Kebanyakan perusahaan saat ini bersaing di pasar yang sudah ada, di mana persaingan sangat ketat dan margin keuntungan semakin menipis. Situasi ini sering disebut sebagai Red Ocean, di mana bisnis saling bertarung dalam persaingan sengit. Namun, ada pendekatan lain yang memungkinkan perusahaan menciptakan pasar baru dengan sedikit atau tanpa persaingan, yaitu Blue Ocean.
Blue Ocean Strategy adalah strategi bisnis yang berfokus pada inovasi untuk menciptakan permintaan baru di pasar yang belum tersentuh oleh pesaing. Dengan strategi ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan nilai bagi pelanggan tetapi juga membangun keunggulan kompetitif yang sulit ditiru.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap pengertian Blue Ocean Strategy, perbedaannya dengan Red Ocean, prinsip utama, manfaat, serta cara menerapkan strategi Blue Ocean dalam bisnis.
Apa Itu Blue Ocean Strategy?
Blue Ocean Strategy adalah strategi bisnis yang diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne dalam buku mereka yang berjudul Blue Ocean Strategy (2005).
- Inti dari strategi ini adalah menciptakan ruang pasar baru (Blue Ocean) daripada bersaing di pasar yang sudah ada (Red Ocean).
- Dengan strategi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari persaingan langsung dan fokus pada inovasi yang menciptakan permintaan baru di industri yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Perbedaan Strategi Blue Ocean dan Red Ocean
Aspek | Blue Ocean Strategy | Red Ocean Strategy |
Fokus | Menciptakan pasar baru | Bersaing di pasar yang ada |
Persaingan | Minim atau tidak ada pesaing | Sangat kompetitif |
Pendekatan Bisnis | Inovasi dan penciptaan nilai baru | Bersaing dalam harga dan diferensiasi |
Target Pasar | Menjangkau pelanggan baru | Menarik pelanggan yang sudah ada |
Keunggulan Kompetitif | Sulit ditiru karena berbasis inovasi | Mudah ditiru oleh pesaing |
Contoh Perusahaan | Tesla, Cirque du Soleil, Netflix | McDonald’s, Coca-Cola, Samsung |
Dalam Red Ocean, perusahaan fokus untuk mengalahkan pesaing dalam pasar yang sudah ada, sedangkan dalam Blue Ocean, perusahaan menciptakan permintaan baru sehingga tidak perlu bersaing secara langsung.
Prinsip Utama Blue Ocean Strategy
Untuk menerapkan Blue Ocean Strategy, ada empat prinsip utama yang harus diperhatikan:
1. Menciptakan Permintaan Baru
Alih-alih bersaing dalam pasar yang sudah jenuh, Blue Ocean Strategy berfokus pada menciptakan produk atau layanan baru yang menarik bagi segmen pelanggan yang belum terlayani.
Contoh:
- iPhone mengubah cara orang menggunakan ponsel dengan menghadirkan smartphone layar sentuh tanpa keyboard fisik.
- Tesla menciptakan mobil listrik premium yang sebelumnya tidak populer di pasar otomotif.
2. Menghapuskan Kompetisi
Dalam strategi ini, perusahaan tidak berusaha mengalahkan pesaing, tetapi menciptakan pasar baru di mana pesaing tidak relevan. Misalnya, Cirque du Soleil menghilangkan elemen tradisional dari sirkus (seperti hewan dan pertunjukan klise) dan menggantinya dengan pengalaman teater berkualitas tinggi.
3. Menggunakan Kerangka “Eliminate-Reduce-Raise-Create” (ERRC Grid)
ERRC Grid adalah alat analisis dalam Blue Ocean Strategy yang membantu perusahaan dalam menciptakan nilai baru di pasar. Berikut rincian elemen, deskripsi, dan contohnya:
Elemen | Deskripsi | Contoh (Netflix) |
Eliminate | Menghilangkan elemen yang tidak diperlukan | DVD rental fisik |
Reduce | Mengurangi fitur atau aspek yang kurang bernilai | Biaya berlangganan yang lebih rendah dibanding TV kabel |
Raise | Meningkatkan aspek yang lebih bernilai bagi pelanggan | Katalog konten eksklusif |
Create | Menciptakan fitur atau layanan baru | Streaming film dan serial tanpa iklan |
4. Menciptakan Nilai dengan Diferensiasi dan Efisiensi
Perusahaan harus menggabungkan inovasi dan efisiensi biaya untuk menciptakan nilai bagi pelanggan tanpa meningkatkan biaya secara signifikan. Misalnya, Airbnb memungkinkan siapa saja menyewakan properti mereka tanpa harus membangun hotel, menciptakan nilai baru dengan biaya rendah (low cost).
Manfaat Blue Ocean Strategy
Menjalankan strategi Blue Ocean menawarkan beberapa keunggulan, termasuk:
- Minim Persaingan – Dengan menciptakan pasar baru, perusahaan tidak perlu bersaing langsung dengan pemain lama.
- Profitabilitas Tinggi – Karena menawarkan sesuatu yang unik, perusahaan bisa menetapkan harga lebih tinggi.
- Brand Awareness Lebih Cepat – Produk inovatif cenderung menarik perhatian lebih banyak pelanggan.
- Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan – Dengan inovasi berkelanjutan, perusahaan dapat memperluas pasar mereka.
Cara Menerapkan Blue Ocean Strategy dalam Bisnis
1. Identifikasi Peluang di Pasar
- Analisis tren industri untuk menemukan area yang belum dimanfaatkan.
- Identifikasi masalah yang belum terselesaikan oleh produk atau layanan yang ada.
Contoh: Sebelum munculnya Spotify, tidak ada platform yang memungkinkan streaming musik tanpa harus membeli album atau lagu satu per satu.
2. Gunakan ERRC Grid untuk Menemukan Nilai Baru
- Eliminate elemen yang tidak diperlukan.
- Reduce fitur yang kurang memberikan nilai.
- Raise aspek yang penting bagi pelanggan.
- Create inovasi baru yang belum ada di pasar.
3. Validasi Ide dengan Minimum Viable Product (MVP)
- Sebelum meluncurkan produk secara penuh, uji terlebih dahulu dengan MVP (Minimum Viable Product) untuk mendapatkan umpan balik pelanggan.
- Pastikan inovasi yang dibuat benar-benar memiliki daya tarik pasar.
Contoh: Tesla pertama kali menguji pasar dengan Model S sebelum mengembangkan varian mobil listrik lainnya.
4. Bangun Strategi Pemasaran yang Berbeda
- Gunakan storytelling dan branding untuk menyoroti keunikan produk.
- Manfaatkan media sosial dan digital marketing untuk menjangkau audiens baru.
Contoh: Glossier, brand kecantikan D2C (Direct-to-Consumer), membangun komunitas pelanggan melalui media sosial daripada mengandalkan iklan tradisional.
Kesimpulan
Blue Ocean Strategy adalah strategi bisnis yang memungkinkan perusahaan menghindari persaingan ketat dan menciptakan pasar baru dengan menawarkan inovasi unik. Dengan menerapkan prinsip Eliminate-Reduce-Raise-Create (ERRC Grid) dan fokus pada menciptakan nilai pelanggan yang unik, bisnis dapat mencapai keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh pesaing.