Prospek Dividen Interim BBRI Akhir 2025 & Final di 2026, Yield Tinggi!

Di tengah tekanan pasar saham Indonesia yang kembali memerah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tetap menjadi sorotan utama para investor jangka panjang. 

Pada penutupan perdagangan 17 Oktober 2025, harga saham BBRI melemah 0,85% ke Rp3.500 per saham, mengikuti pelemahan IHSG yang anjlok 2,57% akibat tekanan global dan aksi jual asing besar-besaran.

Meski harga saham terkoreksi, prospek dividen BBRI justru semakin menarik. Dengan basis kinerja yang solid di segmen UMKM dan rekam jejak pembagian dividen yang konsisten, BBRI masih dipandang sebagai salah satu saham berdividen terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Potensi Dividen BBRI Masih Tinggi Meski Laba Tertekan

Berdasarkan laporan keuangan terbaru hingga Agustus 2025, laba bersih BBRI tercatat Rp32,6 triliun, turun sekitar -9,9% year-on-year (yoy) akibat kenaikan beban operasional dan provisi. Meski demikian, rasio penyaluran kredit masih tumbuh sehat +5,8% yoy menjadi Rp1.273 triliun, sementara pendapatan bunga bersih (NII) juga masih naik tipis +1,4% yoy ke Rp109,4 triliun.

Dari perspektif dividen, penurunan laba tidak serta-merta menghapus daya tarik BBRI. Secara historis, manajemen BBRI cenderung mempertahankan payout ratio (DPR) tinggi, bahkan di masa tekanan ekonomi. Dalam 5 tahun terakhir, DPR BBRI berkisar antara 70%–85%, yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk tetap memberikan imbal hasil menarik bagi pemegang saham.

Jika asumsi tersebut dipertahankan pada tahun buku 2024, dan laba bersih BBRI TTM (trailing twelve months) diproyeksikan sekitar Rp45 triliun, maka potensi dividen BBRI per saham bisa berada di kisaran Rp250–Rp280. Dengan harga saham saat ini Rp3.500, yield-nya mencapai sekitar 7,1%–8%, jauh di atas rata-rata bunga deposito perbankan nasional yang berkisar 4%–5%.

Prospek Dividen Interim BBRI

Salah satu hal yang paling dinantikan investor adalah potensi pembagian Dividen Interim BBRI menjelang akhir tahun 2025. Dalam tiga tahun terakhir, BBRI konsisten membagikan dividen interim sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham.

Melihat tren tersebut, Dividen Interim BBRI di akhir tahun 2025 ini sangat mungkin kembali dibagikan, meski nominalnya bergantung pada keputusan RUPS dan kondisi laba tahun berjalan. Dengan stabilitas likuiditas dan pendapatan bunga yang masih positif, dividen interim kali ini berpotensi berada di kisaran Rp90–Rp120 per saham.

Pembagian dividen interim juga memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen BBRI tetap optimistis terhadap kinerja keuangan hingga akhir tahun, sekaligus menunjukkan komitmen menjaga kepercayaan investor di tengah volatilitas IHSG.

Dividen Final BBRI: Peluang Imbal Hasil Lebih Besar

Selain dividen interim, Dividen Final BBRI biasanya menjadi momen utama bagi investor jangka panjang. Dividen final dibagikan setelah laporan keuangan tahunan diaudit dan disetujui dalam RUPS Tahunan, biasanya pada kuartal I atau II tahun berikutnya, dalam hal ini tahun 2026.

Melihat pola historis, BBRI kerap membagikan dividen final dengan nominal lebih besar dibanding interim. Misalnya:

  • Tahun 2025 (untuk kinerja 2024), dividen final mencapai Rp208 per saham, ditambah dividen interim Rp135, sehingga total dividen tahunan Rp343 per saham.
  • Jika tren ini berlanjut, dan total payout ratio dijaga di kisaran 80%, maka Dividen Final BBRI 2026 (untuk kinerja 2025) berpotensi berada di kisaran Rp180–Rp200 per saham, tergantung pada laba bersih akhir tahun.

Dengan asumsi tersebut, total dividen tahunan BBRI (interim + final) bisa mencapai Rp270–Rp320 per saham, yang berarti dividend yield 8-9% berdasarkan harga saham saat ini Rp3.500.

Angka tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata sektor perbankan, termasuk BBCA (3%), BMRI (6%), dan BBNI (5,5%). Ini menjadikan BBRI tetap menjadi saham berdividen unggulan di sektor keuangan.

Mengapa Dividen BBRI Masih Menarik bagi Investor

Ada beberapa alasan mengapa Dividen BBRI masih menjadi incaran investor institusi dan ritel, bahkan di tengah penurunan laba:

  1. Basis Nasabah dan Portofolio UMKM Terbesar di Indonesia: BBRI memiliki ekosistem UMKM paling luas dengan lebih dari 100 juta nasabah. Basis ini memberikan kestabilan pendapatan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
  2. Manajemen Likuiditas yang Kuat: Dengan CASA ratio yang tinggi dan dana murah yang stabil, BBRI mampu menjaga margin bunga bersih (NIM) positif meskipun suku bunga global cenderung tinggi.
  3. Komitmen Payout Ratio Konsisten: Sejak menjadi emiten publik, BBRI selalu menjaga tradisi pembayaran dividen besar. Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas juga memiliki kepentingan untuk mendapatkan dividen yang signifikan bagi APBN.
  4. Saham Defensif di Tengah Volatilitas IHSG: Ketika IHSG terkoreksi tajam seperti saat ini (turun -2,57%), saham blue chip berdividen tinggi seperti BBRI cenderung menjadi pilihan defensif karena menawarkan aliran pendapatan pasif (cash flow) yang stabil.

Prospek ke Depan: Stabilitas Fundamental Jadi Penopang

Meskipun kinerja laba BBRI pada 2025 sedikit tertekan oleh kenaikan beban provisi dan biaya operasional, fundamental perusahaan tetap solid. Pertumbuhan kredit masih positif, rasio NPL (Non-Performing Loan) terjaga di bawah 3%, dan strategi digitalisasi (melalui BRImo dan BRIlink) terus memperluas sumber pendapatan non-bunga.

Dengan dukungan pemerintah dan fokus kuat pada sektor produktif (UMKM), BBRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang sehat dalam jangka menengah hingga panjang. Bagi investor yang mengutamakan pendapatan dividen stabil setiap tahun, BBRI tetap menjadi salah satu pilihan utama di BEI.

Kesimpulan: Dividen BBRI Tetap Jadi Primadona Pasar

Walau laba bersih BBRI mengalami sedikit tekanan pada 2025, potensi dividen BBRI—baik dividen interim yang akan diumumkan di akhir 2025 maupun dividen final di 2026—masih sangat menarik. Dengan potensi total yield sekitar 7–8%, saham ini menawarkan kombinasi ideal antara stabilitas, pendapatan pasif, dan potensi apresiasi harga jangka panjang.

Dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, investor yang mengincar imbal hasil stabil bisa menjadikan BBRI sebagai pilar utama portofolio dividen mereka. Selama BBRI mempertahankan payout ratio tinggi dan kinerja operasional solid, dividen BBRI akan tetap menjadi daya tarik utama bagi investor domestik maupun global.

Leave a Comment

Scroll to Top