PT Elnusa Tbk. (ELSA) adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada sektor hulu migas, dan telah berdiri sejak tahun 1969. Perusahaan dengan kode saham ELSA ini memiliki beragam investasi dalam anak perusahaan dan perusahaan patungan di sejumlah industri terkait migas.
ELSA tercatat sudah terlibat dalam penyediaan barang, pengelolaan ruang perkantoran, serta berbagai bisnis terkait minyak dan gas, termasuk layanan reservoir, eksplorasi pengeboran, serta bisnis digital seperti Internet of Things (IOT) dan layanan teknologi informasi.
Mari lihat lebih dekat profil, kinerja, histori, prospek, dan prediksi harga saham ELSA 2023, 2024, dan jangka panjang.
Contents
Profil Perusahaan
Elnusa Tbk adalah perusahaan yang beroperasi di sektor energi, minyak, dan gas bumi terintegrasi. Bisnis perusahaan ini terbagi menjadi tiga segmen utama: jasa hulu migas, distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang migas.
Dalam segmen jasa hulu migas, Elnusa memiliki berbagai divisi yang mencakup layanan pengeboran, pemeliharaan sumur, operasi lapangan migas, dan layanan seismik. Mereka menyediakan beragam jasa, termasuk Well Intervention, Drilling Workover, dan EPC-OM (Engineering, Production and Construction – Operation & Maintenance).
Segmen distribusi dan logistik energi dilakukan melalui anak perusahaan, Elnusa Petrofin (EPN), yang mengelola transportasi bahan bakar minyak (BBM) dari terminal BBM Pertamina ke SPBU, APMS, dan SPBB. Selain itu, mereka juga terlibat dalam pengelolaan Depo BBM swasta, penjualan BBM industri & marine, pelumas, serta berbagai bahan kimia khusus.
Dalam segmen jasa penunjang migas, anak perusahaan Elnusa, seperti PT Sigma Cipta Utama (SCU), menyediakan layanan manajemen data, komunikasi gelombang radio, dan teknologi informasi. Sementara anak perusahaan lainnya, seperti PT Elnusa Fabrikasi dan Konstruksi (EFK) dan PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), menawarkan layanan fabrikasi, konstruksi, dukungan maritim, dan penyediaan tenaga kerja.
Secara keseluruhan, Elnusa Tbk menawarkan beragam layanan dalam sektor energi, minyak, dan gas bumi, yang mencakup jasa hulu migas, distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang migas.
Baca juga:
Nilai Pasar Saham ELSA (Data Terbaru)
Harga ELSA hari ini yaitu Rp410 per lembar atau 1 lot saham ELSA setara Rp41.000 (data per 1 Agustus 2023). Sementara itu, ELSA memiliki market cap hampir Rp3 triliun.
Dari segi valuasi saham, indikator Price Earning Ratio (PER) untuk industri sejenis pada Agustus 2023 berada di PER 7 kali, sementara PER saham ELSA bernilai 5,98 kali, yang berarti saham ini masih relatif murah.
Selain itu, harga bukunya juga rendah, dengan Price-to-Book Value (PBV) saham ELSA berada di bawah satu, menunjukkan bahwa saham ELSA saat ini diperdagangkan di bawah nilai asetnya (undervalued).
Berdasarkan valusai ini, saham ELSA masih relatif murah sehingga prospek dan prediksi harga saham ELSA 2023, 2024, dan jangka panjang berpotensi meningkat.
Pergerakan Harga Saham ELSA
Saham ELSA terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2008 dengan harga penawaran Rp400 per lembar saham. Sejak saat itu, saham ini belum pernah mengalami stock split dan memiliki tingkat volatilitas yang cenderung tinggi, seringkali bergerak dalam tren yang stabil.
Rekor tertinggi harga saham ELSA pernah mencapai Rp695 pada tahun 2014. Dalam kurun waktu dari Januari 2019 hingga Desember 2021, harga saham ELSA mengalami fluktuasi. Pada awal tahun 2019, harga saham ELSA berada di sekitar Rp336 per lembar, dan mencapai harga tertinggi pada April 2019 di Rp410 per lembar.
Namun, harga saham turun tajam menjadi Rp332 pada Mei 2019, lalu kembali naik ke Rp342 pada September 2019.
Pada Januari 2021, harga saham ELSA mencapai Rp398, sedikit di bawah harga penawaran perdana (IPO). Namun, pada akhir tahun 2021, harga saham ELSA turun ke level Rp274 per lembar, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun 2019.
Pada periode Januari hingga 30 Desember 2022, harga saham ELSA mengalami kenaikan sebesar 14,14%, mencapai Rp312 per lembar. Saham ELSA juga memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, dengan total transaksi harian rata-rata di bulan Desember mencapai Rp8,80 miliar dan volume perdagangan mencapai 6.020.888 lot.
Meskipun harga saham ELSA turun sekitar 31,2% dari harga IPO hingga Juni 2023 menjadi Rp344, kinerja saham ELSA sepanjang tahun tersebut masih mengalami pertumbuhan sebesar 10,26%. Investor asing juga melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp16,39 miliar di pasar reguler.
Hingga tanggal 17 Juli 2023, harga saham ELSA naik sekitar 18,24%, mencapai Rp376 per lembar. Likuiditas saham ELSA tetap tinggi, dengan total transaksi harian rata-rata di bulan Juli mencapai Rp12,38 miliar dan volume perdagangan saham mencapai 5.110.331 lot.
Baca juga: Saham Blue Chip yang Bagus
Kinerja Keuangan ELSA
Untuk melihat prospek dan prediksi harga saham ELSA jangka panjang, investor biasanya memeriksa aspek fundamental perusahaan, misalnya kinerja keuangan.
Pada semester pertama tahun 2019, Elnusa mencatatkan pendapatan konsolidasi sekitar Rp3,7 triliun, meningkat 29% dari tahun sebelumnya. Laba bersih juga mengalami peningkatan sebesar 21% menjadi Rp155 miliar.
Pada kuartal ketiga tahun 2020, ELSA mencatatkan pendapatan sekitar Rp5,7 triliun, turun tipis 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih ELSA juga mengalami penurunan sebesar 21,42% menjadi Rp187 miliar.
Meskipun begitu, ELSA masih menunjukkan kinerja keuangan yang positif jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti MEDC, yang juga terdampak oleh pandemi.
Peningkatan aset selama 9 bulan pertama tahun 2020 merupakan indikasi positif untuk kesehatan finansial ELSA. Total aset ELSA naik sekitar 23% dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2019, dan pertumbuhan ini juga diikuti oleh pertumbuhan ekuitas sekitar 7%.
Kinerja ELSA di kuartal ketiga tahun 2022 mencatatkan laba bersih sebesar Rp291 miliar, tumbuh 674% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan pendapatan konsolidasian yang naik 50% YoY menjadi Rp8,57 triliun.
Selanjutnya, ELSA mencatat kinerja yang solid pada kuartal pertama tahun 2023, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 53% YoY mencapai sekitar Rp115 miliar. Ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha sekitar 29% YoY menjadi Rp3,1 triliun, dengan kontribusi terbesar dari segmen jasa distribusi dan logistik energi, jasa hulu migas, serta jasa penunjang.
Pada semester pertama tahun 2023, laba bersih ELSA tumbuh 10,5% menjadi Rp250,1 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan sekitar 8,1% menjadi Rp5,86 triliun dari Rp5,42 triliun pada semester pertama tahun 2022.
Berdasarkan analisis fundamental berbasis keuangan ini, prediksi saham ELSA 2023, 2024, dan jangka panjang relatif menjanjikan dan bahkan naik signifikan ke atas mendekati Rp700.
Baca juga: Investasi Mulai Rp10 Ribu di Saham Amerika
Prospek Saham ELSA
Meskipun margin dan profitabilitas perusahaan belum mencapai titik optimal, ELSA memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan ini.
ELSA berencana untuk mengalokasikan belanja modal sekitar Rp500 miliar, dengan sebagian besar diperuntukkan pada pemeliharaan alat survei seismic darat dan perawatan sumur. Perusahaan juga merencanakan untuk memperluas portofolio bisnisnya, termasuk dalam sektor distribusi dan logistik energi.
Selain itu, ELSA optimistis dapat memenangkan kontrak-kontrak baru di tahun 2023, dengan target perolehan mencapai 40% dari target pendapatan tahunan. Mereka juga akan memperluas kemitraan strategis, meningkatkan bisnis dukungan offshore, serta meningkatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dari segi harga minyak global, perpanjangan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ hingga tahun 2024 dan pemulihan permintaan dari negara-negara importir besar seperti China dan India, diperkirakan akan mendukung peningkatan harga minyak dunia hingga akhir tahun 2023. Sebagai perusahaan yang beroperasi dalam sektor migas, ELSA berpotensi mendapatkan manfaat dari kenaikan harga minyak.
Meskipun industri migas tetap memiliki tantangan dan risiko, rencana pengembangan dan diversifikasi ELSA, bersama dengan kondisi pasar global yang mendukung, memberikan proyeksi positif untuk pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Secara keseluruhan Elnusa (ELSA) memiliki prospek yang menjanjikan untuk jangka panjang. Untuk periode singkat, prediksi harga saham ELSA hingga akhir 2023 yaitu maksimal Rp500. Sementara itu, ada peluang harga ELSA naik ke Rp700 pada 2024.