ilustrasi menghitung dividend per share atau DPS

Rumus Dividend Per Share (DPS) & Contoh Cara Menghitung

Perusahaan yang memiliki keuntungan sering membagikan sebagian dari laba mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen ini juga menjadi sumber passive income bagi investor. Untuk mengukur jumlah dividen yang diterima per lembar saham, maka digunakan indikator yang disebut Dividend Per Share (DPS).

Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai rumus dan cara menghitung dividen per saham (DPS), serta faktor-faktor yang memengaruhi DPS.

Apa Itu Dividend Per Share (DPS)?

Dividend Per Share (DPS) adalah jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham yang dimiliki investor dalam satu periode tertentu. DPS menunjukkan seberapa besar laba yang didistribusikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.

DPS menjadi indikator penting bagi investor untuk mengevaluasi seberapa besar perusahaan mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Definisi dividen per saham menurut para ahli:

  1. Brigham & Houston (2013): DPS merupakan jumlah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham per lembar saham dalam satu periode akuntansi.
  2. Gitman & Zutter (2015): DPS adalah ukuran seberapa besar perusahaan membagikan laba kepada investor dibandingkan dengan laba yang ditahan untuk ekspansi bisnis.
  3. Ross, Westerfield, & Jaffe (2019): DPS mencerminkan kebijakan dividen perusahaan dan bagaimana laba dibagikan kepada pemegang saham.

Baca juga: Dividend Yield.

Rumus Dividend Per Share (DPS)

Untuk menghitung Dividend Per Share (DPS), digunakan rumus berikut:

DPS = Total Dividen yang Dibayarkan ÷ Jumlah Saham yang Beredar​

Di mana:

  • Total Dividen yang Dibayarkan: Total jumlah dividen yang dibagikan perusahaan dalam satu periode.
  • Jumlah Saham yang Beredar: Total jumlah saham yang beredar di pasar dan dimiliki oleh investor.

Contoh Soal dan Cara Menghitung DPS

Misalkan, sebuah perusahaan membagikan total dividen sebesar Rp100 miliar, dan jumlah saham yang beredar adalah 500 juta lembar. Maka, perhitungan Dividend Per Share (DPS) adalah DPS = Rp100.000.000.000 ÷ 500.000.000 = Rp200.

Artinya, setiap pemegang saham akan menerima Rp200 per lembar saham sebagai dividen.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Dividend Per Share (DPS)

  • Laba Bersih Perusahaan: DPS sangat bergantung pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Semakin tinggi laba, semakin besar kemungkinan perusahaan membayar dividen yang lebih tinggi.
  • Kebijakan Dividen Perusahaan: Beberapa perusahaan lebih memilih untuk menahan laba guna ekspansi bisnis, sementara yang lain memiliki kebijakan untuk membagikan sebagian besar keuntungan sebagai dividen.
  • Sektor Industri: Industri dengan pertumbuhan stabil, seperti sektor perbankan, telekomunikasi, dan consumer goods, biasanya membayar dividen yang lebih besar dibandingkan perusahaan di sektor teknologi atau startup yang lebih fokus pada pertumbuhan.
  • Jumlah Saham yang Beredar: Jika perusahaan menerbitkan lebih banyak saham (dilusi saham), DPS bisa menurun meskipun total dividen yang dibayarkan tetap.
  • Arus Kas Perusahaan: Perusahaan yang memiliki arus kas yang sehat lebih mungkin untuk mempertahankan atau meningkatkan DPS secara konsisten.

Contoh Saham dengan DPS Tinggi di Indonesia

Berikut adalah contoh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki DPS tinggi dalam beberapa tahun terakhir:

Kode Saham Nama Perusahaan Dividend Per Share (Rp)
BBNI Bank Negara Indonesia Rp380
BMRI Bank Mandiri Rp600
TLKM Telekomunikasi Indonesia Rp350
UNVR Unilever Indonesia Rp450
PTBA Bukit Asam Rp1.000

Catatan: DPS bisa berubah setiap tahun tergantung pada kebijakan dividen dan kinerja keuangan perusahaan.

Kesimpulan

Dividend Per Share (DPS) adalah indikator penting bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan pasif dari investasi saham. DPS mengukur jumlah dividen yang dibayarkan per lembar saham, membantu investor dalam menilai profitabilitas suatu saham dari sisi dividen.

Namun, investasi berbasis DPS juga memiliki risiko, seperti kemungkinan pemotongan dividen jika laba perusahaan menurun. Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis fundamental yang menyeluruh sebelum memilih saham dividen.

Leave a Comment

Scroll to Top