Apa Itu Bitcoin ETF (Exchange-Traded Fund)?

Istilah exchange-traded fund (ETF) mungkin lebih populer sebagai salah satu instrumen investasi di pasar modal. Tapi tahukah Anda bahwa ETF juga tersedia untuk aset kripto/cryptocurrency? Ya, Pada tanggal 19 Oktober 2021, Bitcoin ETF berhasil diluncurkan dan menjadi momen penting dalam perkembangan industri mata uang kripto. ProShares, sebagai perusahaan penerbit, memperdagangkan Bitcoin ETF dengan ticker BITO. Ini memungkinkan Anda untuk memiliki eksposur Bitcoin tanpa membutuhkan dompet virtual (digital wallet). Pada artikel ini, invesnesia akan mengulik lebih dalam tentang apa itu Bitcoin ETF.

Apa Itu Exchange-Traded Fund (ETF)?

Secara umum, ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa yang mana pergerakan harganya akan mengikuti aset yang mendasarinya (underlying assets). Seperti reksa dana pada umumnya, ETF juga mengumpulkan uang dari investor yang kemudian diinvestasikan ke dalam sejumlah aset (sekuritas), mencakup saham, obligasi, dan lainnya. Ketika investor membeli ETF, mereka hanya memiliki aset ETF itu sendiri, bukan underlying assets-nya. Dengan kata lain, ETF dan underlying assets adalah dua jenis instrumen berbeda, namun pergerakan ETF akan mengikuti underlying assets.

ETF adalah salah satu instrumen pasar modal dan diperdagangkan di bursa saham, artinya ETF bisa dibeli dan dijual seperti layaknya perdagangan saham. ETF adalah aset dengan karakteristik unik, yaitu mengombinasikan reksa dana dan saham. Maksudnya, ETF adalah sejenis reksa dana namun diperdagangkan seperti perdagangan saham. Berbeda dengan reksa dana tradisional, ETF memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam sekeranjang sekuritas yang mungkin tidak bisa diakses secara langsung. ETF menawarkan diversifikasi dan investasi likuid kepada investor.

Apa Itu Bitcoin ETF?

apa itu bitcoin etf

Bitcoin ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa yang melacak nilai atau harga Bitcoin. Perdagangan Bitcoin ETF sama seperti perdagangan saham yang dapat diperjualbelikan sepanjang hari. Sama seperti exchange-traded fund (ETF) pada umumnya, ETF Bitcoin juga menggunakan struktur yang sama dengan ETF biasa yang memungkinkan perdagangan di bursa.

Sejarah ETF Bitcoin pada awalnya dipenuhi dengan penolakan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat, yang berperan sebagai regulator untuk melindungi investor. Aplikasi pertama untuk ETF Bitcoin berasal dari Cameron dan Tyler Winklevoss tepatnya pada Juli 2013. Ini secara resmi ditolak empat tahun kemudian.

Beberapa pihak lain mengajukan proposal ETF mereka dan menarik diri, atau menghadapi sejumlah penolakan di tahun-tahun mendatang, termasuk Grayscale, ProShares, SolidX, Direxion, dan GraniteShares. Aplikasi terbaru, termasuk proposal ETF dari VanEck, Valkyrie, WisdomTree, Fidelity, dan banyak lagi, sampai sekarang masih tertunda.

Meskipun begitu, di negara lainnya, regulator Kanada menyetujui ETF Bitcoin pertama di dunia pada bulan Februari 2021, yang mana Bitcoin ETF diperdagangkan di bawah simbol ticker BTCC, dan Evolve Bitcoin ETF diperdagangkan dengan ticker EBIT.

Pada awal bulan Agustus 2021, Gary Gensler sebagai ketua SEC memberikan isyarat akan terbuka untuk perdagangan ETF di masa depan Bitcoin asalkan mengikuti aturan ketat yang disediakan untuk aturan reksa dana. Ini bertujuan agar emiten menyusun ETF di bawah Undang-Undang Perusahaan Investasi tahun 1940, yang pada intinya melindungi investor dari aktivitas ilegal. Dalam rangka ini, penyedia ETF bergegas untuk mengajukan aplikasi, sehingga menyebabkan ETF Bitcoin berjangka pertama berhasil disetujui di AS pada bulan Oktober 2021.

Cara Kerja Bitcoin ETF

Sebagaimana yang telah disinggung, ETF Bitcoin adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa yang nilai atau harganya mengikuti harga Bitcoin (sebagai underlying asset). Ini memungkinkan investor untuk memiliki eksposur ke aset Bitcoin tanpa harus memiliki Bitcoin itu sendiri. Harga dari Bitcoin ETF akan berfluktuasi mengikuti pergerakan harga Bitcoin. Sementara itu, nilai aset bersih (net asset value) dapat dihitung untuk ETF yang mewakili nilai kepemilikan dana.

Meskipun begitu, karena ETF diperdagangkan di bursa, harga sebenarnya bisa saja menyimpang dari nilai aset bersih — yang dalam kasus ini adalah nilai Bitcoin. Perdagangan bisa lebih tinggi dari nilai aset bersih yang mengindikasikan bahwa ETF diperdagangkan dengan harga premium. Sementara itu, perdagangan yang lebih rendah dari nilai aset bersih menunjukkan bahwa ETF diperdagangkan dengan harga diskon.

Masa Depan Bitcoin ETF

Semenjak SEC mengizinkan Bitcoin ETF, investor merasa ada optimisme untuk mengembangkan aplikasi ETF lainnya yang dapat dipertimbangkan SEC. Tidak sedikit provider yang menunggu izin dan persetujuan untuk ETF yang mereka ajukan, seperti WisdomTree, Amplify, VanEck, dan Global X.

Bitcoin futures ETF mungkin punya peluang lebih baik saat ini, mengingat ada prioritas persetujuan. ETF tersebut didasarkan pada Chicago Mercantile Exchange traded futures, dan SEC punya pengawasan peraturan yang lebih besar atas CME. Sebelum misalnya menyetujui ETF spot Bitcoin, SEC masih perlu mengubah pendiriannya di pasar spot Bitcoin.

Sejumlah perusahaan lain, seperti Invesco, juga mencoba memperkenalkan ETF yang berinvestasi dalam sekelompok aset terkait Bitcoin yang terdiversifikasi. Produk pesaing lain mungkin saja akan dibuat untuk memenuhi permintaan eksposur Bitcoin.

Pandangan Akhir

Bitcoin exchange-traded fund atau Bitcoin ETF adalah sebuah lompatan besar menuju adopsi kripto arus utama, meskipun instrumen ini tidak disukai oleh semua investor. Meskipun tampak menjanjikan sebagai alternatif instrumen investasi, pasar ETF Bitcoin bagaimanapun juga masih dalam tahap awal dan patut dilihat perkembangan lebih lanjut. Berinvestasi di instrumen Bitcoin ETF juga memiliki risiko tersendiri, termasuk misalnya kesalahan pelacakan, kontrol aset lebih sedikit, kurangnya ketersediaan perdagangan, dan biaya yang lebih tinggi. Pada intinya, setiap instrumen punya kelebihan dan kekurangan yang unik, Anda harus bijak dalam memilih dan mengambil keputusan investasi.

Leave a Comment

Scroll to Top