnya adalah PT Mitra Investindo Tbk, dengan kode saham MITI. Mitra Investindo berfokus pada pertambangan granit dan investasi di anak perusahaan terkait migas. Perusahaan ini tercatat di bursa pada tahun 1997 dengan harga IPO 600.
9. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
Perdana Karya Perkasa bergerak di berbagai sektor, termasuk pertambangan batubara, konstruksi, dan penyewaan alat berat. Pelanggan utama perusahaan adalah Vico Indonesia, kontraktor eksplorasi dan produksi migas bagi negara. Emiten ini masuk dalam salah satu daftar perusahaan minyak dan gas di BEI.
10. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)
Terdaftar di BEI sebagai perusahaan minyak dan gas, PT Sigma Energy Compressindo (kode saham: SICO) adalah perusahaan yang menyediakan layanan penyewaan alat-alat untuk monetisasi gas suar bakar dengan teknologi kompresi. Perusahaan ini juga beroperasi di pengoperasian SPBU di bawah PT Sigma Niaga Gas. Harga saham emiten migas ini bergerak di level Rp128 per lembar atau Rp12.800 per lot.
11. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
Perusahaan migas di BEI berikutnya adalah PT Radiant Utama Interinsco, dengan kode saham RUIS. Emiten ini lebih fokus pada industri minyak dan gas bumi, termasuk layanan teknik dan survei lapangan minyak. Perusahaan ini juga bergerak dalam perdagangan peralatan minyak dan gas serta penyewaan peralatan pertambangan.
12. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS)
PT Ginting Jaya Energi adalah salah satu perusahaan minyak bumi dan gas alam di BEI, dengan berfokus jasa penunjang kegiatan operasional migas, termasuk pengerjaan ulang sumur tua dan perawatan sumur tua. Emiten dengan kode saham WOWS ini beroperasi di Prabumulih dan berfokus pada kegiatan EOR (Enhanced Oil Recovery).
13. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
Inilah daftar saham migas yang terdaftar di BEI yang terakhir. Ratu Prabu Energi adalah induk perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, termasuk jasa minyak dan gas serta bisnis properti. Anak perusahaannya, PT. Lekom Maras, menawarkan berbagai layanan terkait migas. Harga saham ARTI hari ini cukup menyedihkan, yaitu bernilai Rp50 alias gocap. Saham emiten ini sudah bernilai Rp50 per lembar sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Baca juga: Semua Sektor di BEI
Apa Itu Perusahaan Migas?
Anda telah melihat bahwa ada 13 saham perusahaan migas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut adalah aspek-aspek penting tentang apa itu perusahaan migas (minyak bumi dan gas alam):
1. Eksplorasi dan Penemuan
Perusahaan migas terlibat dalam eksplorasi untuk menemukan sumber daya minyak bumi dan gas alam yang ada di dalam bumi. Ini melibatkan studi geologi dan geofisika untuk mengidentifikasi daerah potensial di mana minyak dan gas mungkin terdapat. Setelah menemukan daerah yang menjanjikan, perusahaan melakukan pengeboran eksplorasi untuk memverifikasi keberadaan sumber daya tersebut.
2. Produksi
Setelah menemukan ladang minyak atau gas yang produktif, perusahaan migas akan memulai produksi. Ini melibatkan pengeboran sumur-sumur produksi yang menghasilkan minyak bumi dan gas alam dari dalam bumi. Proses produksi juga termasuk pengangkutan sumber daya dari sumur-sumur tersebut ke fasilitas pemrosesan.
3. Pengolahan dan Pemurnian
Minyak bumi mentah yang dihasilkan dari sumur-sumur produksi memiliki berbagai komponen yang perlu dipisahkan dan diolah. Ini termasuk proses pemurnian untuk menghilangkan kotoran dan komponen yang tidak diinginkan, seperti sulfur. Gas alam juga dapat diolah untuk menghilangkan kotoran dan menjadikannya lebih murni.
4. Distribusi dan Transportasi
Setelah pengolahan, minyak bumi dan gas alam perlu didistribusikan dan diangkut ke berbagai lokasi. Ini melibatkan penggunaan pipa minyak, kapal tanker, truk tangki, dan jalur pipa gas alam. Perusahaan migas juga dapat memiliki stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) untuk mendistribusikan produk minyak ke konsumen akhir.
5. Penelitian dan Pengembangan
Perusahaan migas secara terus-menerus melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengembangkan teknologi eksplorasi yang lebih baik, dan mengejar inovasi dalam pengolahan dan pemurnian minyak bumi dan gas alam. R&D juga berperan dalam upaya menemukan sumber daya baru dan metode produksi yang lebih efisien.
6. Investasi dan Ekspansi
Perusahaan migas sering kali melakukan investasi besar dalam proyek eksplorasi baru, pembangunan infrastruktur, dan akuisisi perusahaan lain untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka juga dapat memperluas operasi mereka ke berbagai negara di seluruh dunia untuk mendiversifikasi portofolio sumber daya dan mengurangi risiko.
7. Isu Lingkungan
Industri migas memiliki dampak lingkungan yang signifikan, seperti polusi udara dan air, serta potensi risiko ledakan dan tumpahan minyak. Oleh karena itu, perusahaan migas harus mematuhi regulasi ketat dan berinvestasi dalam teknologi dan praktik yang lebih ramah lingkungan.
8. Volatilitas Harga
Harga minyak bumi dan gas alam sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan global, politik, dan peristiwa geopolitik. Perusahaan migas harus mengelola risiko yang terkait dengan volatilitas harga ini.
9. Kontribusi Terhadap Perekonomian
Industri migas dapat memiliki dampak ekonomi yang besar pada negara-negara produsen minyak, termasuk kontribusi terhadap pendapatan pemerintah, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
10. Eksplorasi Masa Depan
Perusahaan migas juga terlibat dalam penelitian sumber daya energi masa depan, seperti energi terbarukan dan teknologi penangkapan karbon, sebagai respons terhadap isu-isu perubahan iklim dan peningkatan kesadaran akan sumber daya terbatas.
Daftar Saham Migas (Minyak Alam dan Gas Bumi) Terbesar di BEI
Berikut adalah daftar saham minyak bumi dan gas alam (migas) terbesar di Indonesia yang terdaftar di BEI berdasarkan kapitalisasi pasar (market cap):
- MEDC, market cap Rp41 triliun
- ESSA, market cap Rp13,5 triliun
- ENRG, market cap Rp7,1 triliun
- ELSA, market cap Rp3,14 triliun
- SURE, market cap Rp1,95 triliun
- MITI, market cap Rp1,73 triliun
- MTFN, market cap Rp1,59 triliun
- APEC, market cap Rp860 miliar
- PKPK, market cap Rp422 miliar
- ARTI, market cap Rp392 miliar
- RUIS, market cap Rp245 miliar
- WOWS, market cap Rp123 miliar
- SICO, market cap Rp116 miliar
Jadi, saham minyak bumi dan gas alam (migas) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah PT Medco Energi Internasional (MEDC) dengan kapitalisasi pasar Rp41 triliun.
Pandangan Akhir
Secara keseluruhan, perusahaan migas adalah elemen penting dalam perekonomian global dan pemenuhan kebutuhan energi dunia. Mereka beroperasi dalam lingkungan yang kompleks dan berisiko tinggi, dan berperan dalam menjaga suplai energi yang stabil bagi masyarakat di seluruh dunia.
Saat ini, ada total 13 perusahaan migas (minyak bumi dan gas alam) yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) hingga awal tahun 2024. Masing-masing perusahaan memiliki harga saham yang bervariasi, mulai dari gocap (Rp50) hingga ribuan per lembar.
Sementara itu, MEDC (PT Medco Energi Internasional) tercatat sebagai saham migas terbaik dan terbesar di BEI dengan market cap Rp41 triliun.