Pullback dalam trading adalah suatu situasi di mana harga aset atau instrumen keuangan yang tengah mengalami tren naik atau turun secara tiba-tiba bergerak melawan tren utamanya untuk sementara waktu sebelum melanjutkan arah trennya yang utama. Berikut adalah penjelasan lebih rinci beserta contoh pullback pada forex, saham, dan crypto.
Contents
Pengertian Pullback dalam Trading
Pullback dalam trading adalah suatu situasi di mana harga aset atau instrumen keuangan yang tengah berada dalam tren utama (baik itu tren naik atau turun) mengalami gerakan melawan tren tersebut untuk sementara waktu sebelum akhirnya melanjutkan pergerakan sesuai arah tren utamanya. Pullback ini sering terjadi akibat aksi profit-taking atau koreksi pasar sementara, dan dapat terjadi pada berbagai instrumen seperti saham, forex, dan cryptocurrency. Pullback bisa memberikan peluang bagi trader untuk masuk ke pasar dengan harga yang lebih baik jika mereka memiliki trading plan yang tepat.
Jenis-jenis Pullback dalam Trading
Ada beberapa jenis pullbacks yang perlu dipahami oleh trader:
- Shallow Pullback: Koreksi harga kecil yang hanya melibatkan sedikit penurunan atau kenaikan harga sebelum melanjutkan tren utama.
- Moderate Pullback: Penurunan yang lebih signifikan, biasanya sekitar 38%-50% dari panjang pergerakan harga terakhir.
- Deep Pullback: Koreksi harga yang lebih dalam, sering kali mencapai 61.8% atau lebih, sebelum akhirnya kembali mengikuti tren utama.
Cara Kerja Pullback
Pullback terjadi ketika harga instrumen keuangan seperti saham, mata uang, atau komoditas mengalami pergerakan harga yang berlawanan dengan tren utamanya. Ini biasanya disebabkan oleh sejumlah trader atau investor yang mengambil keuntungan setelah melihat lonjakan harga yang signifikan.
Pullback tidak berarti bahwa tren utama akan berubah. Justru, pullback dapat memberi kesempatan bagi trader yang ketinggalan tren utama untuk masuk ke pasar dengan harga yang lebih rendah.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua pullback bersifat sementara. Dalam beberapa kasus, pullback bisa berubah menjadi pembalikan tren (reversal) jika terdapat faktor fundamental atau teknikal yang mendukung perubahan arah tren utama. Oleh karena itu, memahami cara identifikasi valid pullback sangat penting bagi trader.
Contoh Pullback dalam Trading
Berikut adalah contoh kasus pullback dalam trading saham, forex, dan cryptocurrency:
Pullback dalam Saham:
Dalam konteks saham, pullback artinya adalah koreksi harga sementara di mana harga suatu saham yang sedang mengalami tren naik tiba-tiba mengalami penurunan singkat, sebelum melanjutkan kenaikan. Fenomena ini biasanya terjadi ketika investor yang sudah meraup keuntungan mulai menjual saham mereka, sehingga terjadi penurunan harga yang sementara. Berikut contoh pullback dalam saham:
- Misalkan saham AAPL telah mengalami tren naik yang kuat selama beberapa bulan, naik dari $100 menjadi $150 per saham.
- Kemudian, tiba-tiba, terjadi pullback ketika beberapa investor memutuskan untuk mengambil keuntungan.
- Harga AAPL turun menjadi $140 per saham selama beberapa hari sebelum akhirnya melanjutkan tren naiknya.
Baca juga: Trading di Saham AS Modal Mulai Rp10 Ribu
Pullback dalam Pasar Forex:
- Misalkan pasangan mata uang EUR/USD telah mengalami tren penurunan selama beberapa minggu, turun dari 1.2000 menjadi 1.1800.
- Selama sesi perdagangan tertentu, terjadi pullback ketika beberapa trader mulai membeli euro, mendorong pasangan mata uang ini naik sebentar.
- EUR/USD mungkin naik kembali ke 1.1850 sebelum melanjutkan tren penurunan yang lebih besar.
Baca juga: Trading Forex dengan Broker Deposit Terkecil
Pullback dalam Pasar Kripto:
- Misalkan Bitcoin telah mengalami tren kenaikan yang signifikan selama beberapa bulan, naik dari $25.000 menjadi $30.000.
- Namun, sebagian besar trader dan investor tahu bahwa mata uang kripto adalah pasar yang sangat volatil sehingga mereka bersiap untuk pullback.
- Bitcoin kemudian mengalami pullback ketika beberapa trader menjual sebagian dari kepemilikan mereka, dan harganya turun ke $27.000 sebelum akhirnya melanjutkan tren naiknya.
Baca juga: Crypto Terbaik yang Potensial 2024
Cara Mengidentifikasi Valid Pullback dalam Trading
Ada beberapa cara yang umum digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi apakah pullback itu valid atau hanya sinyal pembalikan tren. Beberapa metode yang dapat digunakan termasuk:
- Moving Average: Jika harga kembali ke garis moving average dan memantul kembali ke arah tren utama, ini bisa menjadi pullback yang valid.
- Relative Strength Index (RSI): RSI dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah harga berada di area oversold atau overbought. Jika pullback terjadi di sekitar level support dan RSI menunjukkan kondisi oversold, ini bisa menjadi tanda pullback yang valid.
- Candlestick Patterns: Pola candlestick juga sering digunakan untuk mengidentifikasi pullback. Pullback candlestick bisa ditunjukkan oleh pola seperti hammer atau bullish engulfing yang terjadi di dekat support.
- Pola Grafik (Chart Patterns): Pola seperti flag, pennant, atau wedge sering kali menunjukkan bahwa pullback sedang terjadi dalam tren yang lebih besar.
Pullback vs Reversal: Risiko dan Peluang
Salah satu tantangan terbesar dalam trading pullback adalah membedakan apakah pergerakan harga tersebut adalah pullback atau tanda pembalikan tren (reversal). Seorang trader perlu menganalisis data secara mendalam dengan menggunakan berbagai alat analisis teknikal untuk memastikan bahwa mereka tidak salah mengambil keputusan.
Manfaat Trading Pullback:
- Harga Lebih Baik: Pullback memberikan kesempatan bagi trader untuk masuk ke pasar dengan harga yang lebih baik dibandingkan jika masuk saat tren sedang kuat.
- Konfirmasi Tren: Melalui pullback, trader bisa mendapatkan konfirmasi bahwa tren masih berlangsung dan belum berbalik arah.
Risiko Trading Pullback:
- False Breakout: Kadang pullback dapat menipu trader untuk masuk terlalu cepat, dan ternyata tren utama sudah selesai dan berbalik arah.
- Overtrading: Beberapa trader mencoba untuk menangkap setiap pullback, yang bisa menyebabkan overtrading dan kerugian akibat spread atau komisi yang tinggi.
Retracement vs Pullback: Apa Bedanya?
Dalam analisis teknikal, retracement dan pullback sering kali digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan halus antara keduanya. Retracement adalah pergerakan harga sementara melawan tren utama yang dapat terjadi dalam tren naik maupun turun. Sedangkan pullback umumnya mengacu pada koreksi harga yang terjadi dalam tren naik. Pullback biasanya dilihat sebagai kesempatan bagi trader untuk membeli dengan harga yang lebih rendah, sedangkan retracement bisa menjadi sinyal pergerakan yang lebih panjang.
Simpulan
Penting untuk diingat bahwa tidak semua pullback akan menghasilkan keuntungan, dan trading selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, sebelum melakukan trading forex, crypto, dan saham berdasarkan pullback, penting untuk memiliki rencana trading yang baik. Ini termasuk menggunakan analisis teknikal, fundamental, dan memahami manajemen risiko untuk melindungi modal.
Pullback dalam trading adalah suatu situasi di mana harga aset atau instrumen keuangan yang tengah mengalami tren naik atau turun secara tiba-tiba bergerak melawan tren utamanya untuk sementara waktu. Karena pullback bersifat sementara, saat itu berlalu, harga aset akan melanjutkan arah tren utamanya.