Mengenal Solana Blockchain dan NFT: Semua yang Perlu Diketahui

Solana menjelma menjadi salah satu blockchain terbaik dan terpopuler di dunia untuk mendukung ruang non-fungible token (NFT) dan decentralized finance (DeFi). Di pasar crypto, koin Solana (SOL) menjadi salah satu mata uang kripto dengan dominasi yang besar karena masuk top 10 dalam hal nilai kapitalisasi pasar (market cap).

Pada dasarnya, pengguna menginginkan sebuah platform dengan transaksi lebih murah dan cepat, dan Solana tampak mampu memenuhi kedua permintaan tersebut. Konsekuensinya, sejumlah platform terkemuka lainnya beralih dan berintegrasi dengan Solana. Karena semakin banyak integrasi yang ditambahkan, banyak pengguna yang pindah ke Solana karena menawarkan utilitas lebih baik.

Dalam hal ini, NFT Solana adalah salah satu aspek yang signifikan untuk mencapai Web3 dalam beberapa saat. Namun, orientasi ke blockchain baru dan NFT marketplace belum begitu dipahami oleh banyak aktor di sektor crypto, sehingga tidak sedikit yang ragu. Meskipun begitu, pecinta ruang kripto biasanya memahami ini lebih baik karena mereka mungkin melakukan lebih banyak riset.

Anda tidak perlu khawatir, terlebih bagi pemula, artikel ini akan membantu Anda untuk mengenal apa itu Solana: lebih spesifik lagi membahas teknologi blockchain Solana dan kapabilitas proyek ini dalam mendukung ruang non-fungible token (NFT).

Apa Itu Solana?

apa itu solana

Solana adalah blockchain publik dan open-source yang dibangun untuk meng-host beragam jenis aplikasi terdesentralisasi (decentralized apps/DApps) yang dapat diskalakan, dan cryptocurrency aslinya, SOL. Seperti blockchain terpopuler lainnya di dunia, Solana juga mendukung kontrak pintar (smart contract). Ini sangat penting karena NFT dicetak dan diperdagangkan menggunakan smart contract — mereka menetapkan hak kepemilikan, memberikan pengguna akses ke aset digital di NFT, dan lainnya.

Solana didirikan oleh Anatoly Yakovenko pada tahun 2017. Tujuan Solana adalah untuk memecahkan masalah biaya transaksi yang tinggi dan kecepatan transaksi yang lambat pada blockchain terpopuler seperti Ethereum dan Bitcoin. Masalah ini kemudian yang membatasi skalabilitas, dan Solana hadir untuk menjadi solusi.

Pada saat itu, blockchain hanya mampu memproses sekitar 15 transaction per second (TPS), kecepatan yang kalah jauh jika misalnya dibandingkan dengan kartu kredit (credit card) utama yang mampu memproses sekitar 65.000 TPS. Selain itu, pengguna juga dihadapkan dengan biaya transaksi di blockchain. Ketika jaringan blockchain menjadi padat – misalnya terjadi selama peluncuran NFT populer – biaya transaksi meningkat dan menjadi sangat mahal hingga ratusan dolar AS (USD). Di sinilah Solana masuk untuk menyelesaikan kedua masalah ini.

Saat ini, TPS Solana menyaingi Visa dan Mastercard, menjadikannya sebagai pemimpin industri dalam hal kecepatan transaksi dan skalabilitas global. Selain itu, harga Solana juga sangat rendah. Tidak seperti Ethereum – yang memiliki cost tinggi sehingga membuatnya sulit digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki ambang risiko tinggi untuk berpartisipasi dalam perdagangan NFT – biaya transaksi Solana jauh lebih murah yang masing-masing hanya sepersekian sen saja.

Inilah salah satu faktor pendorong utama yang membuat Solana menjadi sangat populer dan bahkan dianggap sebagai Pembunuh Ethereum (Ethereum Killer). Tak heran, token atau koin crypto Solana, SOL juga mendapatkan apresiasi lebih tinggi di pasar crypcocurrency. Aset kripto Solana (SOL) saat ini menjadi pemain utama di bursa kripto dan menjadi langganan top 10 dari nilai market cap. Per hari ini (19/7/2022), Solana berada di posisi ke-9 dengan $14,92 miliar.

Cara Kerja Solana

Memahamai cara kerja Solana sangat mudah. Pada dasarnya, Solana berjalan pada kombinasi mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) dan Proof-of-History (PoH). Algoritme ini sangat kontras dengan Proof-of-Work (PoW) yang digunakan oleh sebagian besar blockchain lainnya, termasuk Ethereum (meskipun Ethereum sedang dalam transisi ke PoS).

Secara sederhana, PoW adalah algoritme yang membutuhkan komputer untuk saling bersaing satu sama lain untuk memecahkan teka-teki kompleks untuk menambahkan blok dan transaksi ke blockchain. Karena kompleksitas yang tinggi dan membutuhkan banyak kekuatan (daya) komputer untuk memecahkan teka-teki tersebut, ini mengakibatkan depresiasi energi dalam jumlah besar.

Solana datang untuk menghapus teka-teki ini dari persamaan. Konsekuensinya, itu tidak menyebabkan jenis degradasi lingkungan yang sama, dan kinerja TPS akan jauh lebih tinggi (optimal). Jika Anda ingin melihat perbandingan beberapa blockchain NFT terpopuler: Ethereum, Solana, Tezos, dan Binance, tabel berikut ini dapat memberikan wawasan yang cukup jelas.

Perbandingan Blockchain NFT

Keterangan
Token asli ETH SOL XTZ BNB
Tahun didirikan 2013 2017 2017 2021
Waktu blok 12 detik 400 milidetik 30 detik 3 detik
TPS 13 - 17 3000 40 60
Bahasa pemrograman Solidity Rust atau C OCaml C++
Mekanisme konsensus PoW PoH PoS PoSA
Biaya Tinggi Rendah Sedang Sedang

Apa Itu Proof of Stake?

Proof of Stake (PoS) adalah sebuah mekanisme konsensus yang mengizinkan pengguna untuk melakukan staking sejumlah cryptocurrency mereka untuk mendapatkan kesempatan dipilih sebagai validator blok secara acak. Lebih detail, dalam konteks ini, PoS memungkinkan pemegang crypto Solana (SOL) untuk mempertaruhan (staking) ke validator.

Validator merupakan komputer yang dipilih untuk menambahkan blok transaksi berikutnya di blockchain Solana, mengacu pada jumlah SOL yang dipertaruhkan oleh pemilik (beserta serangkian pesyaratan lainnya). Jika terpilih, validator akan mendapatkan reward berupa SOL.

Konsep atau idenya menggunakan konsensus Proof of Stake (PoS) adalah untuk mendorong loyalitas pengguna (dalam hal ini pemegang kripto Solana/SOL). Mekanisme PoS dapat mengukur tingkat komitmen pemegang SOL yang dapat dilihat dari jumlah SOL yang rela dipertaruhkan. Kemudian, PoS juga memberikan penghargaan (reward) berdasarkan dedikasi mereka yang terpilih sebagai validator.

Apa Itu Proof of History?

Mekanisme Proof of History (PoH) bekerja secara bersama-sama dengan PoS yang digunakan untuk melakukan verifikasi secara kriptografis antara dua peristiwa yang berlalu. Penggunaan PoH dalam blockchain Solana yaitu untuk memastikan bahwa transaksi berjalan dalam urutan yang benar dan dapat ditermukan oleh validator yang benar.

Cara kerja PoH seperti ini: masing-masing validator bertanggung jawab untuk (1) melanjutkan penghitungan yang menghitung waktu dan (2) menghitung transaksi untuk blok yang telah dipilih. Ini dilakukan melalui verifiable delay function (VDF). Setiap validator yang terpilih akan menghabiskan lima detik bekerja melalui VDF untuk bisa sampai ke slot yang ditentukan dan menghasilkan blok. Nah, VDF inilah – yang secara singkat – merupakan mekanisme Proof of History (PoH). Mari lihat jika misalnya prosesnya ditulis atau dirincikan seperti berikut ini:

  1. Validator dipilih untuk membuat blok berikutnya dengan menggunakan PoS.
  2. Validator akan menghabiskan lima detik bekerja melalui VDF (mekanisme PoH) untuk sampai ke slot yang dituju dan menghasilkan blok.
  3. Validator berikutnya akan dipilih menggunakan mekanisme PoS.
  4. Validator ini kemudian menghabiskan lima detik bekerja melalui VDF (mekanisme PoH) untuk sampai ke slot yang ditugaskan dan menghasilkan blok.

Proses di atas berlanjut seperti ini: sebagai hasil dari kedua algoritme ini, Solana bergerak jauh lebih cepat daripada blockchain yang datang sebelumnya. Tim mencatat bahwa Solana mampu mencapai 65.000 TPS pada puncaknya, tetapi jumlah rata-rata biasanya sekitar 3.000 TPS. Jumlah ini jelas jauh di atas blockchain NFT terpopuler lainnya: Ethereum hanya 13 – 17 TPS, Tezos 40 TPS, dan Binance 60 TPS. Selain itu, mekanisme ini juga lebih hemat energi sehingga Solana dianggap lebih ramah lingkungan.

Solana NFT

Penjelasan lengkap tentang NFT Solana – termasuk cara mencetak, membuat, dan mempromosikan – telah dibahas secara lengkap di artikel sebelumnya, Anda bisa baca di sini.

Pertama-tama yang perlu diketahui bahwa Solana mendukung ekosistem non-fungible token (NFT) dengan kapasitas blockchain yang dimilikinya. Meskipun Ethereum masih menjadi blockchain teratas dan paling banyak digunakan untuk beragam proyek NFT, termasuk untuk pasar NFT atau NFT marketplace.

Namun, Solana menawarkan sesuatu yang tidak biasa-biasa saja (lebih hemat energi, biaya lebih rendah, dan kecepatan transaksi lebih tinggi), sehingga ini mendorong pengguna atau sejumlah pihak untuk menggunakan blockchain Solana. Tak heran, NFT marketplace terbesar di dunia, OpenSea menambahkan integrasi Solana. Dengan demikian, OpenSea telah mendukung lintas-blockchain (cross-blockchain) di Ethereum, Klatyn, Polygon, dan Solana.

Selain OpenSea, Solana NFT marketplace terpopuler lainnya seperti Magic Eden juga menawarkan aksesibilitas yang sangat baik. Magic Eden memungkinkan penguna untuk membuat, membeli, dan menjual NFT. Biaya daftar di Magic Eden adalah 0% dan mengambil komisi 2% untuk setiap transaksi. Pada intinya, jika Anda tidak ingin membayar untuk mencantum kan NFT Anda, Magic Eden adalah pilihan yang ideal.

Pasar NFT berbasis Solana (Solana NFT marketplace) lainnya yang berhasil menghasilkan sejumlah proyek terpopuler yaitu Solanart. Di Solanart, Anda akan menemukan proyek NFT teratas seperti Aurora, Solpunks, dan Ape Academy. Biaya transaksi di Solanart adalah 3% untuk setiap penjualan NFT yang sukses.

Tidak sampai di sana, Solsea juga mengklaim sebagai pasar NFT Solana pertama yang mengizinkan content creators untuk menyematkan lisensi saat mencetak NFT. Ini menjadi perkembangan signfikan dan pastinya sangat dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tentang siapa pemegang hak kekayaan intelektual (intellectual property/IP) atas aset digital NFT: apakah pencipta NFT atau orang yang membeli NFT. Pertanyaan semacam ini juga telah lama mengusik sejumlah proyek NFT terkenal di dunia, seperti CryptoPunks.

Apa Proyek NFT Terbaik di Solana?

Menjawab pertanyaan terkait proyek NFT terbaik di Solana adalah sesuatu yang tidak mudah. Akan tetapi yang pasti, NFT Solana menawarkan sesuatu yang berbeda dari NFT Ethereum dalam hal utilitas. Solana tidak mengenakan biaya tinggi yang mana Ethereum mengambilnya; Solana juga mengharuskan pengembang untuk mengetahui bahasa pengodean yang lebih menantang, sehingga ini menjadi rantai yang ideal untuk siapa pun yang ingin membangun sesuatu dengan ide-ide baru dan radikal.

Mari kita masuk ke beberapa contoh. DeGods misalnya, memungkinkan pemegang NFT untuk mempertaruhkan NFT mereka (baca: staking NFT) untuk token utilitas $DUST dan menambang 10 DUST per hari. Kemudian, pemegang yang mengubah DeGod menjadi DeadGod memungkinkan mereka untuk menambang 30 DUST per hari.

Selain itu, ada beberapa proyek PFP NFT bagus yang telah mendedikasikan diri untuk membangun sejumlah komunitas kuat di seluruh Web3. Sebagai contoh, pemilik Solana Money Business (SMB) Gen 2 menciptakan NFT DAO pertama Solana, dikenal sebagai MonkeDAO. Kemudian, proyek PFP NFT lainnya seperti Cets on Creck berfokus pada seni dan komunitas. Sebagai informasi, PFP NFT dapat mengacu pada jenis koleksi NFT yang didesain untuk digunakan sebagai hanya sebagai gambar profil (menggunakan gambar dari koleksi NFT).

Nah pada akhirnya, sektor industri NFT terus berkembang dan semakin mendapatkan perhatian dan popularitas tinggi. Solana menjadi salah satu pilihan teratas dengan potensi yang sangat besar, sehingga bukan hal yang mustahil akan lahir sejumlah proyek NFT baru yang hebat dan sukses. Mungkin saja, salah satu proyek tersebut adalah milik Anda. Ini tentu saja akan semakin menarik untuk dinantikan.

Leave a Comment

Scroll to Top